Cegah Alergi, Orangtua Disarankan Beri Makan Kacang pada Anak Sejak Bayi
Merdeka.com - Salah satu masalah makanan yang biasa dialami oleh anak selain pilih-pilih makanan adalah berupa alergi. Masalah alergi ini bisa membuat orang tua pusing tujuh keliling terutama dalam memilih menu bagi si kecil.
Dilansir dari Medical Daily, alergi makanan ini tak hanya mempengaruhi pola makan anak semata namun juga cara tubuh mereka melawan penyakit tertentu. Para anak penderita alergi ini dua hingga empat kali lipat lebih rentan mengalami kondisi lain seperti asma dan ruam.
Hingga saat ini, diketahui bahwa terdapat 170 alergi makanan yang dimiliki seseorang. Beberapa penyebab alergi paling banyak adalah ikan, kerang, susu, telur, kacang, gandum, dan kedelai.
-
Kenapa anak mengalami alergi? Alergi pada anak bisa disebabkan oleh faktor genetik dan paparan zat tertentu seperti serbuk sari, bulu binatang, jamur, dan tungau debu.
-
Apa saja gejala alergi pada anak? Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya. Beberapa anak mungkin mengalami gejala kulit, seperti ruam, gatal-gatal, atau bengkak. Alergi makanan dapat menyebabkan reaksi gastrointestinal, mual, muntah, atau diare.
-
Bagaimana cara alergi makanan menimbulkan efek? Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang protein dalam makanan sebagai ancaman. Beberapa gejala alergi makanan yang umum melibatkan:Mual dan muntah.Diare atau sembelit.Sakit perut atau kram.Bengkak di wajah atau bagian lain tubuh.Gatal-gatal atau ruam pada kulit.Sesak napas atau mengi.
-
Bagaimana alergi makanan terjadi? Perlu diketahui bahwa reaksi tersebut muncul karena sistem kekebalan tubuh salah mengenali beberapa protein dalam makanan, sebagai zat berbahaya. Kemudian, tubuh pun meluncurkan serangkaian tindakan perlindungan, termasuk melepaskan bahan kimia seperti histamin yang menyebabkan peradangan.
-
Kapan anak mengalami alergi? Alergi pada anak dapat menyebabkan berbagai gejala yang bervariasi, tergantung pada jenis alergen yang memicu reaksi alergi dan sistem tubuh anak yang terpengaruh.
Namun rupanya terdapat cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya sejumlah alergi pada makanan tertentu. Laporan terbaru yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal menyebut bahwa orangtua dapat membantu anak terhindar dari alergi kacang dengan cara membuat mereka mencicipi makanan tersebut lebih awal.
Risiko Lebih Rendah
Peneliti menyebut bahwa mereka yang mengonsumsi protein kacang secara rutin pada waktu kecil memiliki risiko alergi lebih rendah. Orangtua dapat memberi anak makanan berupa selai kacang untuk membiasakan mereka dengan makanan ini.
Jenis makanan ini tergolong aman bahkan pada anak usia empat hingga enam bulan. Laporan tersebut merekomendasikan untuk memberi 8 gram kacang atau satu sendok teh selai kacang pada anak-anak setidaknya dua kali seminggu.
Cegah Munculnya Alergi
"Untuk mencegah berkembangnya alergi kacang, masuk akal untuk mengenalkan balita dengan protein kacang yang aman (contohnya pasta, selai, atau bubuk) sebagai makanan pertama," terang pernyataan tersebut.
Tidak Bisa Diterapkan pada Semua Bayi
Walau begitu, penting juga untuk mempertimbangkan sejumlah kondisi sebelum mengenalkan bayi pada kacang. Bayi yang didiagnosis dengan ruam yang parah memiliki peluang lebih tinggi mengalami alergi kacang.
Orangtua sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis untuk mengecek kondisi bayi sebelum memberi mereka makanan yang mengandung kacang. Hal yang sama juga bisa diterapkan pada bayi dengan alergi telur. Namun bayi yang memiliki ruam tak terlalu parah disarankan mengonsumsi protein kacang di rumah untuk mencegah alergi.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.
Baca SelengkapnyaAnak yang didiagnosis memiliki alergi susu sapi sebaiknya tidak diberikan susu kambing atau produk turunannya.
Baca SelengkapnyaTerjadinya alergi susu sapi pada anak bisa menimbulkan sejumlah dampak dan kondisi.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan kulit yang dialami oleh bayi dan anak bisa rentan dialami karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi protein susu, baik dari susu sapi maupun susu nabati, sebagai zat berbahaya.
Baca SelengkapnyaAlergi pada bayi bisa terjadi karena sejumlah hal dan perlu disadari secara cepat oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaAlergi adalah sebutan untuk kondisi ketika seseorang mengalami reaksi abnormal terhadap sesuatu.
Baca SelengkapnyaAnak-anak rentan terhadap rhinitis alergi karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang dan lebih sensitif.
Baca SelengkapnyaEdamame memiliki berbagai manfaat untuk anak, namun juga mempunyai beberapa risiko efek samping.
Baca SelengkapnyaPrevelansi anak Indonesia yang mengalami alergi susu sapi diperkirakan mencapai 0,5 hingga 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaAlergi dingin adalah kondisi di mana paparan suhu rendah menyebabkan reaksi alergi pada kulit anak-anak.
Baca Selengkapnya