Genetik Ternyata Juga Bisa Jadi Penyebab Munculnya Stunting pada Anak
Merdeka.com - Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang hingga saat ini masih menghantui Indonesia. Masalah ini terjadi karena tak terpenuhinya asupan nutrisi dalam waktu yang cukup lama. Efeknya, tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Tak hanya berpengaruh pada fisik, tapi juga kemampuan otaknya dan mentalnya.
Masalah stunting ini ternyata tak hanya disebabkan karena kurangnya gizi seorang anak. Doddy Izwardy, Direktur Gizi Masyarakat Kemekes RI menyebut bahwa masalah genetik dapat menyebabkan terjadinya stunting.
"Genetik menyumbang faktor risiko sebesar 26 persen. Sudah terintegrasi antara cucu dengan nenek, itu yang harus kita potong," kata Doddy.
-
Apa penyebab stunting pada anak dari keluarga menengah ke atas? Namun, pada keluarga menengah ke atas, penyebab stunting sering kali berbeda. Menurut Survei Status Gizi Nasional 2021 yang melibatkan 23.957 anak, salah satu penyebab utama stunting di kelompok ini adalah kurangnya waktu untuk menyusui, yang berdampak langsung pada pemenuhan gizi anak.
-
Apa yang menyebabkan stunting? Apalagi stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi.
-
Apa penyebab utama stunting? Stunting terjadi akibat kekurangan gizi yang berkepanjangan serta adanya infeksi yang terjadi berulang kali.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Kekurangan gizi yang berlangsung dalam waktu lama adalah penyebab utama stunting.
-
Kenapa stunting berdampak buruk? Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi pada masa pertumbuhan. Hal ini dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak.
-
Bagaimana stunting bisa terjadi pada anak dengan orang tua tunggal? Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga orang tua tunggal, misalnya, memiliki risiko lebih besar mengalami stunting. Prevalensi stunting di kalangan anak-anak dengan orang tua tunggal mencapai 13,6%, lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan orang tua lengkap (12,5%).
Tubuh anak yang pendek kerap dianggap sebagai karena keturunan atau genetik, karena orangtuanya. Hal ini membuat banyak orang tak melakukan apa-apa untuk mengatasinya.
Padahal bisa jadi kondisi tubuh pendek tersebut adalah stunting yang membutuhkan perawatan medis intensif. Selain genetik, faktor risiko stunting lainnya, menurut Doddy adalah bayi prematur dengan orangtua perokok berisiko terkena stunting. Termasuk juga kebersihan air dan lingkungan.
"Lingkungan dengan jamban bersih terbukti mengurangi risiko stunting. Selain itu, bayi sebaiknya tidak diberikan air isi ulang yang kurang bersih," tuturnya.
Karena pentingnya hal ini, Doddy menekankan pentingnya edukasi untuk para orangtua, terutama bagi pasangan menikah di usia dini. Pasalnya, masih banyak orang tua yang sembrono dalam memberikan gizi secara optimal pada anak balitanya.
Reporter: Annisa Mutiara AshariniSumber: Dream.co.id
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para orang tua sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri stunting pada anak dan cara mencegahnya sebelum terlambat.
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting diperhatikan.
Baca SelengkapnyaStunting tetap bisa terjadi pada anak yang berasal dari keluarga menengah ke atas.
Baca SelengkapnyaStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaTak hanya dari keluarga miskin, anak dari keluarga orang kaya juga bisa kena stunting.
Baca SelengkapnyaTentu, menjadi pertanyaan, apakah stunting dan gizi kurang atau gizi buruk sama?
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaSejumlah hal bisa menjadi penghambat bagi pertumbuhan anak. Hal ini termasuk adanya faktor keturunan dari orangtua.
Baca SelengkapnyaKetika dewasa anak stunting akan mengalami central obes
Baca SelengkapnyaPola asuh menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi tumbuh kembang anak
Baca SelengkapnyaKurangnya asupan protein pada anak bisa menjadi penyebab munculnya masalah gangguan tumbuh kembang.
Baca Selengkapnyauntuk mencegah stunting perilaku pola asuh orang tua kepada bayi dan balita perlu diperhatikan
Baca Selengkapnya