Ini cara deteksi sendiri kanker payudara
Merdeka.com - Kanker payudara merupakan momok menakutkan bagi kaum hawa. Padahal, ada cara untuk mencegah terjadinya penyebaran kanker payudara dengan memeriksa sendiri.
Melakukan pemeriksaan sendiri payudara secara rutin akan membuat kaum hawa mengetahui apakah ada yang aneh pada salah satu bagian sensitif pada tubuhnya atau tidak.
Anggota Komite Penanggulangan Kanker Nasional Dradjat Ryanto Suwardi, mengatakan jika ditemukan benjolan mencurigakan, ada baiknya untuk segera memeriksakannya ke petugas kesehatan.
-
Bagaimana cara memeriksa jaringan payudara? Biopsi merupakan prosedur untuk mengambil sampel jaringan payudara yang kemudian diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi apakah tumor payudara bersifat jinak atau ganas (kanker) serta menentukan jenis kanker yang ada.
-
Siapa yang memeriksa payudara secara fisik? Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari adanya benjolan di payudara sebelum merekomendasikan tindakan medis lainnya.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan payudara? Untuk menjaga kesehatan payudara penting untuk rajin berolahraga, mengurangi konsumsi minuman beralkohol. Kemudian mengonsumsi makanan sehat, dan melakukan pemeriksaan payudara secara rutin.
-
Kapan harus periksa payudara? Untuk melakukan SADARI, lakukan 7-10 hari pasca menstruasi:
-
Kapan waktu yang tepat untuk periksa payudara? Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan antara hari ke-7 hingga ke-10 setelah menstruasi, saat jaringan payudara tidak terlalu sensitif.
-
Kenapa kanker payudara perlu diperiksa? 'Jika puting yang awalnya keluar kemudian tiba-tiba tertarik ke dalam, itu menandakan adanya sesuatu yang perlu diperiksa,' sarannya.
"Tak ada salahnya untuk memeriksakan payudara sendiri dengan cara meraba secara lembut. Sadari jika terdapat benjolan," ujar Dradjat saat ditemui di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Senin (23/11).
Beberapa tanda kanker payudara yakni adanya benjolan pada payudara atau di ketiak. Lalu tanda lainnya, puting tertarik ke dalam, keluar cairan bukan ASI dari payudara, serta payudara terasa sakit,
Faktor resiko kanker payudara, kata dia, adalah perempuan usia 35-49 tahun dengan keluarga yang memiliki riwayat kanker payudara. "Kemudian jika menstruasi dini atau menopause terlambat harus diperiksakan ke dokter," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ciri-ciri kanker payudara stadium awal biasanya tak disadari para pengidapnya. Padahal dengan mengetahuinya, kita bisa mencegah lebih dini penyebaran sel kanker
Baca SelengkapnyaData Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.
Baca SelengkapnyaMenurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada
Baca SelengkapnyaRutin memijat payudara ternyata memiliki banyak manfaat untuk wanita. Ini lima manfaat yang bisa dirasakan saat rutin memijat payudara.
Baca Selengkapnyadeteksi dini benjolan yang terbentuk pada kelenjar tiroid dapat dilakukan secara mandiri di rumah.
Baca SelengkapnyaDeteksi dini benjolan tiroid bisa dilakukan secara mandiri sejak di rumah.
Baca SelengkapnyaBagi pasien kanker payudara, dukungan orang terdekat merupakan hal penting untuk pemulihannya.
Baca SelengkapnyaMembesarkan payudara wanita mungkin dilakukan secara aman dan alami dengan cara berikut ini.
Baca SelengkapnyaKanker payudara bisa dialami juga oleh pria dengan berbagai gejala berikut.
Baca SelengkapnyaSejumlah permasalahan payudara rentan dialami oleh ibu menyusui.
Baca SelengkapnyaMengetahui ciri-ciri payudara normal agar bisa cepat terdeteksi jika ada kelainan.
Baca SelengkapnyaRisiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.
Baca Selengkapnya