Hobi berenang? Waspadai penyakit ini!
Merdeka.com - Perut keram, muntah, iritasi kulit, dan rambut rontok. Apakah Anda merasakan beberapa gejala di atas setelah berenang? Jika iya, waspadalah. Itu bisa jadi gejala RWI atau Recreational Water Illness. RWI adalah penyakit yang disebabkan oleh zat kimia berbahaya atau bakteri yang tak sengaja tertelan saat berenang.
Meski terlihat bersih, bukan tak mungkin bahwa bakteri dan zat kimia berbahaya bersembunyi dalam kolam renang pribadi, kolam renang umum, atau kolam di tempat rekreasi. Bakteri-bakteri tersebut bisa memicu RWI. RWI biasanya memicu beberapa jenis infeksi seperti infeksi lambung, kulit, telinga, pernapasan, mata, saraf, dan infeksi pada luka terbuka. Namun gejala yang paling sering muncul adalah diare.
Banyak yang mengira bahwa kolam renang mereka aman karena sudah mengandung chlorine. Jangan salah, chlorine tak bisa membunuh semua bakteri dalam kolam renang secara instan. Saat ini telah banyak bakteri dan kuman yang toleran terhadap chlorine dan baru bisa mati beberapa hari kemudian.
-
Kenapa kolam tiup berbahaya untuk bayi? Kolam tiup atau kolam yang tidak terlalu dalam mungkin tampak aman, tetapi bayi dapat dengan mudah terjatuh ke dalamnya. Pastikan untuk mengosongkan kolam setelah selesai digunakan atau memasang pagar pengaman untuk mencegah akses.
-
Bagaimana cara membersihkan kolam? Salah satu yang menjadi fokus perawatan adalah membersihkan kotoran agar tidak menumpuk pada kolam.
-
Apa saja penyebab kerak kamar mandi? Kerak di kamar mandi umumnya disebabkan oleh penumpukan mineral, kelembapan, dan penggunaan produk-produk perawatan pribadi. Beberapa penyebab umum kerak adalah:Air Keras - Air dengan kandungan mineral yang tinggi, seperti kalsium dan magnesium, dapat meninggalkan residu ketika menguap dan menyebabkan penumpukan kerak mineral di permukaan kamar mandi. Sabun dan Produk Perawatan Pribadi - Beberapa produk mandi, sabun, sampo, dan pembersih tubuh mengandung bahan kimia dan minyak yang dapat meninggalkan residu pada permukaan kamar mandi.Kelembapan Tinggi - Kamar mandi seringkali memiliki kelembaban tinggi karena penggunaan air mandi dan kegiatan lainnya. Kelembaban yang tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, serta menyebabkan kerak pada dinding dan lantai. Pengendapan Air - Tetesan air yang mengandung mineral dapat menguap dan meninggalkan jejak kerak ketika terjadi pengendapan. Ini sering terjadi pada area yang basah dan jarang dibersihkan.Kurangnya Ventilasi - Kamar mandi yang kurang memiliki ventilasi yang baik tidak dapat mengeluarkan uap air dengan efisien. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kelembaban yang mendukung pertumbuhan kerak. Tingginya Kandungan Zat Besi - Air dengan kandungan zat besi yang tinggi dapat menyebabkan munculnya bercak-bercak oranye atau cokelat pada permukaan kamar mandi.Kondisi Geografis - Di beberapa daerah, kondisi geografis dan sumber air tanah dapat memengaruhi tingkat kekerasan air, yang kemudian berkontribusi pada pembentukan kerak.Ketidakseimbangan pH - Ketidakseimbangan pH air dapat memengaruhi kemampuan air untuk melarutkan mineral. Air dengan pH yang tinggi atau rendah dapat meninggalkan residu mineral di permukaan kamar mandi.
-
Dimana letak kolam renang? Kolam renang di dalam rumah mewah baru BCL menjadi salah satu tempat favorit Noah Sinclair. Kolam renang tersebut terletak di atap terbuka dan dihiasi dengan beberapa pohon, memberikan kesan asri.
-
Dimana risiko paparan kuman tinggi? Saat bepergian, terutama ke tempat wisata atau menggunakan transportasi umum, risiko paparan kuman meningkat.
-
Bagaimana air putih mempengaruhi kesehatan? Terlepas dari asal katanya, ternyata air putih ini memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh lho
Bukan berarti Anda harus menghentikan hobi berenang. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi tubuh dari RWI ketika Anda akan berenang. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebelum berenang, seperti dilansir oleh Health Me Up (05/03).
1. Mandi sebelum masuk ke kolam renang.
2. Jangan berenang atau masuk ke kolam renang jika Anda baru saja sembuh dari diare.
3. Cek pH air dari kolam renang dan pastikan kolam renang selalu dirawat dan dibersihkan dengan zat kimia yang aman untuk lingkungan.
4. Pastikan Anda sering menguji tingkat zat kimia dalam air kolam renang secara teratur dan segera membersihkan airnya ketika mulai terkontaminasi.
5. Ketika kulit mulai gatal-gatal, Anda bisa menggunakan produk krim menthol untuk meredakan rasa gatalnya. Jika tak segera sembuh dalam tujuh hari, konsultasikan ke dokter.
6. Waspadai sakit mata setelah berenang. Jangan gosok mata dengan tangan ketika mata terasa gatal. Jangan menggunakan lensa kontak ketika terjadi iritasi.
7. Kelebihan chlorine dalam air kolam renang bisa menyebabkan rambut rontok. Gunakan penutup rambut saat berenang.
Itulah beberapa cara yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah terkena masalah kesehatan akibat zat kimia atau bakteri dalam kolam renang. Jika muncul gejala-gejala RWI setelah berenang, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan air permukaan dari air tanah dan sungai bisa berisiko karena rentan terkontaminasi.
Baca SelengkapnyaBanjir berpotensi menimbulkan berbagai penyakit menular. Mantan Direktur WHO, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan untuk waspada terhadap lima penyakit ini:
Baca SelengkapnyaDalam unggahannya, personel Tim SAR ini menjelaskan beberapa hal yang perlu diketahui saat bermain ke pantai Parangtritis
Baca SelengkapnyaLeptospirosis berisiko dialami oleh nelayan karena situasi lembap dan terpapar air di kapal.
Baca SelengkapnyaBerikut gejala dan penyebab jari-jari kaki gatal akibat kutu air.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menular. Penyakit ini sering muncul di musim pancaroba.
Baca SelengkapnyaSejumlah air keran memiliki kandungan kaporit, dapatkah kandungan tersebut hilang usai direbus?
Baca SelengkapnyaMusim hujan membuat berbagai jenis mikroba mudah berkembang biak, hal itu menyebabkan beberapa penyakit sering datang saat musim penghujan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim penghujan seperti sekarang, sejumlah jenis penyakit juga mulai mengintai dan mengancam.
Baca SelengkapnyaLimbah cair dapat menyebabkan kelangkaan air dan kerusakan ekosistem.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar seringkali mewanti-wanti pengunjung agar tidak berenang di lokasi
Baca SelengkapnyaA mulai merasa kulitnya melepuh usai mandi di sungai di dekat rumahnya. Karena tak kunjung sembuh, A tersebut kini dirawat intensif di RSD dr Soebandi.
Baca Selengkapnya