Hati-hati, 6 perilaku sederhana ini ternyata picu serangan jantung!
Merdeka.com - Beberapa faktor resiko dari serangan jantung adalah hal yang sudah umum dalam masyarakat. Rata-rata orang mengerti tentang, contohnya, obesitas, diabetes, dan hipertensi adalah faktor yang meningkatkan resiko serangan jantung. Beberapa kebiasaan buruk seperti merokok dan kurang gerak juga jadi salah satu faktor.
Namun ada beberapa faktor yang tak banyak diketahui oleh masyarakat, namun sama berbahayanya karena memicu serangan jantung yang mematikan. Tambah pengetahuanmu dengan menyimak beberapa faktor lain penyebab serangan jantung, dan lindungi dirimu dari beberapa hal berikut ini.
Marah yang tiba-tiba dan bersifat intens
-
Bagaimana cara mencegah serangan jantung? Untuk mencegah risiko serangan jantung mendadak, Dani menyarankan agar orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga atau sering mengalami tanda fisik seperti pingsan atau nyeri dada untuk memastikan kondisi kesehatan jantung mereka melalui pemeriksaan laboratorium atau rekam jantung.
-
Apa penyebab utama serangan jantung? Serangan jantung adalah kondisi ketika aliran darah ke jantung terhenti atau berkurang secara tiba-tiba, akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner, yaitu pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen ke jantung.
-
Mengapa serangan jantung berbahaya? Mengutip dari Cedars Sinai, karena serangan jantung menghentikan detak jantung, otak, paru-paru, dan organ lain tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan. Serangan jantung dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit jika tidak ditangani.
-
Bagaimana cara mengelola risiko serangan jantung? Penting untuk memiliki kesadaran akan faktor risiko jantung dan kerjasama dengan dokter untuk mengelola faktor-faktor tersebut, baik yang dapat diubah maupun yang tidak.
-
Mengapa penting menjaga kebiasaan sehat jantung? Karena penuaan yang dipercepat bukan hanya tentang bertambahnya usia, tetapi juga kondisi kesehatan yang lebih buruk daripada seharusnya.
-
Penyebab apa dari serangan jantung? Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian jantung terhambat, umumnya disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner akibat penumpukan plak kolesterol. Jika tidak segera ditangani, jaringan jantung yang kekurangan oksigen dapat mati, menyebabkan henti jantung mendadak.
Dalam sebuah studi yang dihelat oleh Sydney Nursing School, Australia, menyatakan bahwa serangan jantung 8,5 kali lebih beresiko terjadi, dua jam setelah seseorang marah besar. Penelitian yang dikepalai oleh Dr. Thomas Buckley dan Prof. Geoffrey Tofler dari University of Sydney ini, mendeskripsikan bahwa marah yang dapat memicu serangan jantung adalah yang 'berapi-api,' 'sangat marah,' serta 'marah yang tak terkontrol.'
Penelitian ini melibatkan 313 partisipan yang diambil secara acak namun dalam klasifikasi tertentu. Rata-rata mereka menyebutkan bahwa kemarahan yang memicu serangan jantung ini, dalam skala 7, kemarahan ini berada pada skala 5 ke atas. Jika kemarahan sudah sampai pada kepalan tangan, melempar-lempar barang di sekitar atau sampai mengeluarkan kata kasar atau melukai seseorang, kemarahan macam inilah yang memicu serangan jantung.
Untungnya, Dr. Buckley dan Prof. Tofler menyatakan bahwa serangan jantung yang terkait dengan kemarahan ini cukup jarang terjadi. Hanya dua persen dari ratusan partisipan tersebut yang marah sebelum mereka terkena serangan jantung, padahal tak pernah ada gejala penyakit jantung sebelumnya.
Sisanya adalah mereka yang sebelumnya pernah terkena serangan jantung paling tidak sekali Atau mereka yang mempunyai salah satu faktor kronis penyebab serangan jantung, seperti diabetes atau perokok berat.
Dengan ini, jika kamu perokok berat, atau mempunyai tekanan darah atau kolesterol tinggi, lebih baik kamu lebih bisa jaga emosi.
Problem kecemasan akut
Dalam studi yang sama dengan yang dihelat Dr Buckley dan Prof. Tofler, ditemukan bahwa salah satu permasalahan mental, yakni kecemasan yang akut, adalah salah satu pemicu dari serangan jantung.
Tidak main-main, penderitanya 9,5 kali lebih beresiko terkena serangan jantung.
"Meningkatnya resiko serangan jantung karena kemarahan atau kecemasan berlebih, disebabkan oleh meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, penyempitan pembuluh darah serta pembekuan darah di beberapa titik krusial. Tentu semua hal ini bisa memicu serangan jantung," ungkap Dr. Buckley.
Para peneliti ini menyarankan bahwa orang yang telah memiliki resiko serangan jantung sebelumnya, harus menjauhkan diri dari kemarahan serta kecemasan berlebih. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari media pereduksi stress yang cocok untuk masing-masing individu.
Untuk mengurangi resikonya, perbanyak kegiatan relaksasi, belajar untuk lebih menekuni hobi dan berinteraksi sosial, mengakui dan meredam apa yang bisa membuatmu marah.
Aktivitas fisik yang tidak biasa
Dalam banyak kasus, ternyata ada banyak sekali orang yang terkapar karena serangan jantung, hanya karena dia sedang membersihkan salju ketika musim dingin tiba. Menurut Center for Injury Research and Policy, ada 7 persen dari 11.500 kasus cidera ketika musim dingin, terkait serangan jantung.
Jadi bagi pemilik jantung yang sudah lemah, kombinasi perbedaan temperatur yang tiba-tiba dan aktivitas fisik adalah hal yang mematikan. Hal ini juga berlaku bagi pemilik tekanan darah tinggi serta kolesterol, bahkan perokok dan pemilik kebiasaan duduk sepanjang waktu dan kurang gerak.
Untuk mengatasi ini, langkah awalnya adalah jangan terlalu ekstrem melakukan aktivitas fisik, jika sehari-hari kamu tak pernah melakukannya. Perbanyak olahraga dengan porsi ringan ke berat, serta hindari junk food serta alkohol.
Yang paling penting, ketahuilah sinyal-sinyal yang muncul di tubuhmu. Jika ada sesuatu yang tidak nyaman, sakit di dalam, atau sesuatu yang beda di dalam tubuh, segera periksakan. Jangan membuatnya terlanjur dan fatal karena sudah menumpuk terlalu banyak.
Hubungan seksual
Cukup mengejutkan, ternyata hubungan seksual juga dapat memicu serangan jantung beberapa orang. Dari 4 penelitian, kesemuanya mengamini bahwa hubungan seks dapat memicu serangan jantung pada pria di usia senja.
Dalam meta-analisis penelitian tersebut, pria di usia 50an hingga 60an 2,7 kali lebih rentan terkena serangan jantung ketika bercinta, ketimbang pria di umur lebih muda.
Bagian yang memicu serangan jantung ketika seks adalah ketika orgasme, di mana tekanan darah dan denyut jantung naik secara signifikan. Hal ini cukup berbahaya bagi mereka yang sebelumnya sudah punya penyakit jantung.
Meski demikian, kurang dari satu persen kasus serangan jantung dipicu oleh hubungan seksual. Hal ini dikarenakan hubungan seks tak dilakukan dalam durasi yang lama. Orgasme yang hanya terjadi 10 hingga 15 detik, tak terlalu berbahaya menjadi faktor serangan jantung.
Penyalahgunaan obat atau alkohol
Sudah jelas jika alkohol adalah pemicu serangan jantung. Hal ini mungkin memang jadi resiko bagi mereka yang memang pecandu alkohol.
Namun banyak yang berasumsi bahwa meminum alkohol dalam jumlah sedikit itu tak apa. Bahkan Wine adalah salah satu tipe alkohol yang justru tidak dilarang bagi penderita serangan jantung.
Namun American Heart Association berkata hal yang sebaliknya. Kandungan alkohol dalam darah, dapat meningkatkan trigliserida, yang merupakan salah satu bentuk kolesterol. Kolesterol sudah umum jadi penyebab 'mengeraknya' pembuluh darah. Selain itu, tekanan darah juga akan meningkat secara signifikan, seketika kita mengonsumsi alkohol.
Dalam kasus lain, alkohol dapat memicu seseorang makan lebih banyak. Dan belum tentu makanan yang masuk ke tubuh ini bersifat baik bagi kesehatan jantung. Sebaliknya, seseorang tak mengontrol apa yang dia makan, ketika ia dalam pengaruh alkohol. Ini juga bisa jadi salah satu faktor tak langsung untuk resiko serangan jantung.
Makan
Bahkan, makan dalam porsi yang besar pun kini bisa jadi faktor yang membawa seseorang terkena serangan jantung. Hal ini dikemukakan oleh peneliti dari Department of Veterans Affairs Amerika Serikat, yang menemukan bahwa 2000 orang yang memiliki resiko serangan jantung sebelumnya, atau memiliki kebiasaan buruk yang memicu serangan jantung, punya 4 kali resiko terkena serangan jantung setelah menikmati hidangan dengan porsi besar.
Studi ini menanyakan 1.986 partisipan yang juga pasien serangan jantung, tentang makanan apa yang dikonsumsinya sebelum serangan jantung menghinggapi tubuhnya. 158 orang mengatakan bahwa mereka memakan 'makanan berat yang tidak biasa' dan di hari berikutnya mereka terkena serangan jantung. Lalu 25 di antaranya memakan makanan dengan porsi besar dan seketika terkena serangan jantung dalam dua jam.
Secara mengejutkan, 'makan besar' ternyata bisa memicu serangan jantung yang fatal. Karena secara sederhana, aktivitas makan saja sudah dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Teori lain menyatakan bahwa asam lemak yang terdapat dari makanan yang masuk ke aliran darah, dapat meningkatkan produksi insulin yang dapat menyempitkan pembuluh darah. (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah keseahatan jantung bisa mudah dipicu oleh berbagai hal di sekitar. Sejumlah kesalahan yang dilakukan bisa membuat hal ini jadi rentan terjadi.
Baca SelengkapnyaTanpa kita sadari, kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan justru membawa kita pada risiko serangan jantung yang lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaSerangan jantung dikenal sebagai penyakit yang menyerang lansia. Namun kini, orang yang lebih muda pun berisiko tinggi akibat pola hidup yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi serangan jantung bisa dikenali dan diidentifikasi sejak satu bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSeseorang dengan risiko tinggi mengalami serangan jantung mendadak biasanya menunjukkan sejumlah tanda fisik yang bisa kita kenali.
Baca SelengkapnyaPenyakit jantung kini merambah usia muda akibat gaya hidup tidak sehat dan pola makan buruk.
Baca SelengkapnyaMeskipun olahraga bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular, tanpa pendekatan yang tepat, aktivitas fisik yang intens bisa memicu bagi serangan jantung.
Baca SelengkapnyaHenti jantung mendadak adalah kondisi berbahaya yang bisa terjadi tiba-tiba. Kenali risikonya dan mulailah menjaga kesehatan jantungmu dari sekarang
Baca SelengkapnyaBeberapa kebiasaan ini, meskipun sering dilakukan, ternyata memiliki dampak menambah berat badan yang tidak diinginkan.
Baca SelengkapnyaKebiasaan sehari-hari yang kita miliki ternyata bisa berpengaruh terhadap munculnya risiko demensia di diri kita.
Baca SelengkapnyaCara mencegah serangan jantung yang penting diketahui semua orang dari segala usia.
Baca SelengkapnyaSejumlah kebiasaan sepele yang kita lakukan bisa tanpa sengaja meningkatkan kadar gula darah kita.
Baca Selengkapnya