Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gejala anoreksia: Mulai dari dehidrasi sampai insomnia

Gejala anoreksia: Mulai dari dehidrasi sampai insomnia Ilustrasi anoreksia. ©Shutterstock/Sylvie Bouchard

Merdeka.com - Beberapa orang yang menderita anoreksia biasanya berusaha mati-matian untuk menurunkan berat badannya dengan cara yang ekstrem. Meski sudah kurus, penderita anoreksia tetap saja merasa harus tetap menurunkan badan lagi.

Setidaknya, ada dua gejala umum yang dialami oleh penderita anoreksia, yaitu gejala fisik dan emosional. Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Mayo Clinic berikut ini.

Gejala fisik

Gejala fisik penderita anoreksia meliputi penurunan dehidrasi, berat badan ekstrem, penampilan yang sangat kurus, jumlah darah yang tidak normal, kelelahan, pusing, pingsan, warna jari berubah, rambut menipis karena rusak atau rontok, menstruasi terlambat (untuk wanita), sembelit, kulit kering, tak tahan dingin, detak jantung tak stabil, tekanan darah rendah, osteoporosis, tangan atau kaki bengkak, dan insomnia.

Gejala emosional

Sementara gejala emosional ditandai dengan penolakan untuk makan, penyangkalan rasa lapar, ketakutan peningkatan berat badan, berbohong tentang berapa banyak makanan yang sudah dimakan, olahraga berlebihan, tidak punya emosi sama sekali, menyendiri, mudah marah, libido menurun, stres, dan penggunaan obat-obatan pencahar.

Anoreksia tentu tidak bisa disepelekan. Sebab kondisi ini bisa memicu berbagai komplikasi sampai kematian.

Baca juga:

Kenapa ada orang makan banyak tapi tetap kurus?

Tips diet sehat bagi penderita stroke

10 Makanan ini bikin perut tambah buncit

6 Tips diet ala 'manusia purba'

5 Makanan wajib konsumsi saat diet (mdk/riz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP