Hati-hati, cedera pada otak bisa picu depresi!
Merdeka.com - Berdasarkan penelitian terbaru di Ohio State University dan Institute for behavioral Medicine Research, cedera pada otak dan gegar otak bisa menyebabkan depresi setelah beberapa tahun.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sel-sel mikro pada otak tikus cenderung waspada pada tingkat tinggi setelah mengalami cedera. Hal ini menyebabkan sel otak lebih mudah mengalami peradangan dan menyebabkan depresi dalam jangka waktu yang panjang, seperti dilansir oleh Softpedia.
Penelitian menemukan bahwa orang yang mengalami gegar otak berkali-kali dalam hidupnya biasanya mengalami masalah mental setelah beberapa tahun. Namun peneliti belum bisa menjelaskan mengapa hal ini bisa terjadi.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena depresi? Jauh dari pandangan umum bahwa depresi hanya terkait dengan ketidakseimbangan kimia, penelitian ini menyoroti hubungan kuat antara gaya hidup sehat dan kesejahteraan mental.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami depresi? Menurut National Cancer Institute, orang dengan kanker gastrointestinal, terutama perut atau pankreas, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi.
-
Siapa yang lebih rentan mengalami depresi? Meskipun pria, wanita, dan orang dengan berbagai identitas gender dapat mengalami depresi, gejala depresi pada pria sering kali berbeda dan mungkin lebih sulit dikenali.
-
Siapa yang rentan mengalami depresi? Orang yang suka menyendiri cenderung rentan berpikiran negatif dan mengalami depresi.
-
Siapa yang paling sering terkena depresi? Penyakit ini menimpa 6,9% orang dewasa di AS setiap tahunnya atau sekitar 16 juta orang.
-
Siapa yang bisa terdampak depresi? Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja. Mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak juga memiliki risiko yang cukup tinggi di masa kini.
"Banyak orang yang pernah mengalami cedera pada bagian otak tidak mengalami masalah mental hingga mereka berusia 40 tahun, 50 tahun, atau 60 tahunan," ungkap peneliti.
Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor lain yang menyebabkan orang yang mengalami cedera otak dan gegar otak pada akhirnya akan memiliki masalah dengan kesehatan mental seperti stres atau lebih mudah depresi. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehilangan memori jangka pendek pada seseorang bisa terjadi akibat berbagai macam hal.
Baca SelengkapnyaMeskipun tidak ada cara pasti, cara mencegah gangguan mental pada lansia dengan, mengelola stres, menjalani pengobatan secara rutin, & menjaga hubungan sosial.
Baca SelengkapnyaKetika kepala mengalami cedera, hal ini dapat mengakibatkan trauma pada otak yang berpotensi mengurangi ukuran otak pada anak-anak dan remaja.
Baca SelengkapnyaSebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaDepresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.
Baca SelengkapnyaPenelitian mengungkapkan bahwa individu yang mengalami benturan kepala serius berisiko mengalami gangguan kognitif jangka panjang.
Baca SelengkapnyaGegar otak terjadi ketika kepala mengalami benturan atau goncangan yang keras.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai merupakan hal yang tidak bisa kita hindari namun bisa memicu munculnya adiksi yang berdampak buruk pada seseorang.
Baca SelengkapnyaAmnesia adalah gangguan memori yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat informasi atau pengalaman masa lalu.
Baca SelengkapnyaTernyata paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental
Baca SelengkapnyaKata-kata sad mengandung makna yang dalam, menyentuh, dan menggambarkan perasaan yang paling terdalam.
Baca SelengkapnyaSakit kepala memang gejala umum, namun terdapat kondisi yang berbahaya.
Baca Selengkapnya