Demi Keselamatan Ibu dan Bayi, Ibu Hamil Dianjurkan Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Pro dan kontra soal vaksin COVID-19 masih terus bergulir. Namun ditengah segala kesimpang-siuran, para dokter tak hentinya mengimbau agar masyarakat tidak ragu untuk vaksinasi COVID-19. Terlebih bagi para ibu hamil yang memiliki kerentanan yang tinggi terhadap penularan COVID-19 karena daya tahan tubuhnya yang menurun drastis dibanding orang pada umumnya.
Melansir dari liputan6.com, Prof. Dr. dr Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH dari Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, “Jangan takut vaksinasi, kita sangat memerhatikan mana ibu hamil yang boleh mana yang tidak. Kita sudah mendapat data dunia bahwa sangat kecil risiko atau tidak ada risiko bagi ibu hamil maupun janin”. Karena itu diharapkan para ibu hamil dapat lebih memperhatikan kesehatannya, terutama di situasi pandemi ini.
Masa inkubasi virus penyebab COVID-19 rata-rata 5-6 hari dan virus tersebut dapat berpindah dari satu orang ke orang lain hanya dalam hitungan detik.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
“Pada saat muncul gejala, dalam 5 hari ke belakang orang tersebut sudah menulari. Karena itu, kita tidak bisa mempercayai siapa pun yang memang tidak serumah dengan kita,” ujar Dwiana dalam seminar daring Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kamis (22/7/2021).
Lebih lanjut, Dwiana menjelaskan jika ibu hamil memiliki kemungkinan risiko yang lebih tinggi untuk mengidap COVID-19 dengan gejala berat dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil.
“Pernah suatu pagi ada dua ibu hamil 7 dan 8 bulan datang ke rumah sakit dan tak sampai 2-3 jam bayinya tidak dapat diselamatkan kemudian ibunya pun meninggal karena kondisinya sudah sangat buruk.” tutur Dwiana.
Dan bila ibu hamil memiliki penyakit penyerta atau komorbid, risiko gejala parah lebih tinggi lagi. Penyakit penyerta yang dimaksud diantaranya, jantung, diabetes, darah tinggi, obesitas, terlalu kurus, anemia dan lain sebagainya.
Efek samping yang terlihat dari infeksi COVID-19 pada ibu hamil dan janin adalah persalinan prematur, atau yang didefinisikan sebagai kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu. Kelahiran prematur menyebabkan bayi kurang memiliki waktu yang cukup untuk bertumbuh dan berkembang di dalam kandungan seperti sebagaimana harusnya. Sehingga pada keadaan tertentu, kelahiran prematur dapat menimbulkan banyak komplikasi, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Oleh karenanya, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk vaksinasi COVID-19.
Sumber: Liputan6.comReporter: Ade Nasihudin Al Ansori
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDengan melakukan tindakan pencegahan, Anda dapat membantu mencegah penularan batuk rejan dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca Selengkapnya