Cara Mencegah DBD dan Mengobati Demam Berdarah
Merdeka.com - Nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk demam berdarah (DBD) mulai bermunculan saat musim hujan. Nyamuk ini memiliki ciri badan belang hitam putih. Korban yang terkena gigitan nyamuk DBD berdampak pada kesehatannya. Korban DBD akan mengalami tiga fase, yaitu demam, kritis dan penyembuhan.
Saat fase demam, pasien DBD akan mengalami demam secara tiba-tiba dengan suhu badan mencapai 40 derajat celsius selama 2 sampai 7 hari. Beberapa pasien DBD bahkan mengalami nyeri dan infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata, anoreksia, mual dan muntah. Gejala-gejala inilah yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit yang mengarahkan dokter pada diagnosis demam berdarah.
Lalu dalam fase kritis, pasien akan merasa sembuh dan bisa beraktivitas kembali. Karena fase kritis ini ditandai dengan penurunan suhu hingga 37 derajat celsiius ke suhu normal. Namun perlu diwaspadai, karena fase ini justru semakin mengurangi trombosit pasien DBD.
-
Kenapa demam berdarah rentan muncul di musim hujan? Salah satu ancaman utama adalah demam berdarah dengue, yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air hujan.
-
Mengapa penyakit muncul di musim hujan? Perubahan cuaca yang tiba-tiba dari musim kemarau ke musim hujan sering kali berdampak pada kesehatan, di mana gejala seperti demam, batuk, dan pilek mulai banyak ditemukan.
-
Apa penyakit yang muncul di musim hujan? Walaupun flu dan demam merupakan penyakit yang paling umum terjadi saat musim hujan, terdapat sejumlah penyakit lain yang juga patut diwaspadai. Beberapa penyakit yang muncul pada musim hujan dapat berkembang menjadi kondisi serius yang mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
-
Apa penyakit yang paling sering terjadi di musim hujan? Penyakit menular yang paling umum muncul selama musim hujan adalah pilek dan flu.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
Sedangkan dalam fase penyembuhan, berarti pasien DBD sudah melewati masa fase kritis. Meskipun penderita masih mengalami demam, namun tak perlu dikhawatirkan. Karena trombosit akan perlahan naik dan normal kembali. Pasien akan mengalami pengembalian cairan tubuh secara perlahan pada 48-72 jam setelahnya.
Cara Mengobati Sakit DBD
Mengobati pasien DBD bisa dengan memakan beberapa buah-buahan, seperti jus jambu biji dan buah-buahan serta sayur-sayuran yang mengandung vitamin C. Pasien DBD juga memerlukan banyak cairan. Disarankan untuk banyak minum air putih untuk memastikan kondisi pasien DBD tetap stabil. Jika kondisi belum stabil, korban bisa dilarikan ke rumah sakit.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), rawat inap sangat diperlukan bagi orang yang terkena demam berdarah serius. Pasien DBD akan melewati masa-masa kritis selama 24 hingga 48 jam lamanya. Masa-masa ini yang akan menentukan peluang pasien untuk bertahan hidup. Bila pada saat ini pasien tidak ditangani dengan tepat, akibatnya bisa fatal.
Cara Mencegah DBD
Agar tak terjangkit DBD, ada baiknya melakukan beberapa pencegahan, seperti membersihkan rumah. Pemilik rumah harus membersihkan beberapa tempat kesukaan nyamuk. Tempat-tempat itu adalah tumpukkan baju, karena nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Kemudian genangan air, dan tempat-tempat berdebu. Nyamuk-nyamuk akan bertelur di tempat-tempat yang kotor dan lembab.
Selain itu, pemilik rumah harus menambah sirkulasi udara. Misalnya, membuka jendela rumah saat pagi hari untuk melancarkan sirkulasi udara, dan juga mendapat cahaya yang maksimal.
Pemilik rumah juga bisa memasang kelambu di jendela. Jadi, nyamuk akan sulit masuk rumah saat jendela terbuka.
Untuk mengusir nyamuk, bisa juga digunakan kapur barus yang dibakar. Kemudian diletakkan di dalam ruangan dan tutup jendela. Diamkan sekitar 15 menit. Nyamuk-nyamuk DBD atau demam berdarah akan hilang.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaDibalik kesejukannya, musim hujan juga membawa dampak negatif bagi kesehatan. Mereka yang imunnya rendah, akan jadi korban dari penyakit musim hujan.
Baca SelengkapnyaDengan datangnya musim hujan, risiko penyebaran penyakit menular juga meningkat secara drastis.
Baca SelengkapnyaDengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaData Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya