Ini kebijakan terbaru WHO terkait epidemi obesitas
Merdeka.com - Saat ini obesitas telah dipandang sebagai suatu wabah atau epidemi yang mampu mengganggu kesehatan manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu untuk memeranginya, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHo mengeluarkan kebijakan terbaru terkait epidemi tersebut.
Seperti dilansir dari bbc.co.uk, WHO merekomendasikan pada Anda untuk mengurangi asupan gula harian. WHo menyarankan agar Anda mengonsumsi gula tidak lebih dari enam sendok teh sehari atau tidak boleh lebih dari 10% dari total kalori harian.
Jumlah yang dibatasi berlaku untuk semua jenis gula yang dimasukkan ke dalam makanan termasuk sirup, jus buah, atau makanan olahan lainnya yang mengandung gula tersembunyi.
-
Mengapa konsumsi gula perlu dikontrol? Dalam sehari, terdapat takaran dengan jumlah tertentu berapa banyak gula yang bisa dikonsumsi.
-
Siapa yang merekomendasikan batas gula harian? American Heart Association (AHA) merekomendasikan kebutuhan gula harian sekitar 100 kalori atau sekitar 6 sendok teh.
-
Siapa yang berperan dalam batasan gula? Temuan ini menggarisbawahi pentingnya peran orangtua dalam menjaga asupan gula bagi anak sejak dini untuk mencegah berbagai penyakit kronis yang dapat membayangi hidup mereka.
-
Siapa yang merekomendasikan batas gula dewasa? American Heart Association (AHA) merekomendasikan tidak lebih dari 25 gram (6 sendok teh) untuk wanita dan 37,5 gram (9 sendok teh) untuk pria per hari.
-
Bagaimana cara mengendalikan asupan gula? Dalam menjaga kesehatan kita, penting untuk memperhatikan asupan gula secara keseluruhan dalam diet kita, tidak hanya dari kopi atau teh.
-
Mengapa penting untuk batasi gula? Konsumsi gula lebih dari yang dibutuhkan tubuh berisiko terhadap diabetes, yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis.
Namun, sejumlah pakar berpikir bahwa batas 10% tersebut masih terlalu tinggi. Sebab gula dapat dengan mudah ditemukan di dalam makanan yang sekalipun dalam pengolahannya tidak memasukkan gula di dalamnya.
Gula memang mampu menjadi 'penjahat' tersembunyi dalam tubuh Anda. Apabila Anda menumpuk zat gula di dalam tubuh secara terus-menerus, maka obesitas mampu mengintai Anda. Tidak hanya itu, diabetes pun juga mampu mengganggu kesehatan Anda.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk memperhatikan batas maksimal konsumsi gula harian.
Baca SelengkapnyaPenerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) pada 2024 ini perlu disambut baik karena manfaat kesehatan yang mungkin diberikannya.
Baca SelengkapnyaAda empat tingkatan (level A, B, C, dan D) yang menunjukkan kategori pangan olahan berdasarkan kandungan GGL.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman manis yang dilakukan seseorang terutama anak bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi gula dalam batas yang tak normal dapat memberikan dampak buruk bagi kondisi tubuh.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi gula tidak berlebihan sangat penting untuk mencegah diabetes sejak dini.
Baca SelengkapnyaDi balik kenikmatan makanan manis, mengonsumsinya secara berlebihan dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaMinuman kemasan dengan rasa manis tidak memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat.
Baca SelengkapnyaGula punya banyak jenisnya dan masing-masing kegunaannya.
Baca SelengkapnyaKebiasaan konsumsi makanan manis yang kita lakukan bisa mulai muncul sejak masih usia anak-anak. Penting untuk mewaspadainya.
Baca SelengkapnyaContoh yang baik dari ibu bisa menjadi panutan dari anak dalam mengonsumsi gula dan makanan sehat lainnya.
Baca SelengkapnyaKonsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat meningkatkan risiko diabetes
Baca Selengkapnya