Hobi mencela penampilan sendiri bisa berakibat gangguan kejiwaan
Merdeka.com - Body shaming merupakan perilaku destruktif yang dampak negatifnya baru benar-benar disadari dalam satu dekade terakhir. Perhatikan saja berapa banyak pria dan wanita yang memiliki rasa rendah diri atau bahkan mengalami gangguan pola makan karena kerap mendapatkan body shaming.
Body shaming diartikan sebagai perbuatan mencela atau mengolok-olok bentuk tubuh. Konsep body shaming digunakan seseorang untuk mengkritik tubuhnya sendiri atau orang lain.
Seseorang bisa dianggap melakukan tindak body shaming lewat beberapa cara, salah satunya dengan membandingkan diri sendiri dan orang lain, "Aku sangat jelek dibandingkan dirinya." Ungkapan body shaming juga bisa ditujukan terhadap penampilan orang lain.
-
Apa dampak kesehatan mental yang buruk terhadap tubuh? Gangguan kesehatan mental yang tidak diobati atau dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit fisik yang membahayakan diri seseorang seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan gangguan tidur atau insomnia.
-
Kenapa self esteem rendah berdampak buruk pada mental? Rendahnya self-esteem bisa menjadi masalah yang serius dan memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental seseorang.
-
Apa itu body shaming? Body shaming adalah perilaku yang merendahkan seseorang dengan memberikan komentar negatif terkait ukuran atau bentuk fisik mereka, termasuk masalah berat badan, kekurangan berat, atau aspek tubuh tertentu. Berbagai faktor seperti tinggi badan, warna kulit, jenis pakaian, atau adanya disabilitas sering menjadi sasaran dalam bentuk pelecehan ini. Komentar seperti itu dapat menimbulkan perasaan tidak bahagia, rasa tidak dihargai, dan bahkan memicu pikiran negatif tentang diri sendiri.
-
Apa itu Body Dysmorphic Disorder? Body Dysmorphic Disorder (BDD) atau Gangguan Dismorfik Tubuh adalah gangguan kesehatan mental di mana seseorang tidak dapat berhenti memikirkan kekurangan atau cacat dalam penampilannya.
-
Kenapa insecure tentang bentuk tubuh bisa merugikan? Tak disangka, ternyata penilaian seperti ini dapat menimbulkan dampak negatif buat para individu tertentu. Khususnya untuk mereka yang merasa insecure atau kurang percaya diri dengan bentuk tubuh yang dimiliki.
-
Apa saja gejala self harm? Gejala self-injury dapat bervariasi, tetapi sering meliputi luka-luka seperti potongan atau luka bakar yang tidak dapat dijelaskan secara logis.
Dipicu rasa malu atas penampilan dan bentuk tubuh
Studi berjudul The Relationship between Body Shame, Self-Esteem, and Depression pada 2017 mengungkap, tindakan mempermalukan diri sendiri secara fisik dipicu oleh rasa malu. Hal ini akibat seseorang tidak dapat menghargai penampilannya sendiri, hingga muncul pandangan buruk terhadap diri sendiri.
"Padahal, kepuasan penampilan tubuh dapat meningkatkan harga diri serta kualitas hidup," tulis peneliti Irene Teo dari Health Psychology Research Group, University of Houston, Texas, Amerika Serikat dalam laporan hasil studinya, ditulis Rabu (8/8/2018).
Ketidakpuasan terhadap citra tubuh sering kali menyasar usia yang lebih muda, terutama wanita. Tekanan untuk memenuhi citra bentuk tubuh ideal kemungkinan lebih banyak dialami oleh wanita.
Dapat menggerogoti kebahagiaan
Laporan penelitian Teo juga mengungkapkan bahwa tindakan body shaming dapat membuat seseorang depresi. Perlu diketahui, depresi merupakan satu bentuk gangguan kejiwaan yang sering disepelekan oleh manusia modern. Namun urgensi dalam penanganannya sering diabaikan oleh si penderita sendiri, hanya karena kondisi ini masih digolongkan sebagai mental disorder (gangguan kejiwaan), bukan mental illness (penyakit kejiwaan).
Body shaming menyebabkan rasa malu terhadap bentuk tubuh begitu tinggi sehingga depresi pun meningkat. "Rasa malu terhadap tubuh yang lebih besar berujung pada menurunnya harga diri wanita, lebih rendah. Akibatnya, depresi meningkat," Irene melanjutkan.
Laman Walden Eating Disorders Treatment menyebut, body shaming seakan menjadi bukti bahwa keberadaan seseorang semata-mata hanya dinilai secara fisik.
Jangan dipendam saja!
Ketika menghadapi situasi body shaming, sebaiknya ungkapkan perasaan yang sebenarnya daripada ucapan berupa kritik terhadap fisik. Ini dapat menjadi langkah pertama yang positif.
"Tapi beberapa klien mengakui, sulit untuk mengekspresikan rasa frustrasi, tanpa menggunakan ungkapan yang menghina bentuk tubuh. Ini menjadi ucapan yang spontan," kata ahli klinis Adolescent IOP Clinician di Walden’s Braintree, Erika Vargas.
Sebetulnya, Anda bisa menghadapi kritikan maupun ejekan soal tubuh sendiri dari orang lain. Tak perlu cemas dan terganggu. Begitu juga saat teman, kerabat, dan rekan kerja mengolok-olok tubuh orang lain. "Berbincanglah dengan mereka. Bantu mereka untuk meyakinkan, seandainya tubuh mereka yang diejek orang lain, tentu rasanya juga menyakitkan," Erika menambahkan.
Fokus pada self-care dan poin-poin positif yang Anda miliki
Yang terpenting, Anda harus bisa menemukan sesuatu yang Anda sukai tentang tubuh sendiri. Perhatikan bagian tubuh dan cara perawatan yang baik. Misal, temukan cara membuat bulu mata lebih panjang dan gigi lebih putih.
"Rasanya menyenangkan bisa melawan ejekan soal tubuh dari orang lain. Intinya, temukan sesuatu secara fisik yang membuat Anda jadi bahagia tiap hari," ujar Erika.
Ada juga cara lain yang lebih jitu menghadapi body shaming. Anda dapat berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Fokuslah pada self-care dengan menjaga kesehatan diri. Misalnya dengan mencoba menjalani gaya hidup sehat. Makan makanan yang bergizi baik, rajin merawat diri, dan melakukan hal-hal yang bisa membuat Anda merasa gembira. Dengan begitu Anda akan merasa lebih baik tanpa perlu validasi dari orang lain.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istilah Body Shaming kini semakin dikenal, mari bersama pelajari lebih lanjut penjelasannya berikut ini.
Baca SelengkapnyaPenderita BDD sering merasa cemas dan terobsesi dengan kekurangan yang dirasakan pada tubuhnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah kesalahan dan perbuatan kita justru bisa membuat kebahagiaan terampas dari diri.
Baca SelengkapnyaSelf-injury atau kadang juga disebut sebagai self-harm, self-mutilation, cutting, atau barcoding, adalah tindakan menyakiti diri sendiri dengan sengaja.
Baca SelengkapnyaJangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca SelengkapnyaMitos tentang sering bercermin menunjukkan ketertarikan manusia terhadap refleksi diri dan identitas.
Baca SelengkapnyaJika kamu merasa insecure dengan bentuk tubuh yang dipunya, cobalah menggunakan beberapa tips ini untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaMengenali tanda rendahnya self-esteem penting dilakukan agar kita dapat memberikan perhatian yang tepat kepada mereka yang mungkin sedang mengalaminya.
Baca SelengkapnyaPengertian negatif thinking beserta dampak dan cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaHati-hati, terlalu banyak konsumsi konten self-development justru bisa membawa dampak negatif. Ketahui bahayanya agar tidak terjebak dalam siklus berlebihan!
Baca SelengkapnyaSebuah studi menunjukkan bahwa pria yang kerap memamerkan otot di media sosial berpotensi mengalami obsesi terhadap penampilan tubuh mereka.
Baca Selengkapnya