Hati-hati, minum painkiller saat hamil ganggu kesehatan janin

Merdeka.com - Hamil membuat tubuh Anda mengalami berbagai macam perubahan mulai dari fisik, emosional, maupun hormonal. Terkadang hal ini bisa memberikan rasa nyeri di tubuh yang membuat Anda tidak tahan lagi untuk merasakannya. Atau terkadang pula perubahan ini juga menimbulkan gangguan kesehatan yang membuat Anda minum obat penghilang rasa sakit.

Sayangnya sebuah penelitian yang dilansir di dailymail.co.uk menemukan fakta yang mengejutkan. Penelitian dari Amerika Serikat ini menyebutkan bahwa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit termasuk yang mengandung kodein atau morfin dapat meningkatkan risiko cacat lahir yang serius pada bayi. Selain itu beberapa jenis obat penghilang rasa sakit lainnya yang berbahan dasar opioid juga mampu meningkatkan risiko cacat lahir yang serius di otak, tulang belakang, dan jantung bayi.

"Kami mengetahui hal ini setelah menemui serangkaian kasus bayi lahir prematur dan cacat yang terjadi pada wanita di Amerika Serikat atau yang dikenal dengan sindrom neonatal abstinence. Nampaknya sebelum hamil, mereka terbiasa untu mengonsumsi obat tersebut yang kemudian melanjutkan kebiasaannya saat hamil," ungkap Tom Frieden, kepala dari lembaga Centers for Disease Control and Prevention (CDC). "Efek buruk ini ditemukan terutama di dalam tubuh mereka yang mengonsumsi obat berbasis opioid. Temuan ini tentu saja menjadi tantangan bagi dunia kesehatan untuk menciptakan obat penghilang rasa sakit yang lebih aman."

"Selain itu kami juga menghimbau agar para wanita mengurangi konsumsi obat penghilang rasa sakit terutama ketika mereka berencana untuk hamil. Agar resido dari bahan kimia tidak memberikan efek samping pada kehamilan dan janin."