Cegah Pneumonia dengan Konsumsi Secara Rutin 4 Nutrisi Ini
Merdeka.com - Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan yang pada saat ini rentan dialami. Persebaran infeksi virus corona atau COVID-19 menyebabkan meningkatnya jumlah kasus pneumonia.
Masalah infeksi pada saluran pernapasan ini mampu menyebabkan inflamasi di paru-paru sehingga bisa membuat mengalami sesak napas. Pneumonia juga masuk dalam golongan penyakit yang menular.
Mengingat berbahayanya penyakit yang satu ini, perlu dilakukan berbagai upaya dalam mencegah infeksi satu ini. Selain dengan menjaga paru-paru agar tak terpapar hawa dingin, sejumlah nutrisi berikut bisa bantu kamu terhindar dari penyakit ini.
-
Mengapa pneumonia menyebabkan kesulitan bernapas? Karena infeksi ini menyerang jaringan paru-paru, tubuh akan merespons dengan membentuk cairan atau nanah di paru-paru, yang menghambat aliran udara dan mengganggu fungsi pernapasan.
-
Apa itu pneumonia? Pneumonia adalah infeksi atau radang yang terjadi pada jaringan paru-paru.
-
Kenapa orang bisa kena pneumonia? Pneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua paru-paru dan menyebabkan peradangan yang mengganggu kemampuan paru-paru untuk mengisi udara dengan baik.
-
Apa saja penyebab infeksi paru-paru? Faktor yang Menyebabkan Infeksi Paru-Paru 1. BakteriMikroorganisme yang dikenal sebagai bakteri sering kali menjadi penyebab utama infeksi pada paru-paru. Jika dibandingkan dengan patogen lain, infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh bakteri biasanya berlangsung lebih lama dan memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Tindakan medis yang cepat dan tepat dapat secara signifikan mengurangi infeksi bakteri dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin muncul. Beberapa jenis bakteri yang umum ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru antara lain Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Bordetella pertussis, dan Mycobacterium tuberculosis. Penting untuk dipahami bahwa setiap jenis bakteri mungkin memerlukan metode pengobatan yang berbeda, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting untuk penanganan yang berhasil.2. VirusBerbagai jenis virus memiliki kemampuan untuk menyerang sistem pernapasan dan jaringan paru-paru, yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru. Patogen virus yang sering kali ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru meliputi virus influenza, coronavirus (termasuk SARS-CoV-2 yang memicu COVID-19), enterovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV). Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus biasanya menunjukkan karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan infeksi bakteri, baik dari segi gejala, durasi, maupun cara penanganannya. Contohnya, antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, sehingga penanganan lebih difokuskan pada perawatan suportif dan, dalam beberapa kasus, penggunaan obat antiviral tertentu.3. JamurInfeksi jamur dapat mempengaruhi sistem pernapasan, termasuk paru-paru, meskipun kejadian ini relatif jarang dibandingkan dengan infeksi bakteri atau virus. Beberapa jenis jamur, seperti Aspergillus, Cryptococcus, Pneumocystis jirovecii (dulu dikenal sebagai Pneumocystis carinii), dan Histoplasma capsulatum, dapat menginfeksi jaringan paru-paru. Infeksi jamur pada paru-paru umumnya lebih sering terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV dan AIDS, pasien kanker, atau mereka yang sedang menjalani terapi imunosupresif.
-
Kenapa makanan sehat bantu pneumonia? Makanan yang tepat serta istirahat yang cukup bisa membantu mempercepat pemulihan.
Vitamin E
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Immunology, vitamin E memiliki potensi besar untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri seperti pneumonia. Konsumsi makanan tinggi vitamin E juga bisa meningkatkan sel kekebalan tubuh.
Protein
Protein juga menjadi nutrisi yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan pneumonia. Tercukupinya protein bisa menghindarkan seseorang dari masalah kesehatan ini.
Vitamin C
Sudah bukan rahasia lagi bahwa makanan tinggi vitamin C akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko infeksi bakteri. Beberapa contoh dari makanan tinggi vitamin C adalah jeruk, bawang putih, brokoli, atau capsicum.
Seng
Beberapa penelitian melaporkan bahwa peningkatkan konsumsi seng bisa mengurangi risiko pneumonia pada anak-anak. Konsumsi suplemen ini sebanyak 70 mg per minggu juga bisa mencegah infeksi saluran pernapasan akut.
Untuk mencegah terjadinya masalah pneumonia ini, sejumlah nutrisi ini sangat penting untuk dikonsumsi. Selain itu juga terapkan gaya hidup sehat untuk mencegah masalah yang lebih berat.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah makanan bisa membantu mempercepat penyembuhan dari masalah pneumonia.
Baca SelengkapnyaPneumonia dan bronkopneumonia adalah infeksi yang menyebabkan terjadinya peradangan pada jaringan paru-paru.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyakit yang menjadi ketakutan banyak orang adalah pneumonia. Penyakit ini memiliki sejumlah penyebab dan gejala yang perlu kita ketahui.
Baca SelengkapnyaPenumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengenal ciri pneumonia pada anak, karena bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera setelah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaMengenal pneumonia pada anak, termasuk penyebab, gejala, dan cara penanganannya.
Baca SelengkapnyaPenundaan dalam perawatan bisa berakibat serius, bahkan mengancam nyawa.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius, bahkan sampai berpotensi mengancam nyawa.
Baca SelengkapnyaDampak buruk dari polusi udara terhadap kesehatan manusia semakin menjadi perhatian, karena munculnya berbagai penyakit serius yang berkaitan dengan polutan ini
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Terserang ISPA di Musim Pancaroba, Lakukan Hal Ini
Baca SelengkapnyaPneumonia adalah infeksi paru-paru yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Kuman ini membuat kantung udara di paru-paru terisi cairan.
Baca SelengkapnyaGejala yang muncul seperti batuk kering, sedikit demam, sakit tenggorokan, dan kadang-kadang disertai dengan ruam kulit.
Baca Selengkapnya