Ini Kata yang Lebih Sering Diucapkan oleh Seseorang Ketika Sedang Stres
Merdeka.com - Ketika berada dalam kondisi stres dan depresi, sebagian besar orang bisa menahannya namun sebagian menunjukkan secara jelas perasaannya. Namun ternyata seberapa pun kuatnya seseorang berusaha menahan, terdapat beberapa pertanda berupa kata ketika seseorang sedang dalam kondisi stres.
Dilansir dari Her, sebuah penelitian yang dipublikasikan di National Academy of Sciences menemukan bahwa ketika sedang stres, seseorang bakal berbicara lebih sedikit. Namun dalam kata-katanya yang sedikit itu dia bakal lebih banyak menggunakan kata sifat dan kata keterangan.
Penelitian ini dilakukan di Carnegie Mellon University di Pennsylvania, University of California, Los Angeles, dan University of Arizona, Tucson. Dalam riset ini, peneliti mencoba melihat pola pembicaraan yang berhubungan dengan stres.
-
Apa yang terjadi saat stres? Selain itu, stres juga dapat menyebabkan respons lambat, sulit konsentrasi, serta merasa tidak termotivasi, yang semuanya dapat berkontribusi pada kecenderungan untuk menguap.
-
Mengapa sensitivitas suara membuat seseorang stres? Ketika suara sehari-hari tampaknya menyebabkan stres yang luar biasa bagi Anda, mungkin Anda memiliki kondisi yang membuat Anda hipersensitif terhadap suara.
-
Bagaimana ciri depresi yang muncul karena stres? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi.
-
Apa yang bisa menyebabkan tingkat stres yang tinggi? Tekanan dan tuntutan dalam hidup dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi.
-
Bagaimana stres berat mempengaruhi fisik? Stres yang berat tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga kondisi fisik.
-
Kenapa stres bisa mengurangi nafsu makan? Stres bisa menyebabkan rasa mual dan masalah pencernaan yang berdampak buruk pada selera makan. Jenis stres yang dialami bisa berdampak langsung pada selera makan ini. Stres akut yang dialami seseorang bisa memiliki hubungan langsung dan seketika pada nafsu makan.
Terdapat 143 partisipan dari Amerika Serikat yang dilibatkan pada penelitian ini. Seluruh partisipan menggunakan perekam suara yang menyala tiap beberapa menit selama dua hari.
Salah satu peneliti, Profesor Matthias Mehl mentraskrip setiap kata yang diucapkan oleh partisipan pada rekaman suara. Selanjutnya, bahasa yang mereka gunakan juga dianalisis.
Bahasa yang digunakan ini dibandingkan dengan ekspresi pada sel darah putih dari 50 gen yang dipengaruhi stres. Menurut peneliti, bahasa yang digunakan oleh para partisipan lebih mudah menunjukkan apakah mereka tengah stres atau tidak dibanding dengan penilaian mereka.
Mereka yang memiliki stres tinggi cenderung untuk lebih sedikit berbicara. Selain itu mereka sering menggunakan kata keterangan seperti "sungguh" dan "sangat".
Menurut Mehl, kata yang digunakan ini berperan sebagai penegas emosi yang untuk menjelaskan kegairahan yang tinggi. Selain itu, orang yang stres juga cenderung tidak suka menggunakan kata ganti orang ketiga plural seperti "mereka".
Hal ini diperkirakan muncul karena ketika seseorang dalam ancaman, mereka bakal cenderung tidak fokus terhadap lingkungan sekitar dan dunia di luar mereka.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stres memengaruhi sistem pernapasan, tingkat energi, dan hormon dan hormon tertentu.
Baca SelengkapnyaSeseorang dengan EQ atau kecerdasan emosional yang rendah biasanya menunjukkan tanda pada pemikiran dan kata-kata mereka.
Baca SelengkapnyaTerjadinya stress eating ini bisa sangat susah untuk diatasi dan dihentikan karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaAktivitas remeh temeh ini berkontribusi terhadap faktor orang cepat lelah.
Baca SelengkapnyaMengetahui apakah seseorang sedang berbohong bisa menjadi keterampilan penting dalam kehidupan. Berikut adalah cara-cara efektif untuk mendeteksi kebohongan!
Baca SelengkapnyaBukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
Baca SelengkapnyaDampak stress bukan hanya ke masalah psikologis saja, tetapi juga dapat berdampak ke fisik.
Baca Selengkapnya