Diet: Membongkar 5 mitos tentang lemak
Merdeka.com - Lemak seolah-olah menjadi sesuatu yang sangat dihindari ketika berbicara tentang diet. Lemak telah menempati urutan pertama dalam catatan hitam peraturan menu diet. Tetapi, tahukan kamu, lemak sebenarnya tidak seburuk yang kita sangka. Ini karena tubuh kita membutuhkan jenis lemak tertentu untuk dapat mencapai kata sehat. Nah, agar kita tak salah paham pada lemak, berikut ini merupakan lima mitos terkait dengan lemak yang dilansir melalui prevention.com.
1. Mengonsumsi lemak membuat gemuk
Faktanya, lemak membantu memberi kita tenaga saat kita mengonsumsi sedikit makanan.
-
Kenapa lemak sehat penting? Lemak sehat disebut demikian karena perannya yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
-
Apa definisi lemak sehat? Lemak sehat atau lemak tak jenuh adalah jenis lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dua atau rangkap tiga di antara molekul-molekulnya.
-
Dimana kita bisa menemukan lemak sehat? Lemak tak sehat, yang juga dikenal sebagai lemak tak jenuh atau unsaturated fats, adalah jenis lemak yang banyak ditemukan pada makanan nabati, seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati.
-
Bagaimana lemak sehat bekerja di tubuh? Mekanisme mengenai bagaimana lemak sehat memengaruhi lipid belum sepenuhnya diketahui, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa lemak sehat memang dapat menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik di dalam tubuh.
-
Makanan apa yang kaya asam lemak sehat? Asam lemak yang ada pada alpukat ini juga membantu mengurangi peradangan dan merangsang produksi kolagen, protein yang memelihara kekencangan dan elastisitas kulit.
-
Apa saja mitos tentang kolesterol? Banyak anggapan tentang kolesterol yang sebenarnya hanya mitos. Kolesterol merupakan salah satu gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.
Memang benar bahwa lemak memiliki lebih banyak kalori dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Tetapi, mengonsumsi jenis lemak yang tepat tidak akan membuat kita gemuk. Lemak dicerna lebih lambat dalam tubuh dibandingkan dengan karbohidrat. Ini berarti lemak dapat membuat kita bertahan kenyang lebih lama. Lemak memainkan peran penting dalam tubuh, yaitu produksi hormon untuk fungsi otak yang maksimal serta membantu tubuh menyerap nutrisi.
2. Lemak jenuh sebabkan penyakit jantung
Faktanya, hasil penelitian menentang gagasan bahwa mengonsumsi mentega dan daging merah menyebabkan sakit jantung.
Selama beberapa waktu, kita meyakini bahwa lemak jenuh yang terkandung dalam mentega, keju, dan daging merah dapat menyumbat arteri yang berujung pada gangguan pada jantung. Tetapi, sebuah studi yang diterbitkan dalam the journal Annals of Internal Medicine tidak menemukan hubungan antara makanan lemak jenuh dengan peningkatan risiko serangan jantung. Studi terebut justru menemukan bahwa kadar lemak jenuh tinggi berkaitan dengan rendahnya risiko penyakit jantung.
3. Harus menghindari mentega
Faktanya, mengonsumsi sedikit mentega tidak akan menjadi masalah
Sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa asupan mentega secukupnya dapat menjadi bagian dari menu diet sehat. Tetapi dengan catatan mengonsumsinya dalam porsi yang kecil, tidak menjadikannya sebagai menu harian.
4. Mengonsumsi makanan berkolesterol meningkatkan kandungan kolesterol dalam darah
Faktanya, kolesterol yang kita konsumsi memiliki sedikit atau bahkan tidak ada hubungan dengan kolesterol dalam darah.
Kolesterol dalam darah dihasilkan oleh hati. Sehingga kolesterol yang kita konsumsi memiliki dampak yang kecil bagi kadar kolesterol dalam darah. Sehingga tidak ada alasan untuk melewatkan telur dalam diet. Telur adalah salah satu sumber terbaik dari kolin, yaitu neurotransmitter yang berhubungan dengan ingatan dan fungsi kognitif.
5. Minyak zaitun adalah yang terbaik
Faktanya, kita membutuhkan berbagai jenis lemak dalam makanan
Minyak zaitun memang mengandung lemak tak jenuh tunggal dengan manfaat kesehatan yang melimpah. tetapi, membatasi diri kita pada satu jenis lemak sama artinya seperti hanya mengonsumsi satu jenis sayuran saja. Mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung lemak seperti kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat dan salmon akan memberikan kita asupan asam lemak esensial dan pitosterol yang melindungi kita dari penyakit. Yang harus kita hindari adalah lemak trans yang terdapat dalam margarin, makanan kemasan, coffe creamer dan lainnya. lemak trans inilah yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sekarang, kamu sudah tak salah paham lagi pada lemak, bukan? Jika kita lebih teliti, ada beberapa jenis lemak yang justru baik dan bahkan dibutuhkan oleh tubuh. Seperti jenis lemak yang tercantum di atas. Jadi, tidak ada alasan untuk salah paham lagi, kan?
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa mitos tentang diet tidak benar dan menyesatkan.
Baca SelengkapnyaBanyak anggapan tentang kolesterol yang sebenarnya hanya mitos.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos makan daging kambing yang sering dipercaya, padahal tidak memiliki penjelasan ilmiah.
Baca SelengkapnyaMakanan berlemak sangat membahayakan tubuh, berikut ini adalah 7 bahaya makanan berlemak yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos air putih yang sering dipercaya tanpa diketahui penjelasan ilmiahnya.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa mitos orang hamil yang masih sering dipercaya.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos minuman soda yang perlu dipahami penjelasan faktanya.
Baca SelengkapnyaMenjaga berat badan ideal dan konsumsi makanan bergizi sangat diperlukan untuk kesehatan pria.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos makan telur yang tidak didasari dengan penjelasan ilmiah.
Baca SelengkapnyaSelama ini, daging kambing selalu dianggap sebagai biang keladi masalah kolesterol dan tekanan darah tinggi. Namun hal ini ternyata tak benar.
Baca SelengkapnyaTak semua lemak berbahaya bagi tubuh. Faktanya, ada jenis lemak sehat yang memiliki peran penting bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Indonesia memiliki mitos kesehatan yang aneh dan tidak terbukti secara ilmiah.
Baca Selengkapnya