Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Penyebab Bayi Sering Gumoh Setelah Makan

Ini Penyebab Bayi Sering Gumoh Setelah Makan Ilustrasi bayi. Onlymyhealth

Merdeka.com - Setelah makan atau minum asi, salah satu hal yang sering terjadi adalah gumoh atau biasa regurgitasi dalam medis. Gumoh sendiri merupakan keadaan fisiologis yang sering ditemukan pada bayi terutama di bawah 12 bulan dan khususnya di bawah enam bulan.

"Gumoh itu karena ada imaturitas atau belum matangnya fungsi saluran cerna pada bayi. Salah satunya karena pintu antara kerongkongan dengan lambung belum sempurna," kata dokter spesialis anak subspesialis saluran pencernaan, Badriul Hegar.

"Kondisi tersebut membuat makanan jadi mudah kembali ke atas," kata Hegar melanjutkan usai bincang-bincang Kenali Keunikan Saluran Cerna Anak Untuk Nutrisi yang Optimal di Gedung IDAI, kawasan Salemba, Jakarta Pusat, belum lama ini

Orang lain juga bertanya?

Namun, para orangtua tidak perlu panik bila bayi gumoh sebanyak satu sampai empat kali sehari, karena itu adalah hal normal pada bayi. Seiring bertambahnya usia bayi, kata Hegar, kondisi fisiknya makin matang, sehingga frekuensi dan volume gumoh akan berkurang.

Normalnya, sekitar 80 persen bayi di bawah satu bulan akan gumoh sebanyak empat kali sehari. Lalu, ada 40 persen bayi usia 5-6 bulan akan mengalami gumoh. Jumlah persentase bayi gumoh lalu akan menurun hanya 3-10 persen bayi di usia 12 bulan.

Hegar mengungkapkan banyak ibu yang panik mendapati buah hatinya yang sering gumoh. Asalkan frekuensi gumoh tidak berlebihan dan kondisi bayi baik itu masih normal.

"Gumoh atau regurgitasi harus dipahami oleh setiap ibu, bahwa itu normal. Dari mana tahu normal? Kalau bayi happy dan berat badan naik," jelasnya.

Bila bayi gumoh lebih dari empat kali sehari, bisa melakukan beberapa intervensi. Pada bayi yang minum ASI eksklusif, usai menyusu posisikan dia dengan cara tepat salah satunya dengan memperbaiki posisi tidurnya telentang 60 derajat.

"Kalau bayi telah mendapat sufor (susu formula) boleh dengan thickening milk," kata Hegar.

Thickened milk dapat dibuat melalui modifikasi dengan cara mencampurkan 5 gram tepung beras (1 sendok takar) ke dalam 100 ml susu formula. Thickened formula telah dibuktikan dapat mengurangi gumoh dan memperpanjang lama tidur. Thickened milk tidak diberikan pada bayi yang mendapat ASI eksklusif seperti dikutip laman IDAI.

"Namun, jika dia gumoh lebih dari empat kali lalu sudah coba diatur posisi tidur atau thickening milk, silakan tanya ke dokter apakah ada sesuatu yang di luar biasanya," tuturnya.

"Tapi kalau di bawah tiga kali sehari gumoh santai saja, ngapain ke dokter," tutupnya.

Reporter: Benedikta DesideriaSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengungkap Fakta GERD pada Bayi: Penyebab Utama dan Langkah Penanganannya
Mengungkap Fakta GERD pada Bayi: Penyebab Utama dan Langkah Penanganannya

GERD pada bayi bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Berikut adalah penyebab dan cara penanganan GERD untuk si kecil

Baca Selengkapnya
Ini Cara Membedakan antara Bayi Muntah atau Gumoh
Ini Cara Membedakan antara Bayi Muntah atau Gumoh

Muntah dan gumoh sering dianggap hal yang sama pada bayi, padahal terdapat perbedaan di antara keduanya.

Baca Selengkapnya
10 Tanda Terjadinya Asam Lambung atau GERD pada Bayi, Perlu Segera Dikenali Orangtua
10 Tanda Terjadinya Asam Lambung atau GERD pada Bayi, Perlu Segera Dikenali Orangtua

Masalah asam lambung atau GERD bisa terjadi pada bayi dan perlu cepat dikenali oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Mengapa Orangtua Perlu Bantu Bayi Bersendawa Setelah Minum Susu
Mengapa Orangtua Perlu Bantu Bayi Bersendawa Setelah Minum Susu

Membuat bayi bersendawa setelah minum susu sangat penting dilakukan untuk mencegah berbagai masalah.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Anak GTM dengan Ampuh, Waspadai Penyebabnya
Cara Mengatasi Anak GTM dengan Ampuh, Waspadai Penyebabnya

GTM adalah salah satu tanda anak yang susah makan. Cari cara tepat untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya
5 Cara Ampun Atasi GTM pada Anak, Perlu Diatasi Segera Sebelum Terlambat
5 Cara Ampun Atasi GTM pada Anak, Perlu Diatasi Segera Sebelum Terlambat

Gerakan Tutup Mulut (GTM) yang terjadi pada anak perlu untuk ditangani dengan tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Permasalahan Makan yang Umum Dialami Bayi, Orangtua Perlu Tahu
Sejumlah Permasalahan Makan yang Umum Dialami Bayi, Orangtua Perlu Tahu

Permasalahan makan pada anak merupakan suatu kondisi yang kerap terjadi dan membutuhkan pemahaman dari orangtua.

Baca Selengkapnya
Kenali Ciri Sembelit pada Bayi, Orangtua Harus Tahu
Kenali Ciri Sembelit pada Bayi, Orangtua Harus Tahu

Ketika bayi mengalami sembelit, orangtua harus segera menyadari dan mencari cara penanganannya.

Baca Selengkapnya
Apakah Normal Jika Bayi Mengalami Sembelit saat Mulai Konsumsi MPASI?
Apakah Normal Jika Bayi Mengalami Sembelit saat Mulai Konsumsi MPASI?

Terjadinya sembelit pada bayi merupakan sebuah permasalahan yang mungkin terjadi ketika mulai mengonsumsi MPASI.

Baca Selengkapnya
7 Penyebab Gigi Bayi Tidak Rata, Faktor Genetik hingga Kebiasaan Mengisap Jari
7 Penyebab Gigi Bayi Tidak Rata, Faktor Genetik hingga Kebiasaan Mengisap Jari

Perlu diperhatikan kebiasaan buruk bayi yang memengaruhi pertumbuhan gigi.

Baca Selengkapnya
10 Penyebab Gigi Gingsul pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
10 Penyebab Gigi Gingsul pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gigi gingsul pada anak adalah kondisi di mana gigi tumbuh tidak sejajar dengan gigi lainnya, sering kali menonjol keluar dari garis gusi.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri Bayi Tumbuh Gigi, Orang Tua Wajib Tahu
Ciri-Ciri Bayi Tumbuh Gigi, Orang Tua Wajib Tahu

Pertumbuhan gigi pada bayi biasanya dimulai antara usia 6 hingga 12 bulan.

Baca Selengkapnya