Gadis remaja lebih berisiko kena efek buruk merokok pasif
Merdeka.com - Gadis remaja jauh lebih berisiko terkena dampak buruk dari merokok pasif dibanding anak laki-laki pada usia yang sama.
Para peneliti menemukan bahwa gadis-gadis remaja yang terpapar asap rokok cenderung memiliki tingkat kolesterol yang lebih rendah yang bisa mengurangi risiko penyakit jantung. HDL (kolesterol baik) mengambil kelebihan kolesterol dalam aliran darah dan membawanya ke hati di mana ia dapat dipecah.
Sementara LDL (kolesterol jahat) dapat membuat lemak yang menghalangi pembuluh darah yang memicu penyakit jantung, kolesterol HDL justru memainkan peran kunci dalam memerangi risiko penyakit jantung.
-
Mengapa remaja yang merokok lebih awal lebih rentan masalah pernapasan? Salah satu penyebab utama mengapa remaja yang merokok lebih dini lebih mungkin mengalami gejala gangguan pernapasan adalah karena mereka cenderung merokok lebih lama dibandingkan orang yang mulai merokok pada usia yang lebih tua. Selain itu, paru-paru remaja yang masih dalam masa perkembangan lebih rentan terhadap kerusakan akibat zat berbahaya dalam rokok.
-
Kenapa anak rentan terkena bahaya asap rokok? Bagi anak-anak dan individu dengan masalah pernapasan, paparan terhadap asap rokok yang menempel pada pakaian bisa menjadi risiko kesehatan yang serius.
-
Apa masalah pernapasan yang muncul akibat merokok di usia remaja? Studi yang dipresentasikan dalam Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menunjukkan bahwa merokok sejak remaja meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti mengi dan produksi dahak, saat mencapai usia 20-an.
-
Siapa yang terkena dampak buruk dari merokok? Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga terkena dampak serius dari paparan asap rokok.
-
Apa dampak asap rokok ke anak? Anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko tinggi mengalami infeksi pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.
-
Kapan perokok muda lebih rentan mengalami masalah pernapasan? Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak diperlukan waktu puluhan tahun untuk mengembangkan gejala gangguan pernapasan akibat merokok; kami sudah dapat melihat hubungan yang signifikan di usia dewasa muda,' kata Dr. Hedman menegaskan dalam presentasinya.
Para peneliti mempelajari lebih dari 1.000 remaja yang lahir antara tahun 1989 sampai 1992 di Perth, Australia. Penelitian ini mengumpulkan informasi tentang kebiasaan merokok orang tua pada usia 18 minggu kehamilan dan ketika anak-anak menjelang usia 17 tahun.
Selama masa penelitian, 48 persen dari peserta telah menjadi perokok pasif di rumah. Lalu tes darah pun dilakukan untuk mengukur kadar kolesterol gadis remaja itu.
"Dalam penelitian kami, kami menemukan gadis berusia 17 tahun yang dibesarkan di rumah di mana ia menjadi perokok pasif lebih cenderung mengalami penurunan kadar kolesterol HDL," papar Doctor Chi Le-Ha, peneliti utama dari University of Western Australia, seperti dilansir Daily Mail (1/5).
Menariknya, asap rokok tidak memiliki dampak yang sama pada remaja laki-laki pada usia yang sama, yang menunjukkan merokok pasif mungkin lebih berbahaya bagi anak perempuan. Temuan ini menunjukkan bahwa perempuan jauh lebih berisiko terkena penyakit jantung karena paparan asap rokok dibanding laki-laki.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaUpaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaAda kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaApakah wanita merokok tidak bisa hamil? Berikut penjelasannya tentang pengaruh rokok terhadap kesuburan wanita dan kehamilan.
Baca SelengkapnyaVape dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan, mulai dari masalah kesuburan, pernapasan, hingga penyakit kanker.
Baca SelengkapnyaBila di luar negeri rata-rata di usia 60-an terkena kanker paru, di Indonesia banyak pasien kanker tersebut terdiagnosis di 50-an tahun
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaKandungan zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok membuat paru-paru menjadi rusak dan berubah, sehingga kondisinya berbeda dengan paru-paru sehat.
Baca SelengkapnyaBahaya asap rokok yang menempel pada pakaian tidak hanya terbatas pada bau tidak sedap, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan secara signifikan.
Baca Selengkapnya