Ini 5 tanda anak yang telah mengalami kekerasan seksual

Merdeka.com - Tak hanya orang dewasa, saat ini anak-anak pun dapat berpotensi menjadi korban pelecehan seksual yang disertai dengan kekerasan. Bahkan tak hanya anak perempuan, anak laki-laki pun dapat menjadi korbannya.

Namun sayangnya tidak seperti orang dewasa, mengidentifikasi tanda kekerasan seksual pada anak sangatlah sulit. Oleh karena itu kenali tandanya di bawah ini.

Tanda fisik

Tanda fisik merupakan tanda yang paling terlihat dari anak-anak yang telah mengalami kekerasan seksual. Anda patut curiga apabila Anda menemukan nyeri atau memar di sekitar alat kelamin, pendarahan, kesulitan dalam berjalan pada diri buah hati Anda. Anda juga harus waspada apabila mereka bercerita ketika mereka mengalami nyeri saat buang air kecil.

Mereka mempraktikkan hubungan seksual dengan mainannya

Ketika buah hati Anda sedang bermain dengan mainan mereka, perhatikan. Jika Anda melihat bahwa mereka mempraktikkan atau menunjukkan tindakan seksual saat bermain, Anda patut curiga dengan hal itu. Sebab tindakan itu bisa jadi merupakan tanda bahwa mereka telah mengalami pelecehan seksual.

Tertutup

Anak-anak yang telah mengalami kekerasan seksual, umumnya langsung menjadi tertutup atau introvert. Mereka jadi takut bertemu orang baru dan bahkan tidak mudah percaya dengan kehadiran orang baru.

Suka menyendiri

Setelah mengalami pelecehan seksual, anak-anak tersebut umumnya langsung menarik diri dari kehidupan sosial. Bahkan mereka jadi suka menyendiri. Oleh karena itu Anda patut curiga apabila buah hati Anda tiba-tiba suka menyendiri tanpa alasan yang jelas.

Mempunyai 'teman rahasia'

Umumnya para pelaku pelecehan seksual langsung mendominasi hidup buah hati Anda. Mereka memaksa buah hati Anda untuk merahasiakan apa yang telah mereka perbuat. Sehingga buah hati Anda pun tiba-tiba berubah menjadi suka bermain rahasia-rahasian dan lebih 'misterius'. Sehingga apabila buah hati Anda tiba-tiba berperilaku seperti itu, Anda pun patut waspada.

Dampak dari kekerasan seksual yang dialami oleh anak-anak membutuhkan waktu yang lama untuk proses penyembuhannya. Oleh karena itu kenali gejalanya sehingga Anda dapat memberikan perawatan dini yang tepat untuk menyingkirkan trauma tersebut. (mdk/feb)