Ingin anak sehat? Tinggalkan botol plastik!
Merdeka.com - Sebuah analisis terbaru dari New York University School of Medicine mengungkapkan bahwa bahan kimia bisphenol A atau lebih dikenal sebagai BPA, berisiko tinggi meningkatkan penyakit jantung dan ginjal pada anak-anak dan remaja.
Ini tentu bukan temuan pertama yang menyorot dampak negatif dari BPA, yang banyak ditemukan dalam botol plastik dan kaleng aluminium. Penelitian terbaru menghubungkan paparan BPA dengan beberapa penyakit seperti kelebihan berat badan, pubertas dini, kanker prostat, kanker payudara, dan asma, seperti dilansir Daily Mail (11/1).
Studi yang dipublikasikan secara online pada tanggal 9 Januari 2013 ini menganalisis data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun 2009-2010. Anak-anak dengan tingkat tertinggi BPA dalam urin mereka memiliki rasio albumin-kreatinin lebih tinggi. Sebuah rasio albumin-kreatinin tinggi dapat menjadi penanda awal kerusakan ginjal dan risiko penyakit jantung di masa depan.
-
Kenapa plastik bahaya untuk kesehatan? Limbah sampah plastik mengandung zat beracun yang berbahaya bagi tubuh. Beberapa jenis sampah seperti plastik kemasan atau barang plastik bisa mengakibatkan disfungsi ginjal dan hati.
-
Apa yang ditimbulkan dari plastik? Limbah plastik mengandung zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker, seperti kanker paru-paru, kanker prostat, kanker testis dan kanker payudara.
-
Bagaimana plastik merusak tubuh? Paparan mikroplastik dan logam berat yang muncul dari limbah plastik juga bisa menimbulkan kerusakan kulit dan memicu beragam gangguan pada tubuh, seperti gangguan pernapasan, masalah pencernaan, gangguan saraf dan kelenjar endokrin, seperti penyakit tiroid.
-
Apa potensi bahaya BPA terhadap anak? Temuan ini makin mengintensifkan topik seputar risiko kesehatan yang terkait paparan BPA di Amerika Serikat dan di banyak negara lain di dunia.
-
Kenapa mikroplastik bisa tingkatkan risiko serangan jantung? Meskipun demikian, tim yang dipimpin oleh peneliti dari Italia menemukan bahwa keberadaan mikroplastik dalam lapisan plak dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
-
Kenapa mikroplastik berbahaya bagi kesehatan? Menurut laporan dari Phys pada Kamis (21/11), terdapat sekitar 16.000 bahan kimia plastik, di mana setidaknya 4.200 di antaranya dianggap 'sangat berbahaya' bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Ketika bahan kimia ini terurai di lingkungan, mereka berpotensi berubah menjadi mikroplastik, dan selanjutnya menjadi nanoplastik.
Minggu lalu, para peneliti dari University of Missouri di Columbia menyimpulkan mereka bahkan tidak bisa mereproduksi efek racun dari BPA yang sempat dilaporkan dalam studi sebelumnya. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun nyatanya ada bahaya mengintai di baliknya.
Baca SelengkapnyaPenyakit disebabkan dari konsumsi air yang tidak jernih di antaranya diare.
Baca SelengkapnyaMasalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaDi tengah perkembangan, manusia tampaknya melupakan keberlanjutan lingkungan. Salah satu dampak bahayanya adalah polusi udara, yang kini mulai mengancam anak.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman kemasan bisa menyebabkan diabetes yang memicu penyakit ginjal dan perlu diatasi dengan cuci darah.
Baca SelengkapnyaMemburuknya polusi udara yang terjadi di sejumlah kota besar bisa menjadi penghambat tumbuh kembang anak.
Baca SelengkapnyaMembakar sampah plastik menjadi salah satu cara yang sering dilakukan oleh masyarakat. Tapi, tindakan ini ternyata sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaMinum menggunakan sedotan bisa menimbulkan dampak kesehatan dan juga lingkungan.
Baca SelengkapnyaTemuan ini makin mengintensifkan topik seputar risiko kesehatan yang terkait paparan BPA di Amerika Serikat dan di banyak negara lain di dunia.
Baca SelengkapnyaKetahui pola makan dan minum yang perlu dihindari oleh anak demi kesehatan ginjalnya.
Baca SelengkapnyaOpini yang mengesampingkan bahaya BPA banyak beredar, masyarakat diharapkan kritis dalam memilah informasi yang ada.
Baca SelengkapnyaKebiasaan jajan sembarangan dapat berdampak negatif pada kesehatan anak, mulai dari keracunan makanan hingga obesitas.
Baca Selengkapnya