Diskriminasi bikin orang gemuk sulit turunkan berat badan
Merdeka.com - Melakukan diskriminasi pada orang gemuk karena berat badan mereka tak hanya menyakiti mereka secara psikis, tetapi juga secara fisik. penelitian mengungkap bahwa orang gemuk yang mengalami diskriminasi akan semakin kesulitan menurunkan berat badan dan cenderung menjadi obesitas.
Dibandingkan dengan orang gemuk yang tak mengalami diskriminasi, orang yang mengalami diskriminasi 2,5 kali lebih mungkin untuk mengalami obesitas dan sulit menurunkan berat badan, ungkap peneliti.
"Diskriminasi sangat menyakitkan dan juga memiliki efek pada kesehatan fisik," ungkap ketua peneliti Angelina Sutin dari Florida State University, seperti dilansir oleh US News (24/07).
-
Bagaimana obesitas bisa memengaruhi prestasi akademik? Masalah sosial yang dihadapi oleh anak obesitas, seperti bullying dan isolasi sosial, bisa mengganggu konsentrasi dan fokus mereka di sekolah. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam belajar, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi prestasi akademik mereka.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Kenapa orang tetap gemuk meski olahraga? Salah satu alasan utama seseorang tetap gemuk setelah berolahraga adalah karena mereka cenderung makan lebih banyak setelah beraktivitas fisik. Beberapa orang merasa bahwa mereka telah membakar banyak kalori selama olahraga, sehingga mereka merasa berhak untuk makan lebih banyak atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Akibatnya, kalori yang telah mereka bakar selama olahraga tidak sebanding dengan kalori yang mereka konsumsi setelahnya, sehingga berat badan tetap bertambah.
-
Mengapa obesitas bisa menyebabkan masalah pencernaan? Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati.
-
Siapa yang kesulitan untuk menambah berat badan? Beberapa orang kadang malah kesulitan untuk menambah berat badan ini.
-
Apa dampak buruk malas berolahraga terhadap berat badan? Ketika jarang berolahraga, tubuh membakar lebih sedikit kalori dibandingkan yang dikonsumsi. Akibatnya, kalori berlebih ini akan disimpan sebagai lemak, yang lama-kelamaan memicu kenaikan berat badan. Jika nggak segera ditangani, kondisi ini bisa berujung pada obesitas, yang merupakan pintu masuk bagi berbagai penyakit kronis.
Berdasarkan Sutin, kebanyakan orang mengira bahwa dengan mengejek dan melakukan diskriminasi pada orang gemuk mereka bisa memotivasi mereka agar menurunkan berat badan. Padahal kenyataannya justru sebaliknya.
Hal ini juga didukung oleh pendapat salah satu ahli yang mengatakan bahwa melakukan diskriminasi bisa menghancurkan kepercayaan diri seseorang dan membuat mereka lebih sulit untuk membuat perubahan terhadap diri mereka.
"Aku harus bekerja keras selama beberapa tahun untuk membantu pasien yang datang padaku dalam konseling kesehatan dan manajemen berat badan. Diskriminasi dalam masyarakat kita sesungguhnya adalah tambahan luka bagi mereka," ungkap Dr David Katz dari yale University Prevention Research Center.
Penelitian ini dilakukan oleh Sutin dan koleganya terhadap 6.000 orang pada tahun 2006 dan tahun 2010. Mereka menemukan bahwa orang yang mengalami diskriminasi berat badan pada tahun 2006 memiliki risiko 2,5 kali lebih besar mengalami obesitas pada tahun 2010.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurunkan berat badan bukanlah hal yang mudah dan sering kali menjadi tantangan bagi banyak orang.
Baca SelengkapnyaSusah menaikkan berat badan adalah problem yang cukup serius bagi sebagian orang. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaBagi mereka yang berolahraga untuk menurunkan berat badan, bisa saja olahraga tidak memperoleh hasil yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaBerikut cara menggemukan badan secara alami tanpa efek samping dan kenali pula penyebab badan susah gemuk.
Baca SelengkapnyaObesitas pada anak tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik mereka, tetapi juga mempengaruhi aspek sosial kehidupan mereka secara mendalam.
Baca SelengkapnyaPerut buncit menjadi masalah bagi banyak orang. Bahkan bagi sudah berolahraga, perut buncit masih sering menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaTidak turunnya berat badan setelah diet bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
Baca SelengkapnyaWalau lebih berat dilakukan, menurunkan berat badan di atas usia 40 tahun bisa tetap dilakukan tanpa berolahraga.
Baca SelengkapnyaMetabolisme tubuh yang lambat ternyata mempengaruhi berat badan, cek faktanya!
Baca SelengkapnyaAgar berhasil menurunkan berat badan, penting bagi Anda untuk mengetahui hal-hal yang sebaiknya dihindari saat menjalani diet.
Baca SelengkapnyaBertambahnya berat badan seseorang ketika dia berhenti merokok bukanlah mitos belaka. Penelitian mengungkap mengapa hal ini terjadi.
Baca Selengkapnya