Iklan rokok elektrik justru picu penambahan jumlah perokok?
Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru yang meneliti antara iklan tentang rokok dan jumlah merokok menemukan temuan mengejutkan yaitu munculnya iklan rokok elektrik akan semakin memicu keinginan seseorang untuk merokok.
Dilansir dari healthmeup.com, setelah melihat rokok elektrik tersebut makan seorang perokok seperti menemukan sebuah penyangkalan baru bahwa merokok elektrik tidaklah berbahaya. Sebab seperti yang diketahui bahwa rokok elektrik membuat seorang perokok hanya menghisap uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik tersebut. Atas dasar itulah maka seorang perokok berpikiran bahwa rokok elektrik lebih aman untuk dihisap.
"Sudah menjadi hal yang umum bahwa penggambaran visual rokok seperti rokok itu sendiri, asap yang ditimbulkan, serta ekspresi dari seseorang saat merokok semakin meningkatkan keinginan seorang perokok untuk melanjutkan kebiasaannya," terang Erin K. Maloney, peneliti dari University of Pennsylvania. "Dan hal tersebut berlanjut di iklan rokok elektrik. Karena gembar-gembor iklan yang menyebutkan bahwa rokok elektrik lebih aman daripada rokok biasa, maka jumlah perokok elektrik pun bertambah."
-
Siapa yang paling terpengaruh oleh iklan rokok? Kementerian Kesehatan melalui Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Eva Susanti, mengungkapkan bahwa industri tembakau memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk menjangkau audiens muda.
-
Apa saja bahaya rokok elektrik? Berikut ini adalah beberapa bahaya rokok elektrik bagi kesehatan tubuh: 1. Paparan Nikotin 2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 3. Risiko Kesalahan Penggunaan 4. Terserang 'Popcorn Lung' 5. Pneumonia Lipoid 6. Pengaruhi Kondisi Gigi dan Gusi 7. Dampak Jangka Panjang yang Belum Diketahui
-
Bagaimana dampak nikotin dari rokok elektrik? Meskipun jumlahnya bisa lebih mudah diatur daripada rokok konvensional, pengguna tetap terpapar nikotin yang bisa berdampak pada sistem saraf dan jantung. Selain itu, nikotin juga akan menimbulkan efek candu dan memicu depresi, napas pendek, kanker paru, kerusakan paru permanen, hingga kematian
-
Apa dampak dari perokok? Kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan masalah paru-paru dan berkontribusi pada risiko stunting jangka panjang pada anak.
-
Mengapa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru? Hal ini dikarenakan di dalam rokok itu sendiri terdapat zat beracun penyebab kanker (karsinogen) yang berisiko mempercepat kerusakan sel pelapis paru-paru.
-
Apa efek buruk merokok bagi kesehatan? Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, mulai dari kanker paru-paru, penyakit jantung, hingga stroke.
Rokok elektrik sendiri diciptakan sebagai alat 'terapi' bagi seorang perokok untuk menghentikan kebiasaan rokok mereka. Rokok elektrik bekerja dengan cara menguapkan nikotin cair menggunakan tenaga baterai. Namun tetap saja rokok elektrik mampu menyebabkan serangan penyakit pernapasan karena uap nikotin tersebut.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaWHO baru-baru ini mendesak negara-negara di dunia untuk menerbitkan aturan yang melarang rokok elektronik atau vape aneka rasa.
Baca SelengkapnyaBerbagai pelarangan soal industri hasil tembakau memberatkan industri kreatif dan periklanan.
Baca SelengkapnyaDia menduga, kian maraknya peredaran rokok ilegal di wilayah Bekasi imbas dari kenaikan cukai rokok.
Baca SelengkapnyaJanoe juga memperkirakan adanya potensi penurunan yang dapat terjadi jika pembatasan dan penyempitan iklan rokok diberlakukan.
Baca SelengkapnyaVCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPaparan asap rokok dapat memberikan dampak yang lebih serius bagi anak-anak penyandang disabilitas, terutama pada anak dengan disabilitas.
Baca SelengkapnyaMeskipun kebijakan kenaikan harga dan tarif cukai rokok bertujuan untuk mengurangi konsumsi, namun mayoritas konsumen lebih memilih rokok ilegal.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei yang dilakukan oleh Indodata, peredaran rokok ilegal di Indonesia mencapai 46,95 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang
Baca SelengkapnyaPengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.
Baca Selengkapnya