Hal yang Perlu Diperhatikan Pasien Covid-19 dengan Komorbid Asma
Merdeka.com - Virus covid-19 yang menyerang organ paru-paru perlu mendapatkan perhatian jika menyerang pasien dengan komorbid asma. Dokter Spesialis Paru Kepala Bagian Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, menerangkan tiga hal yang perlu diperhatikan supaya pasien covid-19 dengan penyakit asma tidak semakin memburuk.
Hal yang pertama dilakukan adalah pengecekan asma secara rutin dengan dokter paru. "Harus diperhatikan oleh pasien asma dengan Covid-19 kepatuhan dia terhadap kontrol dengan dokter paru," ujar Yahya, dalam diskusi virtual (3/6).
Kedua, jangan menggunakan obat tanpa resep dokter. Dia mengingatkan, penggunaan obat bagi setiap pasien Covid-19 tidak sama.
-
Siapa yang harus rutin memeriksakan kondisi paru-paru? Bagi mereka yang didiagnosis dengan infeksi paru-paru, Ermono menyarankan untuk rutin memeriksakan kondisi paru-paru dan menjalani pengeluaran cairan untuk memastikan tidak ada tumor atau kanker pada paru-paru.
-
Bagaimana cara mencegah asma? Mencegah penyakit asma melibatkan berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko serangan asma atau meminimalkan gejala yang muncul.
-
Apa yang perlu diperhatikan untuk menjaga pernapasan? Mulai dari rutin menggunakan masker saat keluar rumah, menanam tumbuhan pemurni udara, menggunakan air purifier, hingga memastikan ventilasi yang baik.
-
Apa itu asma? Asma sendiri merupakan penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan adanya penyempitan dan peradangan saluran pernapasan. Tentu saja hal ini bisa mengakibatkan iritasi dan infeksi pada paru-paru.
-
Apa saja gejala penyakit paru yang perlu diperiksakan ke dokter? Berikut adalah beberapa gejala penyakit paru yang sebaiknya segera diperiksakan ke dokter:Batuk;Gejala mirip flu;Rasa berat di dada;Sesak napas;Batuk disertai darah;Suara napas yang mengi;Nyeri di dada.
-
Apa yang perlu diperhatikan pada fungsi paru? Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat.
"Jangan seenaknya beli obat tertentu yang tidak tahu manfaatnya apa, efek sampingnya apa. Tidak bisa disamakan 'Si A pakai obat ini cocok, kok ini enggak'. Memang nggk bisa," jelasnya.
Yahya mengatakan, selama terjangkit covid-19, pengidap asma tetap bisa menggunakan inhaler steroid dan obat pelega napas. Penggunaan kedua obat tersebut bisa dilakukan rutin setiap hari.
Yang ketiga, lakukan evaluasi secara berkala. "Selalu evaluasi asma control test. Nah itu bisa minta di dokter setempat, ada lima pertanyaan. Informasi itu penting buat disampaikan kepada dokternya," pungkasnya.
Berdasar grafik Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada 12 komorbid yang ditemukan pada pasien Covid-19. Di antaranya, hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit ginjal, gangguan napas lain, kanker, gangguan imun, asma, hamil, penyakit hati dan TBC.
Selalu terapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19. Selain itu, jalankan vaksinasi bagi masyarakat untuk menekan jumlah penderita covid-19.
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Umumnya orang baru akan merasakan parunya bermasalah ketika sudah muncul berbagai gejala terkait masalah pernapasan, bagaimana mencegahnya?
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaRisiko ISPA semakin meningkat di tengah polusi udara kota yang buruk..
Baca SelengkapnyaBagi penderita asma, sejumlah hal bisa dilakukan agar tetap aktif secara fisik untuk berolahraga walau dengan kondisi yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaJika Anda seorang penyanyi atau hobi menyanyi, menjaga pita suara tetap prima harus dilakukan dengan berbagai cara.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menilai kualitas udara di Jakarta telah mencapai tingkat yang membahayakan.
Baca Selengkapnya