Hubungan Seks di Bawah Usia 20 Tahun Bisa Picu Kanker Serviks
Merdeka.com - Berhubungan seks pada usia dini bisa menimbulkan sejumlah kerugian pada perempuan. Diketahu bahwa pada mereka yang menikah maupun berhubungan ses sebelum usia 20 tahun berisiko lebih tinggi mengalami kanker serviks akibat belum matangnya alat reproduksi.
Saat masih di bawah 20 tahun kondisi rahim perempuan bersifat ekstropion atau terbuka. Garis batas pada pintu rahim ini rentan terkena kanker serviks bila terpapar alat kelamin laki-laki seperti disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
“Pada usia anak-anak, mulut rahim masih menghadap keluar dan apabila terkena trauma akibat aktivitas seksual maka di kemudian hari akan terjadi kanker mulut rahim,” kata Hasto beberapa waktu lalu.
-
Apa itu kanker serviks? Ini merupakan penyakit organ reproduksi yang umumnya muncul pada leher rahim perempuan. Masalah kesehatan ini nyatanya bisa saja dialami oleh para perempuan dari berbagai usia. Namun, risiko tertingginya ada pada para perempuan yang aktif secara seksual.
-
Siapa yang lebih berisiko terkena kanker serviks? Perempuan yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan dengan yang tidak merokok.
-
Kenapa kanker serviks bisa berbahaya? Kanker serviks memang bukan sebuah penyakit yang bisa disepelekan. Untuk itu, apabila kamu merasakan tanda-tanda masalah kesehatan tersebut, ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar bisa menentukan diagnosa yang tepat.
-
Kenapa kanker rahim banyak di negara berkembang? Lebih jauh, WHO juga mengamati bahwa angka kejadian kanker leher rahim lebih besar di negara-negara berkembang daripada di negara-negara maju.
-
Apa penyebab utama kanker serviks? HPV adalah penyebab utama kanker serviks, terutama jenis HPV onkogenik seperti tipe 16 dan 18.
-
Siapa yang berisiko mengalami masalah rahim? Sayangnya, banyak wanita yang sering kali mengabaikan atau tidak menyadari gejala awal yang menunjukkan adanya masalah pada rahim mereka.
Namun, ketika perempuan sudah berusia 20 tahun ke atas, mulut rahim sudah menutup. Sehingga bila berhubungan seksual daerah tersebut sudah terlindungi seperti disampaikan pria yang juga dokter kebidanan dan kandungan ini.
Sementara itu, bila sudah berhubungan seksual di bawah 19 tahun, maka proses patologi kanker serviks bisa terjadi dalam 10-15 tahun ke depan. Itulah sebabnya perkawinan ataupun hubungan seksual sebaiknya dilakukan di atas 20 tahun.
Kanker Terbanyak Kedua pada Perempuan
Kanker serviks atau leher rahim masih menjadi penyakit kanker nomor dua terbanyak yang diidap maupun penyebab kematian pada perempuan di Indonesia. Data GLOBOCAN 2018 menunjukkan kanker serviks menduduki kasus kanker terbanyak kedua di Indonesia setelah kanker payudara dengan insiden 23,4 per 100 ribu penduduk.
Pada penderita kanker serviks, sekitar 99,7 persen hasil laboratorium menunjukkan adanya human papiloma virus (HPV). Ketika perempuan terinfenksi HPV dam sistem imun tubuhnya tidak mampu melawan virus tersebut, maka sel-sel yang abnormal dapat berkembang dipermukaan serviks.
Bila tidak diobati atau terdeteksi dini, sel-sel abnormal akan berkembang menjadi prakanker, dan secara bertahap menjadi kanker. Perubahan menjadi kanker ini dapat terjadi dalam kurun waktu sekitar 3–20 tahun, tetapi rata-rata adalah 10 tahun seperti mengutip data American Cancer Society.
Reporter: Benedikta DesideriaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BKKBN menegaskan prinsip pemberian kontrasepsi untuk mencegah kehamilan pasangan usia subur di bawah 20 tahun
Baca SelengkapnyaHanny menjabarkan, hubungan seksual sesama jenis atau sering berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko penularan virus tersebut.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2015 hingga saat ini, perceraian terus meningkat pesat akibat semakin banyak orang-orang toksik.
Baca SelengkapnyaBKKBN gencar melakukan upaya pencegahan anak stunting
Baca SelengkapnyaDalam PP 28/2024 menyatakan membolehkan alat kontrasepsi bagi pelajar atau remaja.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menjawab anggapan pemberian kontrasepsi bagi remaja membuka peluang seks bebas bagi pelajar.
Baca SelengkapnyaPeran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.
Baca SelengkapnyaPernikahan usia belia bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang perlu dikenali dan dihindari.
Baca SelengkapnyaHuman papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSemakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca SelengkapnyaFraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta tidak menyebarkan alat kontrasepsi ke pelajar.
Baca SelengkapnyaUsia anak sekolah dan remaja diharuskan mendapat informasi dan edukasi soal sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
Baca Selengkapnya