Dokter lebih ramah pada pasien yang kurus, kenapa?
Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru dari John Hopkins University School of Medicine di Baltimore menyebutkan kalau dokter bersikap lebih ramah pada pasien yang kurus.
Menurut peneliti, dokter bersikap demikian karena mereka kurang menghargai pasien yang kelebihan berat badan atau obesitas. Sebab dokter berpikir kalau pasien seperti itu bukan cuma butuh bantuan dari ahli medis untuk mengatasi masalah kesehatannya, tetapi juga usaha besar dari diri sendiri.
Meskipun demikian, profesionalitas dokter dalam mendiagnosis tidak berbeda antara pasien yang kurus dan obesitas.
-
Apa penyebab kelebihan berat badan? Kelebihan berat badan sering kali menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko diabetes.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Kenapa berat badan kurang baik untuk kesehatan? Ketika seseorang terlalu kurus, masalah kesehatan yang muncul juga bisa setara ketika terlalu gemuk. Kedua kondisi ini sesungguhnya tidak ideal bagi kesehatan seseorang. Penelitian mengungkap bahwa kekurangan berat badan bisa meningkatkan risiko kematian dini. Kondisi ini juga bisa memperburuk fungsi kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi, menyebabkan osteoporosis, patah tulang, serta masalah kesuburan.
-
Kenapa berat badan berlebih bisa bahaya? Kelebihan berat badan berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
-
Bagaimana obesitas bisa memengaruhi prestasi akademik? Masalah sosial yang dihadapi oleh anak obesitas, seperti bullying dan isolasi sosial, bisa mengganggu konsentrasi dan fokus mereka di sekolah. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam belajar, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi prestasi akademik mereka.
-
Mengapa obesitas bisa menyebabkan masalah pencernaan? Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati.
Tentu saja sikap dokter yang kurang ramah terhadap pasien yang kelebihan berat badan ini merupakan kabar yang buruk. Pasalnya hal itu berarti dokter tidak mampu merasakan empati dan bisa menurunkan keefektifan saran kesehatan.
Sebanyak 39 dokter terlibat dalam penelitian ini. Para ahli menganalisis sikap dokter tersebut dengan 208 pasiennya. Mereka lantas menemukan kalau hubungan emosional dokter dengan pasien obesitas memang cenderung rendah.
Meski tidak ada perbedaan kualitas antara diagnosis, saran, dan pengobatan terhadap pasien, ada ketidaksamaan dalam cara, sikap, dan kadar empati dokter pada pasien yang kurus dan obesitas.
"Tugas dokter bukan cuma mengobati, tetapi juga menciptakan hubungan yang baik dengan pasangannya," tutur Profesor Kimberly Gudzune, seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Profesor Gudzune juga menjelaskan kalau sikap ramah turut andil dalam proses penyembuhan pasien. Misalnya lebih mematuhi rekomendasi medis dan saran dalam peningkatan kesehatan.
Uniknya, sebuah penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa pasien juga tak percaya dengan dokter yang memiliki berat badan berlebih.
Baca juga:Tekan kadar asam urat, segera konsumsi makanan ini!Tetap bugar di usia 40-an? Ini rahasianya!Anak kecil bisa hamil, ini alasan medisnya!Jepang teliti kenapa warganya bisa berumur panjangSedikit stres baik bagi kesehatan (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat berbagai fakta orang pendek yang penting untuk dipahami.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan pengecekan, berat badannya justru menuai rasa heran dari para komandan.
Baca SelengkapnyaBos BPJS Kesehatan, menyebut masih ada oknum rumah sakit yang mendiskriminasi pasien BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaBagi penderita obesitas terdapat kiat diet khusus yang bisa diterapkan agar kondisi kesehatan mereka tidak membahayakan.
Baca Selengkapnya