Game bertema kekerasan bikin anak mudah stres
Merdeka.com - Anak dan remaja laki-laki yang suka bermain video dengan tema kekerasan selama berjam-jam bisa jadi lebih tidak peka terhadap kebrutalan dan membuat mereka mudah depresi dan stres.
Penelitian ini dilakukan pada 30 anak laki-laki berusia 13 sampai 15 tahun. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok bermain video game bertema kekerasan selama tiga jam atau lebih dari sehari. Sementara kelompok lain diminta bermain video game bertema kekerasan hanya satu jam sehari.
Para peneliti kemudian memonitor reaksi setiap anak setelah mereka bermain dua macam game, yaitu game dengan kekerasan dan game tanpa kekerasan yang telah mereka mainkan dua jam sehari.
-
Bagaimana kekerasan dapat memengaruhi kemampuan anak mengendalikan emosi? Kekerasan yang dialami anak memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan mereka dalam mengendalikan emosi. Setelah mengalami kekerasan, anak sering kali kesulitan untuk mengontrol emosinya, sehingga mereka lebih rentan merasa sedih, marah, atau ketakutan secara berlebihan.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Apa saja penyebab anak stres? Penyebab stres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil, tetapi juga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik mereka.
-
Bagaimana kekerasan mempengaruhi fungsi otak anak? Rasa takut dan nyeri akibat kekerasan dapat menghambat perkembangan serta fungsi otak, dan menghalangi kemampuan mereka untuk tumbuh dan berinisiatif.
-
Apa saja dampak trauma pada anak? Trauma dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
Hasilnya, peneliti menemukan adanya perbedaan reaksi pada anak-anak ketika mereka tidur. kelompok yang bermain game dengan tema kekerasan memiliki detak jantung yang lebih cepat dan kualitas tidur yang lebih rendah. Sementara itu, kelompok anak yang bermain game kekerasan hanya sebentar juga mengungkapkan bahwa mereka lebih banyak merasakan perasaan sedih setelah bermain game tersebut.
Kedua kelompok anak laki-laki tersebut juga memiliki tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi setelah bermain game bertema kekerasan, seperti dilansir oleh US News (09/05).
"Game kekerasan tampaknya menimbulkan lebih banyak stres pada waktu tidur pada kedua kelompok. Game jenis ini juga membuat anak mudah lelah. Kelelahan ini tak membuat anak lebih mudah tidur, melainkan malah merusak kualitas tidur mereka," ungkap Malena Ivarsoon dari Stress Research Institute di Stockholm University di Swedia
Perbedaan antara respon fisik dan mental dari kedua kelompok ini menunjukkan bahwa bermain game dengan tema kekerasan membuat anak menjadi lebih kebal terhadap paparan kekerasan. Akhirnya anak akan menjadi tidak peka terhadap aksi kekerasan atau kebrutalan.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekali anak mengalami kekerasan, hal ini akan menempel di otak mereka dan menimbulkan dampak yang tak bisa disepelekan.
Baca SelengkapnyaKebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaBentakan terhadap anak dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan metode pengasuhan yang positif.
Baca SelengkapnyaFaktanya, hukuman fisik seperti memukul tidak bisa dijadikan satu alat untuk bisa membuat perilaku anak berubah.
Baca SelengkapnyaAnak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Baca SelengkapnyaDengan memahami penyebab stres dan cara mengatasinya, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Baca SelengkapnyaDilakukannya kekerasan pada anak dalam pengasuhan di masa lalu tidak akan berhasil jika diterapkan di masa sekarang.
Baca SelengkapnyaStres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaMeskipun terlihat seperti bentuk kasih sayang, memanjakan anak secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan mereka di masa depan.
Baca SelengkapnyaMemukul anak merupakan metode hukuman yang sebaiknya tidak lagi dilakukan.
Baca SelengkapnyaKondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua yang membentak dan meneriaki anak untuk mendisiplinkan buah hati. Hal ini ternyata perlu dihindari dan bisa berdampak buruk pada buah hati.
Baca Selengkapnya