Diet fletcherism, mengunyah makanan 80 kali sebelum ditelan

Merdeka.com - Satu lagi jenis diet ekstrem dan terdengar tak masuk akal, diet fletcherism. Diet ini dipopulerkan oleh Horace Fletcher pada awal tahun 1900-an. Seperti apa tepatnya dan apakah metode diet ini mampu menurunkan berat badan? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Cracked berikut ini.
TeoriFletcher menjalani diet fletcherism dengan cara mengunyah makanan sebanyak 32-80 kali setiap suapan. Ketika ditelan, biasanya makanan sudah harus dalam bentuk cairan.
RealitaPara ahli memang sering menyarankan agar kita mengunyah makanan sampai halus agar sistem pencernaan tidak bekerja terlalu keras. Selain itu, makan pelan-pelan juga dikaitkan dengan penurunan berat badan.
Namun masalah pada diet fletcherism adalah komponen makanan seperti serat tidak akan berubah menjadi cairan meski dikunyah 100 kali atau lebih. Jadi Fletcher menyarankan agar serat tidak dikonsumsi sama sekali. Tentu saja hal ini menimbulkan kontroversi, sebab serat adalah salah satu nutrisi yang diperlukan tubuh.
Beberapa penelitian juga menyebutkan kalau menjalani diet fletcherism membuat tinja menjadi lebih menjijikkan.
HasilFletcher berhasil menurunkan berat badannya, tetapi kabar buruknya, ia meninggal karena serangan jantung. Pada dasarnya, pesan Fletcher hanyalah agar kita mengunyah makanan demi memudahkan kinerja pencernaan.
Itulah diet fletcherism, di mana pelaku diet harus makanan 80 kali sebelum ditelan demi menurunkan berat badan. Bagaimana menurut Anda?
Baca juga:Cara membedakan daun ketumbar, seledri, dan peterseliLebih sehat mana, jahe atau kunyit?4 Makanan yang bisa dimakan bersama kulitnyaOregano, herba alami pereda nyeri haidJalapeno, cabai super pedas dan berkhasiat dari Meksiko (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya