Hati-hati, suara bising kendaraan mampu bikin kematian mendadak
Merdeka.com - Bagi Anda yang tinggal di kota besar, polusi kendaraan berupa suara yang bising merupakan hal yang dapat dengan mudah Anda temui sehari-hari. Terkadang Anda bisa mengabaikannya. Namun ketika suasana hati sedang buruk, suara yang bising ini sangat mengganggu Anda dan membuat emosi Anda naik.
Tak berhenti pada efek buruk tersebut, dilansir dari dailymail.co.uk sebuah penelitian mengatakan bahwa polusi suara ternyata mampu meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, hingga kematian mendadak.
"Kebisingan suara kendaraan mampu mempersingkat hidup Anda. Mengejutkan memang. Namun hal ini kami ketahui setelah melakukan penelitian pada mereka yang hidupnya dikelilingi oleh suara yang bunyinya lebih keras daripada 60db. Mereka yang hidup di lingkungan ini cenderung memiliki risiko tinggi untuk terkena penyakit jantung atau penyakit arteri lainnya yang kemudian berkaitan dengan tekanan darah yang meningkat, masalah tidur, serta stres karena suara bising," terang Dr Jaana Halonen dari the London School of Hygiene & Tropical Medicine.
-
Kenapa polusi udara berbahaya bagi jantung? Tingginya polusi udara bisa membuat seseorang menjadi rentan mengalami penyakit jantung. Meningkatnya risiko penyakit jantung ini disebabkan karena penumpukan plak pada arteri koroner. Bagian tubuh ini bermanfaat untuk mensuplai darah, oksigen, dan nutrisi ke jantung.
-
Kenapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan? Udara yang tercemar oleh berbagai zat kimia dan partikulat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kematian.
-
Kenapa polusi udara berbahaya? Dalam dekade terakhir, peningkatan industri, urbanisasi yang cepat, dan kegiatan manusia lainnya telah berkontribusi terhadap pelepasan berbagai zat berbahaya ke atmosfer.
-
Apa dampak buruk polusi udara bagi kesehatan? Sebelumnya, Henie mengatakan bahwa polusi udara erat kaitannya dengan masalah kesehatan. Sakit batuk kini sering dijumpai di sekitar kita. ISPA sendiri tidak hanya batuk, tapi penyakit ISPA juga dimulai dari tenggorokan hingga paru bagian bawah.
-
Mengapa polusi udara berbahaya? Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang meresahkan di beberapa tempat saat ini.
"Sayangnya, tidak banyak orang yang menyadari akan hal ini. Sehingga tindak pencegahan untuk mengurangi polusi suara sangatlah minim. WhO sendiri telah mencanangkan bahwa batas polusi suara yang bisa ditoleransi manusia adalah 55db. Lebih dari itu, maka tidak hanya pendengaran saja yang terganggu namun secara perlahan kesehatan tubuh juga akan terancam," lanjutnya.
Ternyata, tanpa disadari tak hanya polusi udara saja yang mengancam kesehatan manusia namun juga polusi suara. Namun tidak semua orang menyadarinya. Hal ini sangat disayangkan sebab polusi di atas dapat dengan mudah Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Jika Anda memiliki kesadaran tersebut, mulailah untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan mengajak orang di sekitar Anda untuk melakukan hal tersebut. Lagi pula selain mampu mengurangi polusi suara, kegiatan berjalan kaki atau bersepeda tentunya lebih menyehatkan untuk tubuh. (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suara berisik pada ban mobil ini bukan hanya mengganggu, tetapi juga bisa menjadi indikasi adanya masalah
Baca SelengkapnyaAlasan Tekanan Ban Mobil Tidak Boleh Terlalu Keras. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaKegiatan berburu klakson bus telolet untuk konten di media sosial cukup berbahaya.
Baca SelengkapnyaMusik jedag-jedug full bass dalam volume kencang bisa menyebabkan masalah pendengaran hingga jantung.
Baca SelengkapnyaBahaya Berkendara dengan Kondisi Ban Mobil Botak, Kalau Nekat Ancamannya Kecelakaan
Baca SelengkapnyaSetidaknya terdapat 7 penyebab mobil terbakar. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaRisiko Membiarkan Kaca Mobil Kusam Begitu Lama, Bisa Berakibat Fatal
Baca SelengkapnyaMengerem mendadak dapat menyebabkan roda kendaraan terkunci serta kehilangan traksi
Baca SelengkapnyaCiri-ciri Ban Mobil Kurang Angin, Kenali Gejala Sebelum Terlambat
Baca Selengkapnya