Cara yang Bisa Dilakukan agar Lansia Mau Divaksinasi
Merdeka.com - Percepatan vaksinasi COVID-19 pada saat ini terus dilakukan oleh pemerintah. Namun pada sebagian masyarakat terutama lansia, kerap muncul kekhawatiran mengenai efek samping dari vaksin terhadap kondisi kesehatan yang mereka miliki.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid membagikan satu cara agar orang tua atau kalangan berusia lanjut merasa aman dan mau divaksin COVID-19, yakni dengan didampingi anak atau keluarga yang juga ikut divaksin.
"(Vaksinasi bersama keluarga) supaya lansia merasa aman. Lansia kalau didampingi anaknya, anaknya juga divaksin, merasa akan lebih nyaman," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan lansia? Dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga lingkungan, nutrisi yang baik, dan faktor sosial-ekonomi yang positif, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik hingga usia lanjut.
Nadia mengatakan, pemerintah hingga saat ini terus bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat termasuk organisasi keagamaan untuk mendorong pemberian vaksin pada lansia, juga membuat sentra vaksinasi dengan kembali memproritaskan lansia. Di sisi lain, informasi yang benar khususnya mengenai syarat lansia bisa divaksin juga tetap diberikan, salah satunya lansia dengan penyakit komorbid tetap bisa divaksin asalkan kondisinya terkontrol.
Pentingnya Dukungan Anak
Terkait upaya yang bisa dilakukan agar lansia mau divaksin, Juru Bicara PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, sependapat dengan Nadia. Dia juga memandang pentingnya dukungan anak dan keluarga untuk mendorong orang tua mereka yang sudah lansia agar mau divaksin.
"Yang sudah tua biasanya di rumah, bergantung pada ajakan yang muda. Kalau anaknya semangat, akan membantu percepatan vaksinasi yang masih rendah," tutur dia dalam kesempatan diskusi yang sama.
Bio Farma saat ini bersama pemerintah dan lembaga terkait terus berusaha menyiapkan vaksin dan optimistis bisa menyelesaikan vaksinasi di tahun 2021 untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Menurut Bambang, percepatan vaksinasi terlihat mulai Agustus ini dan diprediksi terus berlangsung hingga Desember karena suplai vaksin cukup banyak.
"Untuk Agustus ini saja diperkirakan akan masuk sekitar 70 juta dosis sampai dengan akhir Desember cukup tinggi. Per 12 Agustus 2021 sudah ada 106,2 juta dosis vaksin yang sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia, 34 provinsi," tutur dia.
Sementara itu, Direktur PT AstraZeneca Indonesia, Rizman Abudaeri, menuturkan, selain ajakan untuk divaksin, lansia juga perlu ditemani saat akan divaksin.
"Untuk lansia, memerlukan orang yang menemani sehingga lansia bisa diantarkan untuk divaksin, memotivasi mereka sampai pada sentra vaksinasi dan mau divaksin. Jangan ragu, vaksinasi mempunyai manfaat yang jauh lebih besar daripada risikonya termasuk pada lansia," terangnya. (mdk/RWP)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaProgram sahabat lanjut siapa itu dikatakan Ridwan Kamil bakal melibatkan peserta didik di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca Selengkapnya"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaJemaah lansia juga perlu mempertimbangkan tips Imam Al Nawawi.
Baca Selengkapnya