Cegah diabetes dengan makan sehat dan olahraga
Merdeka.com - Jumlah penderita penyakit diabetes meningkat pesat tiap tahunnya. Penyakit yang bisa memicu komplikasi jantung, ginjal, stroke hingga kebutaan ini sebenarnya bisa dicegah dengan mengatur pola makan dan rajin berolahraga.
"Diabetes adalah penyakit akibat tingginya gula darah. Gula sendiri diproduksi dari makanan. Jadi kalau tidak ingin diabet, atur dong pola makannya, kurangi gula, jangan makan terus dan rajin berolahraga," kata pakar diabetes melitus, Guru Besar Emeritus Universitas Padjadjaran Sri Hartini KS Kariadi saat berbincang dengan Merdeka Bandung.
Penulis buku: Diabetes? Siapa Takut, ini memaparkan, penyakit diabetes melitus sudah ada sejak 1.550 SM di Mesir kuno. Masyarakat Mesir kuno mengenal diabetes sebagai penyakit sangat mengerikan dan mematikan.
-
Apa itu Diabetes? Diabetes adalah sebuah penyakit kronis yang menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan bahwa jumlah penderita diabetes akan meningkat hingga 28,5 juta pada tahun 2045.
-
Apa yang bahaya dari diabetes? 'Menurut International Diabetes Federation (IDF), tujuh dari 10 orang di Indonesia tidak mengetahui kalau mereka mengidap diabetes,' ucap Ikhsan.
-
Apa itu diabetes? Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme gula darah.
-
Kenapa diabetes jadi bahaya? Hiperglikemia, atau kadar gula darah yang tinggi, menjadi penyebab utama penyakit diabetes.
-
Bagaimana diabetes bisa merusak tubuh? Seiring waktu, diabetes dapat merusak pembuluh darah di jantung, mata, ginjal, dan saraf.
-
Apa yang dimaksud dengan diabetes? Diabetes adalah kondisi yang membatasi kemampuan tubuh dalam mengatur kadar glukosa atau gula dalam darah.
Dalam buku itu, Sri Hartini menulis, pada 1921 untuk pertama kalinya dibuat obat diabetes. Setahun berikutnya ditemukan pengobatan dengan cara suntik (suntik insulin). Peran penting insulin adalah mengolah gula darah untuk dijadikan energi. Diabetes melitus sendiri secara harfiah diartikan pancuran madu, karena tingginya gula darah yang membuat urin yang dikeluarkan penuh dengan gula. Penyakit ini pun sering disebut kencing manis.
Diabetes melitus merupakan penyakit tingginya kadar gula dalam darah. Sri mengungkapkan, di dalam tubuh ada satu organ yang menjaga kadar gula darah agar selalu dalam batas aman, yaitu pankreas. Saat kadar gula darah tinggi pankreas akan mengeluarkan insulin.
Selanjutnya insulin akan menurunkan gula dengan cara mendistribusikan gula masuk ke dalam sel-sel yang akan diolah lebih lanjut menjadi energi. "Jadi selama pankreas sehat semua akan berjalan lancar," ungkapnya.
Ada masanya pankreas sakit dan kemampuan menghasilkan insulin berkurang. Hal ini ditandai dengan gejala diabetes seperti seringnya buang air kecil, badan lemas, kadar gula tinggi. Pankreas juga bisa mengalami masalah lain, misalnya insulin yang dihasilkan tidak bisa diterima sel-sel dalam tubuh karena ada yang menghambat. Akibatnya gula tidak masuk ke dalam sel, membuat kadar gula di dalam darah tetap tinggi.
Dalam kondisi tersebut, kata Sri, diperlukan obat untuk mengatasi hambatan pada pankreas maupun insulin. "Kerja obat akan makin sempurna jika dibarengi olahraga teratur. Itu sebabnya pasien diabetes diwajibkan olahraga rutin," katanya.
Sri menjelaskan, gula darah tinggi bisa terjadi karena pankreas sakit sehingga tidak dapat menghasilkan insulin, atau kerja insulin yang mengalami hambatan (diabetes melitus tipe 1). Satu lagi karena pankreas tidak daat menghasilkan insulin sama sekali karena terserang infeksi virus atau karena reaksi auto imun (diabetes melitus tipe 1).
"Di saat pankreas tidak dapat dibantu lagi dengan obat-obatan, maka diperlukan peran insulin dari luar atau suntik. Diabetes melitus tipe 1 memerlukan pasokan insulin tiap hari," paparnya.
Jika gula darah dibiarkan tinggi akan meracuni tubuh dan organ-organ lainnya. Kerusakan tersebut disebut komplikasi diabetes, yakni pada jantung, mata, ginjal dan lain-lain.
Komplikasi tersebut membuat diabetes menjadi penyakit berbahaya dan menakutkan. Komplikasi membuat pasien sengsara secara fisik maupun mental. Namun bila diabetes diatasi sejak dini, bahaya komplikasi bisa diminimalkan, dan pasien masih bisa hidup nyaman.
Berdasarkan data WHO, jumlah penderita diabetes terus meningkat. Pada 2004 WHO mencatat 170 juta penderita diabet di dunia. Padahal sepuluh tahun sebelumnya jumlah diabet baru 100 juta. WHO memprediksi diabetes di Indonesia mencapai 8,4 juta pada 2004. Jumlah ini akan meningkat tiga kali lipat pada 2030. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk meminimalisir risikonya, terdapat beberapa cara mencegah diabetes usia muda yang bisa dilakukan.
Baca SelengkapnyaPengaruh gaya hidup atau karena genetik telah menyebabkan orang-orang yang masih muda harus berjuang karena menderita diabetes.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sering kali dikaitkan dengan faktor genetik, namun gaya hidup modern memainkan peran yang sangat penting dalam peningkatan risiko diabetes.
Baca SelengkapnyaKenali risiko komplikasi pada diabetes melitus dan cek pencegahannya yuk!
Baca SelengkapnyaDengan gaya hidup tidak sehat, risiko terkena Diabetes Melitus meningkat, tapi bisa dicegah dengan kebiasaan pagi sederhana. Apa Saja?
Baca SelengkapnyaCiri-ciri diabetes di usia muda sangat penting diperhatikan agar Anda bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca SelengkapnyaMenerapkan pola makan dan gaya hidup sehat ini dapat membantu Anda mencegah diabetes dan menjaga kesehatan jangka panjang.
Baca SelengkapnyaDiabetes mellitus: kondisi serius akibat ketidakseimbangan gula darah. Kenali gejalanya untuk pengelolaan yang tepat.
Baca SelengkapnyaData terbaru angka prevalensi diabetes pada 2018 menunjukkan, 9 dari 10 atau 8,9 persen orang Indonesia memiliki diabetes.
Baca SelengkapnyaDi balik kenikmatan makanan manis, mengonsumsinya secara berlebihan dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaPuasa dapat memberikan banyak manfaat bagi penderita diabetes, namun perlu diperhatikan risiko lonjakan gula darah.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan jumlah penderita diabetes akan meningkat menjadi 28,5 juta pada tahun 2045. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh Kemenkes RI.
Baca Selengkapnya