Film bisa pengaruhi anak untuk merokok
Merdeka.com - Anda mungkin berpikir bahwa film adalah hal yang biasa dan tak berbahaya bagi anak-anak. Namun, jangan terburu-buru menyimpulkan. Faktanya, film bahkan bisa mempengaruhi perilaku dan gaya hidup anak dan remaja.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa film dengan karakter perokok bisa mempengaruhi anak untuk ikut menjadi perokok.
"Adegan merokok pada film sepertinya tak berpengaruh, terutama jika dikemas ala remaja," kata James Sargent, peneliti dari Geisei School of Medicine di Darmouth, Lebanon.
-
Kenapa anak terpengaruh rokok? Jika orang tua merokok, anak mungkin akan meniru kebiasaan tersebut.
-
Apa dampak asap rokok ke anak? Anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko tinggi mengalami infeksi pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.
-
Kenapa anak rentan terkena bahaya asap rokok? Bagi anak-anak dan individu dengan masalah pernapasan, paparan terhadap asap rokok yang menempel pada pakaian bisa menjadi risiko kesehatan yang serius.
-
Kenapa asap rokok bahaya untuk anak? Anak-anak yang terpapar asap rokok, entah aktif atau pasif, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami ISPA. Asap rokok mengandung zat-zat berbahaya yang dapat merusak saluran pernapasan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh anak.
-
Siapa yang terdampak zat berbahaya rokok? Rokok telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, dan bukan tanpa alasan.
-
Kenapa asap rokok berbahaya untuk paru-paru anak? Asap rokok mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang dapat merusak sel-sel paru-paru dan menyebabkan perkembangan sel-sel kanker.
"Sepertinya ini adalah faktor 'keren'. Semakin sering mereka melihatnya, semakin mereka berpikir bahwa dengan merokok mereka akan terlihat seperti aktor film," katanya pada Reuters (09/07).
Sargent dan rekannya menghitung berapa banyak karakter perokok yang muncul dalam 500 film box office tahun lalu. Kemudian mereka menanyai 6.000 remaja Amerika berusia 10 - 14 tahun.
Hasilnya, anak-anak dan remaja yang melihat banyak adegan merokok cenderung meniru kebiasaan tersebut. Dari 500 adegan film, sekitar 33 - 49% anak akan mencoba merokok dalam rentang waktu dua tahun.
"Dari sini diketahui bahwa tayangan adegan merokok pada film merupakan faktor pemicu bagi anak-anak untuk ikut menerapkan kebiasaan tersebut," kata Brian Primack, kepala program untuk Research on Media and Health di University of Pittsburgh School of Medicine.
Namun, peneliti lain yang tak terlibat dalam penelitian masih meragukan apakah dengan mengurangi adegan merokok pada film untuk remaja bisa benar-benar menangani masalah remaja yang merokok.
Matthew Farrely, peneliti dari RTI di research Triangle Park, Carolina Utara, mengatakan bahwa penelitian ini telah melihat ke arah yang benar, namun dia tidak yakin apakah hasil penelitian ini benar-benar memberikan jaminan mengenai keputusan anak dan remaja untuk merokok.
Farrely berharap para ilmuwan melakukan penelitian lanjutan untuk benar-benar memperjelas kaitan antara adegan merokok dalam film dengan keputusan remaja untuk merokok.
"Meski hasil penelitian ini masuk akal, saya berpikir bahwa kaitan antara adegan merokok dengan kebiasaan merokok remaja agak dilebih-lebihkan," katanya. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaMencegah anak dari merokok bukan hanya tentang menghindari masalah kesehatan, tetapi juga membentuk perilaku sehat dan tanggung jawab diri hingga mereka dewasa.
Baca SelengkapnyaPeer Pressure menjadi tantangan sendiri bagi orangtua dalam membangun karakter & kepribadian anak. Selain itu orangtua juga perlu mendampingi saat anak tertekan
Baca SelengkapnyaAda kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaUpaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.
Baca SelengkapnyaRemaja kerap penasaran dengan berbagai hal. Kondisi ini menyebabkan mereka kerap melakukan perilaku berisiko termasuk menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaBahaya asap rokok yang menempel pada pakaian tidak hanya terbatas pada bau tidak sedap, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan secara signifikan.
Baca SelengkapnyaSejumlah makanan dan minuman yang kita konsumsi ternyata bisa mengganggu upaya kita untuk berhenti merokok.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaThird Hand Smoke merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sisa-sisa asap rokok yang tetap menempel pada berbagai permukaan setelah seorang merokok.
Baca SelengkapnyaPemerintah semakin memperketat peredaran dan penjualan rokok melalui PP Nomor 28 Tahun 2024.
Baca Selengkapnya