Hati-hati! 14 Cara berpakaian ini beresiko buat kesehatan [Part 1]

Merdeka.com - Melakukan aktivitas olahraga, makan dengan teratur, tidur dengan porsi yang cukup ternyata belum cukup untuk membuat kamu sehat. Satu hal yang sering luput dari perhatian kita adalah cara kita menggunakan pakaian dan perhiasan. Tidak menyangka, bukan? Ya, beberapa dari cara berpakaian kita ternyata berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh kita. Mau tahu apa saja? Inilah 14 cara berpakaian yang meneror kesehatan kita.

1. Celana dalam

Terdapat berbagai macam jenis celana dalam yang bisa kamu temukan di luar sana. Bagi wanita, menggunakan VPLS panty (celana dalam mini dengan tali yang terlihat) adalah pilihan yang seksi. Penelitian menunjukkan bahwa celana dalam dengan model ini sangat berpotensi untuk penyebaran bakteri yang menyebabkan infeksi ragi dan UTI. Infeksi ragi adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh jamur. Sedangkan Urinary Tract Infection (UTI) adalah infeksi yang terjadi pada saluran kencing.

Sebagai solusi untuk para wanita, kamu bisa memilih menggunakan celana dalam dengan bahan sutra dan nilon. Jenis kain tersebut berguna untuk mencegah kelembapan di area vagina, dan menghindari iritasi. Salah satu bahan celana dalam yang populer adalah kap[as. tetapi kapas tergolong tidak baik bagi kesehatan daerah intim kamu.

2. Bahan kain sintetis

Saat ini banyak toko pakaian yang menawarkan berbagai jenis pakaian dengan bahan yang terbuat dari bahan sintetis. Tidak semua kain sintetis digolongkan sebagai bahan yang tidak dianjurkan untuk kulit. Kain yang terbuat dari bahan polyster, nilon, spandeks, dan wol dapat menyebabkan iritasi kulit yang dikenal dengan istilah dermatitis. Iritasi yang terjadi disebabkan oleh kondisi tubuh yang lembap dan pengap. Kondisi tubuh yang seperti ini sangat rentan dengan pertumbuhan jamur.

3. Tas berat

Membawa beban berat di pundak, baik secara seimbang maupun tidak dapat menyebabkan nyeri punggung. Penelitian menunjukkan bahwa ransel dengan berat 15-17 persen dari berat badan dapat menyebabkan nyeri punggung dan pembengkokan pada tulang belakang. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mencoba mengurangi beban bawaan tas kamu. Jika kegiatan kamu mengharuskan membawa barang berat setiap hari, usahakan untuk membagi beban barang bawaan secara seimbang. Misalnya beban yang ada pada tas ransel dikurangi dengan menggunakan tas jinjing.

4. Perhiasan

Menggunakan perhiasan sebagai penguat gaya berpakaian memang selalu menjadi pilihan. Perhiasan ini terdiri dari berbagai bentuk, jenis dan bahan. Untuk bahan, perhiasan dengan bahan nikel ternyata dapat menyebabkan alergi. Reaksi alergi yang sering dimunculkan adalah ruam, gatal-gatal, dan kulit kemerah-merahan. Solusi yang disarankan adalah sebaiknya kamu memilih bahan perhiasan hypoallergenic yang terbuat dari stainless, titanium, emas kuning dan perak.

5. Tindikan

Ternyata bukan hanya bahan perhiasan yang bisa menyebabkan masalah kesehatan, tetapi tindikan juga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang sering ditimbulkan seperti keloid, penyakit yang menyalur melalui darah seperti HIV, Hepatitis B dan C. Sarannya, di manapun kamu berencana untuk menindik (telinga, lidah, perut, dan lainnya) lakukanlah pada orang yang memiliki sertifikat. Tindikan dapat berkontribusi pada reaksi alergi yang kronis, sehingga akan lebih bijak jika kamu mengurangi tindikan setelah mengalami reaksi awal dari alergi.

6. Sandal jepit

Sesuatu yang sangat dekat dengan keseharian kita, bukan? Sebuah penelitian menghubungkan penggunaan sandal dengan nyeri tumit.Beberapa ahli juga mengatakan bahwa menggunakan sandal jepit tanpa tabir surya dapat menjadi penyebab peningkatan resiko kanker kulit. Tetapi, sandal jepit juga punya kabar baik, lo! Menggunakan sandal jepit dengan menggunakan tabir surya, dan rajin menggantinya setiap 3-4 bulan sekali memiliki dampak yang lebih baik untuk kaki, dibandingkan dengan menggunakan sepatu.

7. Sepatu hak tinggi (high heels)

Nyeri tumit seringkali menjadi keluhan orang-orang yang menggunakan sepatu hak tinggi. Tetapi penelitian menunjukkan memakai sepatu dengan tinggi hal minimal 2 cm dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kelelahan otot, pemendekan otot, dan sesak pada tendon kaki (bagian belakang tungkai bawah kaki).

Studi lain menemukan bahwa berjalan dengan tumit yang disangga setinggi 3cm menyebabkan gerakan berlebih pada tulang lutut, jika dibandingan dengan berjalan tanpa hak sepatu. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa wanita lebih berpotensi untuk terkena osteoarthritis di lutut, dibandingkan dengan pria.

Selain itu menggunakan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan nyeri otot dan sakit kepala. Belum ada saran yang ditawarkan selain mengurangi intensitas penggunaan sepatu hak tinggi. Buat kamu yang memiliki hobi menggunakan sepatu ini, cobalah sesekali menggantinya dengan menggunakan sepatu datar (platform).

Masih ada tujuh lagi masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat cara berpakaian kita. Memang sesuatu yang tidak pernah disangka, mengingat cara berpakaian ini menjadi kegiatan yang sudah biasa kita lakukan. Masih penasaran dengan lanjutannya, kan? Di part selanjutnya masih ada beberapa hal yang harus kamu tahu, seperti cara mencuci, cara menggunakan pakaian yang ternyata salah. Tunggu lanjutannya di part 2, ya!