China laporkan korban flu burung jadi 35 orang
Merdeka.com - Tiga orang lagi dilaporkan meninggal akibat infeksi virus flu burung H7N9 di China. Sampai saat ini, total korban virus tersebut adalah 35 orang.
Tanpa memberi penjelasan lebih lanjut, kantor berita Xinhua melaporkan kasus terbaru virus flu burung H7N9 di provinsi Jiangxi bagian selatan di China. H7N9 juga disebut sebagai salah satu virus flu mematikan oleh World Health Organization.
Sebagaimana dilansir dari Reuters (13/05), belum ada bukti kalau virus H7N9 bisa menyebar ke sesama manusia. Menurut peneliti China, virus hanya bisa menular dari unggas ke manusia.
-
Virus apa yang ditemukan di peternakan bulu China? Tim menemukan 36 spesies virus baru dalam ilmu pengetahuan dan 39 spesies yang berisiko berpindah antar spesies, termasuk 11 spesies yang sebelumnya telah menginfeksi manusia.'Sangat menarik bahwa kita melihat keragaman zoonosis yang diketahui dan potensial ditemukan dan ditularkan di antara begitu banyak jenis hewan dan di wilayah geografis yang luas,' kata salah satu anggota tim peneliti, John Pettersson, seorang profesor di Universitas Uppsala, dalam sebuah pernyataan.
-
Mengapa penemuan mumi burung viral? Video momen penemuan mengerikan ini segera ia unggah di TikTok.
-
Apa penyebab Flu Singapura? Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackie A16 dan Enterovirus 71 (EV71), yang tidak hanya dapat menjangkiti anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
-
Apa itu Flu Singapura? Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak dan kadang-kadang orang dewasa.
-
Apa itu influenza? Influenza, atau flu, adalah infeksi virus yang sangat menular dan biasanya terjadi pada musim dingin.
-
Apa yang menyebabkan perempuan China meninggal? Laporan otopsi mengungkapkan bahwa penyebab kematiannya adalah 'gagal pernapasan akut akibat emboli paru setelah sedot lemak'.
Sejak pertama kali terdeteksi bulan Maret lalu, virus H7N9 memang menjadi sorotan dinas kesehatan China. Bahkan Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat tengah mempersiapkan vaksin untuk mencegah timbulnya epidemi bagi masyarakat dunia.
Baca juga:Cara alami cegah masalah kesehatan pada wanitaTelanjang baik untuk kesehatan? Ini alasannya!Ubah cara memanggang daging untuk tangkal kanker ususCara tepat menyimpan makanan di kulkas10 Cara untuk menjaga agar otak tetap muda (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaBelum tersedia vaksin untuk manusia yang terjangkit virus ini.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.
Baca SelengkapnyaVirus rabies kembali merebak dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri China terus berkoordinasi dengan lembaga pemerintah lainnya serta pemerintah daerah terkait kecelakaan itu.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca Selengkapnya