Ibu obesitas rentan lahirkan bayi berpenyakit jantung
Merdeka.com - Obesitas yang dialami oleh wanita tak hanya berbahaya bagi dirinya sendiri, melainkan juga pada anak yang dilahirkannya. Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa ibu yang obesitas rentan melahirkan anak dengan dinding aorta yang lebih tebal.
Dinding pembuluh darah arteri yang tebal seringkali dikaitkan dengan masalah kardiovaskular dan penyakit jantung di kemudian hari. Uniknya, penebalan pembuluh aorta ini tak ada hubungannya dengan berat badan bayi saat dilahirkan.
Hal ini ditemukan peneliti setelah mengamati 23 calon ibu. Mereka mencatat BMI para calon ibu sebelum melahirkan. Setelah itu peneliti mengukur abdominal aorta bayi tujuh hari setelah dilahirkan menggunakan gelombang ultra, seperti dilansir oleh NY Daily News (04/03).
-
Bagaimana tekanan darah tinggi mempengaruhi bayi dalam kandungan? Tekanan darah tinggi dapat mempersempit pembuluh darah di tali pusat. Tali pusat menghubungkan bayi ke plasenta, dan membawa makanan serta oksigen dari plasenta ke bayi. Jika ibu memiliki tekanan darah tinggi, bayi tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, membuatnya tumbuh lambat.
-
Apa bahaya tekanan darah tinggi bagi ibu hamil? Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah bagi Anda dan bayi selama kehamilan.
-
Kenapa obesitas bahaya buat bayi? Obesitas pada bayi merupakan masalah serius yang dapat membawa dampak buruk, baik dalam jangka pendek maupun panjang, terhadap kesehatan dan perkembangan mereka.
-
Mengapa tekanan darah tinggi berbahaya untuk ibu hamil? Jantung bekerja lebih keras selama kehamilan karena harus memompa lebih banyak darah. Hal ini memberi tekanan ekstra pada tubuh.
-
Kenapa kolesterol tinggi berbahaya bagi ibu hamil? Kolesterol tinggi selama kehamilan bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan bagi ibu dan janin.
-
Apa yang menyebabkan tekanan darah tinggi saat hamil? Hipertensi selama kehamilan bukan hanya meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi yang belum lahir.
Hasilnya, wanita yang obesitas atau kelebihan berat badan dengan BMI di atas 25 cenderung melahirkan bayi yang memiliki dinding aorta lebih tebal hingga 0,06 milimeter dibandingkan dengan ibu yang memiliki berat badan normal.
Semakin tinggi BMI ibu hamil, semakin tebal pula dinding aorta pada bayi. Aorta yang tebal ditengarai berpotensi menyebabkan penyumbatan pembuluh darah pada jantung ketika bayi tersebut beranjak dewasa. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum merencanakan kehamilan, wanita penderita diabetes perlu untuk menstabilkan kondisinya terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaTekanan darah tingi dapat menempatkan ibu dan bayi pada risiko kesehatan selama kehamilan.
Baca SelengkapnyaTerjadinya obesitas pada bayi merupakan suatu kondisi yang tidak ideal.
Baca SelengkapnyaMemahami apa saja bahaya wanita obesitas akan semakin mendorong keinginan dan semangat untuk merubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaHamil di usia tua (di atas 35 tahun), memiliki beberapa risiko terkait kesehatan ibu dan janin yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaDiabetes saat hamil, atau diabetes gestasional, dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang signifikan, baik bagi ibu hamil maupun janin.
Baca SelengkapnyaBayi yang memiliki berat lahir di atas 4 kilogram harus dicurigai, karena hal ini bisa mengindikasikan bahwa ibu mengalami diabetes yang tidak terdiagnosis.
Baca SelengkapnyaLee Minjung yang hamil diusia 40 tahun lebih harus ekstra hati-hati menjaga kehamilannya
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tanda obesitas bayi dan cara penanganannya yang harus diketahui orangtua.
Baca SelengkapnyaAda banyak pantangan yang harus dijalani ibu hamil, salah satunya adalah memakai pakaian yang terlalu ketat.
Baca SelengkapnyaApakah wanita merokok tidak bisa hamil? Berikut penjelasannya tentang pengaruh rokok terhadap kesuburan wanita dan kehamilan.
Baca Selengkapnya