Diabetes ternyata bisa 'menular' pada pasangan
Merdeka.com - Semua orang tentu mengetahui bahwa diabetes bukanlah penyakit menular. Namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ketika salah satu dari pasangan yang sudah menikah memiliki diabetes, maka pasangan lainnya memiliki risiko tinggi untuk terkena diabetes juga.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan dari orang yang memiliki diabetes berisiko 26 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe-2 dibandingkan dengan orang yang pasangannya tak memiliki diabetes. Hal ini disebabkan karena biasanya pasangan akan mengadopsi gaya hidup dan kebiasaan buruk dari pasangannya. Termasuk kebiasaan tak sehat seperti malas dan pola makan buruk yang bisa meningkatkan risiko diabetes.
"Kami menemukan adanya kenaikan risiko terkena diabetes tipe-2 hingga 25 persen pada orang yang pasangannya memiliki diabetes tipe-2," ungkap Dr Kaberi Dasgupta dari mcGill University Health Centre di Kanada, seperti dilansir oleh Daily Mail (24/01).
-
Siapa yang lebih berisiko terkena diabetes? Anak yang memiliki faktor genetik ini berisiko lebih tinggi mengembangkan diabetes tipe 1, yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin. Anak yang menderita diabetes tipe 1 perlu mendapatkan suntikan insulin seumur hidupnya untuk mengontrol gula darahnya.
-
Siapa yang berisiko tinggi diabetes? Ikhsan menyarankan individu dengan berat badan berlebih dan/atau riwayat keturunan diabetes untuk memperhatikan pola hidup mereka jika tidak dapat menghindari begadang, guna mengurangi risiko terkena diabetes.
-
Siapa yang berisiko terkena diabetes? Kurangnya aktivitas fisik, konsumsi gula yang berlebihan, respons tubuh terhadap insulin yang terganggu, produksi insulin yang berkurang oleh pankreas, gangguan kinerja insulin akibat hormon lain
Peneliti memperingatkan setiap orang yang memiliki pasangan penderita diabetes untuk selalu mewaspadai gejala-gejala awal diabetes serta berusaha mencegah penyakit tersebut. Namun di balik itu, peneliti juga menemukan bahwa ini bisa dijadikan kesempatan bagi pasangan untuk menerapkan hidup sehat.
Menerapkan hidup sehat bersama-sama dengan pasangan tentunya lebih menyenangkan dan efektif dibandingkan harus menerapkan gaya hidup sehat sendirian. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Medicine ini juga menunjukkan bahwa pasangan bisa bekerja sama untuk mencegah penyakit diabetes dan menjaga agar penyakit diabetes tak semakin parah.
Hal ini diketahui oleh peneliti setelah menganalisis data dari enam penelitian yang melibatkan 75.298 pasangan. Penelitian ini mengungkap kaitan yang sangat jelas antara pasangan yang memiliki diabetes dengan peningkatan risiko terkena diabetes. Bukan berarti Anda harus menghindari pasangan yang memiliki diabetes, namun ini bisa memberikan kesempatan bagi pasangan untuk menerapkan pola hidup yang sehat bersama-sama dan menghindari penyakit diabetes. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gatal di Kemaluan? Waspada! Bisa jadi tanda infeksi jamur atau bahkan diabetes tipe 2. Kenali gejalanya sebelum terlambat!
Baca SelengkapnyaData terbaru angka prevalensi diabetes pada 2018 menunjukkan, 9 dari 10 atau 8,9 persen orang Indonesia memiliki diabetes.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sering kali dikaitkan dengan faktor genetik, namun gaya hidup modern memainkan peran yang sangat penting dalam peningkatan risiko diabetes.
Baca SelengkapnyaPrediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.
Baca SelengkapnyaDiabetes merupakan penyakit yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh, termasuk kondisi mulut, seperti mulut kering, bau mulut, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan jumlah penderita diabetes akan meningkat menjadi 28,5 juta pada tahun 2045. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh Kemenkes RI.
Baca SelengkapnyaCegah diabetes pada usia muda dengan kenali risikonya!
Baca Selengkapnya