Dokter Sebut Alasan Mengapa Lansia Tidur Lebih Sedikit Dibanding Usia Lain
Merdeka.com - Semakin bertambahnya usia seseorang, terjadi sejumlah perubahan pada dirinya. Salah satunya adalah perubahan terkait jam tidur milik seseorang.
Dokter spesialis saraf dari RSUI, Pukovisa Prawirohardjo mengatakan, dibandingkan kelompok usia lainnya, waktu tidur pada lansia umumnya lebih sedikit.
"Waktu tidur lansia yang normal yaitu sekitar 6-7 jam sehari. Selain itu, pola tidur juga akan berubah seiring dengan pertambahan usia karena adanya penurunan fungsi jam internal dalam tubuh," kata dia dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kenapa lansia lebih sulit tidur? Banyak penyakit dan masalah kesehatan seperti heartburn, arthritis, gagal jantung, dan penyakit paru-paru dapat menyebabkan kesulitan tidur di malam hari. Selain itu, gangguan tidur seperti apnea tidur serta gerakan-gerakan yang terjadi saat tidur juga sangat mengganggu. Pada wanita, masa menopause sering kali disertai dengan keringat malam dan masalah tidur. Semakin banyak masalah kesehatan yang dialami, semakin tinggi risiko gangguan tidur yang muncul.
-
Apa jenis gangguan tidur yang sering terjadi pada lansia? Jenis gangguan tidur pada lansia yang sering terjadi di antaranya adalah: 1. Apnea tidur obstruktif, atau gangguan pernapasan singkat selama tidur yang terjadi jika saluran napas bagian atas berulang kali tersumbat.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan tidur pada lansia? Bagi para lansia, dianjurkan untuk menggunakan perawatan nonfarmasi terlebih dahulu seperti terapi perilaku kognitif (CBT) untuk insomnia yang tiba-tiba dan kronis.
-
Kenapa gangguan tidur berbahaya bagi lansia? Hal ini tentu dapat menjadi masalah, sebab kualitas tidur baik berperan dalam menjaga kesehatan otak, kesehatan fisik, dan suasana hati.
-
Apa yang berubah dalam tidur lansia? Seiring bertambahnya usia, bukan hanya kuantitas tidur yang berkurang, tetapi juga kualitas tidur. Lansia cenderung lebih sedikit tidur lelap dan kurang tidur dalam tahap REM (Rapid Eye Movement).
-
Siapa yang lebih berisiko insomnia? Berjenis kelamin wanita. Hal ini dikarenakan wanita sering mengalami perubahan hormonal, terutama ketika memasuki siklus menstruasi atau menopause, sehingga berdampak pada siklus tidaur.
Di sisi lain, mereka yang sudah memasuki masa lanjut usia juga bisa mengalami gangguan tidur karena beberapa hal, misalnya sindrom kaki gelisah (RLS), kurangnya aktivitas fisik, terlalu lama tidur siang, adanya rasa sedih karena ada anggota keluarga yang meninggal dunia, terlalu lama menatap layar ponsel sebelum tidur, atau sedang dirawat inap di rumah sakit.
Kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi, seperti adanya suara volume tinggi yang mengganggu, cahaya kamar yang terlalu terang, serta tempat tidur tidak nyaman, konsumsi obat-obatan tertentu serta mengonsumsi kafein juga sangat mempengaruhi pola tidur seseorang. Selain itu, masalah medis seperti depresi, alzheimer, parkinson, kondisi menopause, dan nyeri sendi otot juga dapat menyebabkan gangguan tidur.
Kenali Gejala Awal Gangguan Tidur
Pukovisa mengatakan, beberapa tanda awal gangguan tidur antara lain kelelahan, gangguan konsentrasi, mudah tersinggung, mengantuk di siang hari, serta adanya perubahan perilaku.
"Bila gejala-gejala ini terus bertahan lebih dari 1 bulan atau sudah mempengaruhi aktivitas sehari-hari, sebaiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter," ujar dia.
Gejala awal gangguan tidur bisa diatasi dengan melakukan sleep hygiene sebelum tidur, yaitu dengan mengatur kondisi kamar tidur tetap sejuk dan tenang, mandi air hangat dan sikat gigi sebelum tidur. Pukovisa mengingatkan, tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan otak dan saraf agar dapat berfungsi optimal.
Kualitas tidur yang baik ditandai dengan Anda yang tidak mudah terbangun di malam hari; tidak terbangun lebih awal, dan merasa segar ketika bangun tidur. Sementara dari sisi kuantitas, terdapat beberapa indikator waktu normal tidur. Orang dewasa umumnya membutuhkan tidur 7-9 jam, sementara anak-anak bisa 10-13 jam.
Cukup tidur bisa menjadi cara untuk mengatasi dan mencegah munculnya masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikannya dan tidur secara cukup setiap hari.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat usia bertambah, kita bisa lebih kerap mengalami masalah tidur terutama kesulitan untuk mulai tidur.
Baca SelengkapnyaAda beberapa jenis gangguan tidur yang lebih rentan dialami oleh lansia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan, penelitian diketahui bahwa perempuan umumnya memiliki durasi tidur yang lebih lama dibandingkan laki-laki.
Baca SelengkapnyaPada pasien yang mengalami diabetes, kekurangan atau kelebihan tidur bisa menyebabkan dampak buruk pada kondisi mereka.
Baca SelengkapnyaOrang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaTidur siang harus memperhatikan durasi yang cukup.
Baca SelengkapnyaTidur merupakan fase penting untuk memulihkan kerja tubuh. Walau begitu, terlalu banyak tidur ternyata bisa menjadi penyebab masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaWalau tidur merupakan hal yang penting, namun terlalu banyak tidur bisa menjadi hal yang mengancam kesehatan kita.
Baca SelengkapnyaKemenkes menyatakan Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population
Baca SelengkapnyaPenyebab kantuk berlebih bervariasi, mulai dari kondisi mental dan kebiasaan hidup yang kurang sehat hingga masalah medis yang serius
Baca SelengkapnyaTak ada yang tahu umur seseorang. Namun banyak orang yang berusaha untuk 'memperpanjang' usianya dengan berbagai cara.
Baca SelengkapnyaTidur siang bisa memberi banyak manfaat bagi kesehatan termasuk menurunkan risiko kanker.
Baca Selengkapnya