Emosi dan Stres Ketika Bekerja Bisa Buat Seseorang Rentan Terkena Hipertensi
Merdeka.com - Kepribadian seseorang yang meledak-ledak dan suka marah-marah ternyata bisa memunculkan masalah kesehatan. Stres yang dialami ketika bekerja juta bisa membuat seseorang menjadi rentan terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi.
"Segala macam stres, emosional, stres psikososial dulu nih dari lingkungan lalu terbawa dalam diri kita menjadi stres emosi, itu bisa meningkatkan tekanan darah," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Paskariatne Probo Dewi Yamin kepada Health-Liputan6.com.
Bagi generasi milenial, stres memang sulit dihindari. Namun, jika tidak bisa dikendalikan maka hal tersebut rentan membuat tekanan darah Anda menjadi tinggi dan berujung pada hipertensi.
-
Apa yang bisa menyebabkan tingkat stres yang tinggi? Tekanan dan tuntutan dalam hidup dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi.
-
Apa dampak hipertensi pada tubuh? Jika tekanan darah Anda berada pada level yang terlalu tinggi, hal tersebut dapat memberikan beban tambahan pada pembuluh darah, jantung, dan organ-organ lainnya, termasuk otak, ginjal, dan mata.
-
Apa penyebab utama tekanan darah tinggi? Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah dalam pembuluh arteri tubuh meningkat melebihi batas yang dianggap normal, biasanya melampaui angka 140/90 mmHg.
-
Bagaimana stress memengaruhi jantung? Tekanan darah akan meningkat seiring dengan berlanjutnya stres. Hal ini terjadi karena pembuluh darah akan menyempit. Dampaknya, risiko terkena masalah jantung, seperti hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi, dan serangan jantung akan semakin meningkat.
-
Kenapa stres berlebihan berdampak buruk? Jika dibiarkan, stres kronis dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental, seperti masalah pencernaan, kelelahan, hipertensi, kecemasan, hingga depresi.
-
Apa itu tekanan darah tinggi? Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi umum yang dapat memengaruhi kesehatan seseorang secara serius.
"Emosian, tidak sabaran, deadline pekerjaan. Kemudian ada konflik dengan rekan sejawat atau teman-teman sepermainannya. Kondisi-kondisi seperti itu kemudian yang berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi," kata Paskariatne dalam presentasi di acara 'Waspadai Hipertensi pada Generasi Milenial'.
Maka, mengatur waktu antara pekerjaan dan istirahat itu penting. Selain itu, penting juga untuk menjaga gizi seimbang dan juga gaya hidup sehat yang aktif bergerak.
Namun, jika stres sudah terlanjur menghampiri, Paskariatne menyarankan Anda untuk mengendalikan emosi tersebut agar tidak menaikkan tekanan darah. Salah satu cara termudah adalah dengan menarik napas.
"Tarik napas panjang, dalam, pikirkan hal yang menyenangkan. Jalan-jalan, coba alihkan pikiran dari masalah tersebut agar tidak menjadi beban pikiran," ujar Paskariatne menyarankan.
Hal ini dinilai mampu menenangkan tubuh walaupun hanya sesaat.
"Ketika kita sudah tenang dan kita sudah tidak mengalami stres emosional, biasanya itu mungkin (menurunkan tekanan darah)."
Selain mengendalikan stres, pencegahan hipertensi lain bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi garam, makanan instan, serta cepat saji yang mengandung monosodium glutamat. Di sisi lain, rajinlah memeriksa tekanan darah Anda.
"Penting untuk meningkatkan awareness masyarakat dengan melakukan deteksi dini atau mengukur tekanan darah sendiri di rumah, apalagi sekarang sudah ada alat pengukur tekanan darah digital yang lebih memudahkan masyarakat dalam mengukur," tandas Paskariatne.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi cemas dan stres berkepanjangan yang kita alami bisa menjadi pemicu munculnya masalah kesehatan jantung.
Baca SelengkapnyaBukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
Baca SelengkapnyaHubungan antara stres di tempat kerja dan kesehatan mental sangatlah kompleks.
Baca SelengkapnyaDampak stress bukan hanya ke masalah psikologis saja, tetapi juga dapat berdampak ke fisik.
Baca SelengkapnyaPenyebab dan tanda hipertensi pada tubuh yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaDalam konteks pekerja kantoran, tekanan dan tuntutan pekerjaan dapat menjadi pemicu yang potensial untuk munculnya anxiety disorder.
Baca SelengkapnyaKebiasaan marah dan emosi meledak-ledak yang kita miliki bisa memiliki dampak bagi kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaStres kerja harus diatasi dengan tepat agar tak mengganggu kesehatan mental dan fisik Anda.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara mudah yang bisa dicoba buat meredakan stres usai seminggu berjibaku dengan kesibukan.
Baca SelengkapnyaCuaca panas tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan emosional.
Baca Selengkapnya