Hari Polio Sedunia: ketahui 3 jenis polio ini
Merdeka.com - Tanggal 24 Oktober merupakan tanggal untuk memperingati penyakit Polio di seluruh dunia. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kesadaran pada seluruh penduduk di dunia tentang bahaya penyakit ini.
Pengetahuan akan penyakit Polio memang bisa dibilang tak terlalu banyak. Termasuk beberapa jenis dari penyakit tersebut seperti penjelasan berikut ini.
Polio paralitik
-
Apa itu polio? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
-
Apa saja gejala polio? Gejala penyakit polio dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan terbagi menjadi dua jenis utama: polio nonparalisis dan polio paralisis. Gejala polio nonparalisis meliputi: Demam: Suhu tubuh meningkat.Sakit kepala: Rasa nyeri di area kepala.Radang tenggorokan: Kemerahan dan nyeri pada tenggorokan.Muntah: Refleks muntah yang sering terjadi.Otot terasa lemah: Kelemahan pada otot tanpa kelumpuhan.Kaku di bagian leher dan punggung: Kesulitan menggerakkan leher dan punggung karena kekakuan.Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai: Sensasi tidak nyaman pada lengan atau kaki.
-
Apa penyebab polio? Salah satu penyebab utama polio adalah infeksi virus polio itu sendiri. Virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti melalui air liur atau tinja.
-
Kenapa polio berbahaya? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Polio adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini dapat menyerang saluran pencernaan dan sistem saraf manusia, dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada otot dan saraf.
-
Siapa yang berisiko terkena polio? Polio umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun (balita), terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Namun, orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang positif HIV, juga rentan terhadap virus ini. Selain itu, orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk atau akses air bersih yang terbatas, wanita hamil, dan mereka yang belum divaksinasi memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus polio.
-
Kapan polio muncul? Walaupun telah dinyatakan eradikasi di banyak negara, namun ternyata belum sepenuhnya berhasil dihapuskan dari seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, kasus polio kembali muncul menyerang anak-anak.
Ada sekitar 1% infeksi polio yang berkembang menjadi polio paralitik. Polio jenis ini bisa menyebabkan kelumpuhan pada sumsum tulang belakang atau kelumpuhan tulang belakang batang otak.
Gejala dari polio paralitik adalah hilangnya refleks, kejang parah, nyeri otot, kelumpuhan mendadak seperti di pinggul atau pergelangan kaki. Selain itu dari 5%-10% kasus polio, virus polio bisa menyerang otot yang membantu sistem pernapasan sehingga bisa menyebabkan kematian.
Polio non-paralitik
Polio ini disebut dengan polio abortif atau polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan. Namun polio ini bisa menyebabkan gangguan penyakit ringan seperti flu yang menyerupai penyakit virus lainnya.
Gejala dari polio non-paralitik adalah demam, sakit tenggorokan, mudah lelah, sakit kepala, atau nyeri punggung.
Sindrom pasca polio
Adalah sekelompok tanda atau gejala yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada seseorang setelah beberapa tahun mengalami serangan polio. Biasanya kelumpuhan ini akan datang 15-35 tahun kemudian.
Beberapa gejala umum dari sindrom pasca polio dapat berupa kelemahan sendi, sulit bernapas atau sulit menelan, depresi, serta mudah lelah.
Penyakit polio sendiri memiliki nama asli yang disebut dengan poliomielitis. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang kemudian menyerang kesehatan sistem saraf. Ada 3 jenis virus polio yaitu virus tipe 1 atau Brunhilde, virus tipe 2 atau Lansing, dan virus tipe 3 atau Leon. (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.
Baca SelengkapnyaPolio bisa menginfeksi anak lewat berbagai cara. Dengan mengetahui cara penularan polio ini, orang tua bisa mewaspadai apa saja yang berisiko untuk anaknya.
Baca SelengkapnyaDengan upaya pencegahan, diharapkan dapat mengurangi kasus polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.
Baca SelengkapnyaPolio pada anak adalah masalah kesehatan yang serius yang harus diwaspadai oleh setiap orang tua. Penyakit ini menyerang saraf pusat dan menyebabkan lumpuh.
Baca SelengkapnyaMencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca SelengkapnyaVaksin polio memegang peran krusial dalam melindungi kesehatan anak-anak dari penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian.
Baca SelengkapnyaPenyakit polio dan TBC tulang sama-sama bisa menyebabkan kelumpuhan. Walau begitu, keduanya memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut bertujuan untuk melindungi anak-anak dari ancaman penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Baca Selengkapnya