Hati-hati, produk pembersih vagina bisa sebabkan infeksi
Merdeka.com - Saat ini banyak sekali produk pembersih vagina yang ditawarkan untuk wanita. Alih-alih membersihkan, penelitian menunjukkan bahwa beberapa produk pembersih vagina justru bisa menyebabkan infeksi bakteri.
Peneliti juga menjelaskan bahwa produk pembersih yang dimasukkan ke dalam vagina justru bisa merusak jaringan vagina dan meningkatkan risiko wanita terkena penyakit menular seksual seperti herpes, chlamydia, dan HIV.
"Wanita jelas-jelas melukai diri mereka sendiri dengan terlalu mudah percaya pada produk yang dijual di pasaran serta mengikuti saran teman mereka," ungkap Dr Michael Zinaman, ginekolog St. Elizabeth's Medical Center di Boston, seperti dilansir oleh Vitals (20/03).
-
Kenapa penting menjaga kebersihan organ reproduksi wanita? Dengan mengetahui fungsi, jenis hormon, dan cara menjaga kesehatannya, Anda bisa memahami betapa pentingnya organ reproduksi dalam tubuh wanita.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan vagina? Keputihan atau leucorrhoea adalah kondisi di mana vagina wanita mengeluarkan cairan yang normalnya berfungsi untuk menjaga kebersihan vagina.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita? Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk merawat organ reproduksi wanita Anda: 1. Kebersihan Pribadi: Rajin membersihkan area vulva dengan air dan sabun ringan.
-
Bagaimana mencukur bulu kemaluan bisa meningkatkan risiko infeksi? Gesekan saat berhubungan seksual pada kulit yang baru dicukur dapat menyebabkan iritasi, dan luka di daerah genital dapat menjadi pintu masuk bagi virus dan bakteri.
-
Kenapa bulu kemaluan bisa meningkatkan risiko infeksi? Mencukur bulu kemaluan dapat meningkatkan risiko infeksi, seperti infeksi saluran kemih dan infeksi jamur. Kulit yang teriritasi akibat mencukur juga dapat menyebabkan infeksi kulit seperti selulitis dan folikulitis.
-
Mengapa mencuci vagina berlebihan bisa jadi penyebab keputihan? 'Penting untuk diingat, vagina adalah organ yang mampu membersihkan dirinya sendiri, jadi tidak perlu mencucinya secara berlebihan,' jelasnya.
Peneliti mengamati 141 wanita di Los Angeles yang bersedia melakukan tes laboratorium pada vagina mereka dan menjawab pertanyaan seputar produk pembersih vagina yang mereka gunakan. Peneliti menemukan bahwa 66 persen wanita mencuci, mengoleskan, atau bahkan memasukkan lubrikan yang dijual bebas di pasaran, selain pembalut.
Sementara itu, sekitar 45 persen diketahui menggunakan produk yang mengandung cuka dan garam. Sekitar 70 persen memakai produk yang mengandung lubrikan, dan 17 persen memakai produk yang menggunakan campuran petroleum jelly serta 13 persen menggunakan minyak.
Berdasarkan tes di laboratorium, wanita yang menggunakan produk pembersih vagina tanpa memasukkannya ke vagina seperti minyak atau vaseline lebih berisiko memiliki infeksi bakteri dan jamur. Sementara 40 persen wanita yang menggunakan petroleum jelly sebagai lubrikan lebih rentan terkena infeksi bakteri.
Peneliti beranggapan bahwa peningkatan risiko ini disebabkan oleh perubahan pH internal dan mikroba baik dalam vagina. Produk pembersih vagina merusak keseimbangan pH dan bakteri baik yang ada di dalamnya. Dokter tidak menyarankan wanita untuk mencuci vagina mereka menggunakan produk yang ada di pasaran, terutama yang mengandung minyak, vaseline, dan petroleum jelly.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daerah kewanitaan atau vagina adalah bagian tubuh yang sangat sensitif.
Baca SelengkapnyaRadang vagina adalah kondisi peradangan pada vagina yang sering kali menyebabkan ketidaknyamanan signifikan bagi penderitanya.
Baca SelengkapnyaMembersihkan dan mencuci area kewanitaan secara berlebih bisa membuat munculnya masalah.
Baca SelengkapnyaWewangian dan deterjen yang menempel di pakaian terutama di area intim bisa menjadi penyebab masalah seperti iritasi dan gatal.
Baca SelengkapnyaPenggunaan pelumas untuk bercinta sebaiknya dihindari karena dampak buruk yang bisa ditimbulkannya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan celana dalam wanita yang tidak pernah dicuci selama tiga hari, ada banyak penampakan makhluk hidup di sana.
Baca SelengkapnyaCara membersihkan area kewanitaan dengan baik dan benar.
Baca SelengkapnyaSebagian wanita mengalami iritasi setelah memakai pembalut, menimbulkan ketidaknyamanan yang harus segera diatasi.
Baca SelengkapnyaGonore merupakan salah satu penyakit Infeksi Menular Seksual. Gonore dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infertilitas, radang panggul, atau abses pelvik
Baca SelengkapnyaSaat membeli skincare dan kosmetik jangan lupa untuk selalu melihat kandungannya karena ada beberapa bahan yang bisa membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa risiko efek samping minyak zaitun untuk pelumas.
Baca SelengkapnyaMengambil moisturizer dari jar tanpa mencuci tangan atau saling pinjam produk skincare dengan orang lain bisa menjadi penyebab produk terkontaminasi.
Baca Selengkapnya