Caesar tingkatkan risiko komplikasi kehamilan selanjutnya
Merdeka.com - Saat ini ada banyak wanita yang melahirkan secara caesar. terdapat berbagai kemungkinan mengenai dipilihnya proses melahirkan secara caesar ini. Bisa jadi karena bayi yang terlalu besar, pinggul yang sempit, atau keadaan darurat yang membuat bayi harus dikeluarkan secara caesar. Meski melahirkan secara caesar biasanya tidak lebih sakit daripada melahirkan normal, namun proses melahirkan ini ternyata juga menyimpan risiko tersendiri.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa wanita yang melahirkan secara caesar berkemungkinan lebih tinggi untuk mengalami komplikasi pada kehamilan selanjutnya. Komplikasi yang diamati oleh peneliti antara lain hamil di luar kandungan atau kematian bayi dalam kandungan. Meski begitu, peneliti menekankan bahwa peningkatan risiko komplikasi tersebut masih cukup rendah.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah menganalisis data dari 833.000 wanita yang melahirkan untuk pertama kalinya di Denmark. Partisipan yang melahirkan secara caesar memiliki risiko 14 persen lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kematian bayi dalam kandungan pada kehamilan selanjutnya. Kematian bayi dalam kandungan biasanya terjadi ketika bayi sudah berusia lebih dari 20 minggu dalam rahim.
-
Kenapa peluang operasi caesar meningkat pada ibu hamil usia tua? Setelah usia 35 tahun, ada risiko komplikasi terkait kehamilan yang lebih tinggi adalah faktor yang menjadi penyebab banyaknya persalinan caesar.
-
Mengapa bayi dengan berat badan besar meningkatkan risiko operasi caesar? Jika janin sudah berada dalam kondisi makrosomia, maka ibu kemungkinan besar akan menjalani persalinan melalui operasi caesar atau pembedahan.
-
Kenapa Mesir Kuno menganggap melahirkan berisiko tinggi? Seperti banyak masyarakat kuno lainnya, melahirkan dalam budaya Mesir Kuno dianggap memiliki risiko tinggi. Tingkat kematian ibu dan bayi saat proses kelahiran sangat tinggi.
-
Risiko apa yang ibu hamil kembar hadapi? 'Sangat banyak konsekuensi dan risiko yang dapat terjadi pada ibu dan anaknya, pada mereka yang mengandung hamil kembar,' kata Dr. Damar dilansir dari Antara.
-
Risiko apa yang lebih tinggi dialami ibu hamil usia tua? Risiko hamil di usia tua yang paling utama adalah Anda memiliki potensi untuk keguguran yang lebih tinggi dibanding hamil pada usia 20-an. Risiko keguguran dan lahir mati meningkat seiring bertambahnya usia karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau karena kondisi kromosom pada bayi.
-
Apa yang diyakini terjadi pada wanita hamil yang meninggal? Menurut mitos yang tersebar, wanita yang meninggal ketika sedang hamil, terutama jika kematian mereka disebabkan oleh keadaan yang tragis atau tidak wajar, diyakini akan terus merasakan kehamilannya bahkan setelah meninggal.
Peneliti juga menemukan bahwa wanita yang melahirkan secara caesar juga berkemungkinan sembilan persen lebih tinggi untuk mengalami hamil di luar kandungan, dibandingkan dengan wanita yang melahirkan secara normal, seperti dilansir oleh Healthy Living (01/07).
Hal ini berarti terdapat peningkatan risiko 0,03 persen untuk mengalami kematian janin dalam kandungan dan peningkatan risiko 0,1 persen untuk hamil di luar kandungan. Meski begitu, peneliti mengungkap bahwa melakukan operasi caesar tidak meningkatkan risiko keguguran pada kehamilan selanjutnya.
Louise Kenny, ketua peneliti menjelaskan bahwa penelitian ini sebaiknya diperhatikan oleh semua tenaga ahli dan profesional dalam bidang kedokteran karena pada saat ini tingkat kelahiran secara caesar semakin meningkat.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak mitos tentang melahirkan caesar yang tidak memiliki dasar penjelasan yang tepat.
Baca SelengkapnyaHamil di usia tua (di atas 35 tahun), memiliki beberapa risiko terkait kesehatan ibu dan janin yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaTekanan darah tingi dapat menempatkan ibu dan bayi pada risiko kesehatan selama kehamilan.
Baca SelengkapnyaSetelah seorang ibu melahirkan secara caesar, ketahui apakah aman untuk melakukan persalinan secara pervaginam.
Baca SelengkapnyaPlasenta previa terjadi ketika plasenta menempel dekat atau menutupi seluruh atau sebagian jalan lahir. Hal ini memicu perdarahan yang serius saat hamil.
Baca SelengkapnyaSebelum merencanakan kehamilan, wanita penderita diabetes perlu untuk menstabilkan kondisinya terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaKelahiran prematur berulang bisa menimbulkan berbagai komplikasi bagi bayi. Oleh karena itu, penting untuk mencegah kondisi ini.
Baca SelengkapnyaMitos-mitos seputar bayi tabung atau IVF sering kali membuat pasangan ragu untuk mencoba metode ini.
Baca SelengkapnyaPanggul sempit memiliki beberapa risiko saat melahirkan.
Baca SelengkapnyaDiabetes saat hamil, atau diabetes gestasional, dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang signifikan, baik bagi ibu hamil maupun janin.
Baca SelengkapnyaMeski dapat sembuh dengan sendirinya, beberapa orang dengan kondisi tertentu dapat mengembangkan komplikasi cacar air yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang hamil anak kembar, terdapat beberapa risiko yang bisa mengancam kondisinya.
Baca Selengkapnya