Ini Penyebab Munculnya Alergi pada Anak Usia Dini
Merdeka.com - Alergi yang dimiliki oleh seseorang baik berupa makanan atau hal lain merupakan sesuatu yang tidak nyaman. Masalah alergi ini biasanya bisa diturunkan ke anak ketika orangtua memiliki alergi yang sama.
"Apabila kedua orangtua punya alergi, anaknya punya risiko 40-60 persen terkena alergi. Meningkat 80 persen jika orangtuanya punya alergi sama," ungkap Budi Setiabudiawan, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak di Rumah Maroko, Jakarta Pusat.
Sayangnya, alergi tidak bisa disembuhkan.
-
Siapa saja yang berisiko alergi? Faktor genetik dapat memengaruhi respon tubuh anak terhadap alergen, sehingga anak yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami alergi.
-
Kenapa anak mengalami alergi? Alergi pada anak bisa disebabkan oleh faktor genetik dan paparan zat tertentu seperti serbuk sari, bulu binatang, jamur, dan tungau debu.
-
Kenapa anak rentan terkena Rhinitis Alergi? Anak-anak rentan terhadap rhinitis alergi karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang dan dapat lebih sensitif terhadap lingkungan sekitarnya.
-
Apa saja gejala alergi pada anak? Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya. Beberapa anak mungkin mengalami gejala kulit, seperti ruam, gatal-gatal, atau bengkak. Alergi makanan dapat menyebabkan reaksi gastrointestinal, mual, muntah, atau diare.
-
Kapan anak mengalami alergi? Alergi pada anak dapat menyebabkan berbagai gejala yang bervariasi, tergantung pada jenis alergen yang memicu reaksi alergi dan sistem tubuh anak yang terpengaruh.
-
Dermatitis apa yang umum terjadi pada orang dengan riwayat alergi? Sering juga disebut sebagai eksim, adalah jenis dermatitis yang umum terjadi pada individu dengan kecenderungan genetik atau riwayat alergi.
"Hanya bisa dikontrol dengan mengenali gejala alergi sejak dini," katanya.
Dengan mengenali sejak dini, alergi tidak akan terlalu parah dan menghindari risiko penyakit lanjutan seperti jantung, hipertensi dan ginjal.
"Kenali gejala alergi di tiga tempat, kulit, saluran cerna dan pernapasan. Seperti anak sering gumoh, mual, dermatitis eksim dan batuk pilek," ujarnya.
Setelah mendapat gejala alergi, orangtua bisa melakukan anamnesa atau mengira-ngira dengan mengetahui kapan dan di mana anak mengalami alergi.
"Kalau munculnya bukan setelah makan seperti di malam dan pagi hari saat anak di rumah, kemungkinan besar karena tungau karena tungau mati saat terkena sinar matahari".
Jika alergi makanan atau minuman tertentu, cobalah mendeteksi beberapa jenis panganan yang pernah disantap sebelumnya. Lalu, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan kulit atau darah.
"Setelah itu, kita harus mencari apa alternatif nutrisinya. Jangan dibatasi terlalu berlebihan, nanti justru nutrisi dan pertumbuhannya kurang. Kalau alergi susu sapi, bisa pilih susu soya," tandasnya.
Reporter: Cynthia Amanda MaleSumber: Dream.co.id
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan kulit yang dialami oleh bayi dan anak bisa rentan dialami karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak rentan terhadap rhinitis alergi karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang dan lebih sensitif.
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi protein susu, baik dari susu sapi maupun susu nabati, sebagai zat berbahaya.
Baca SelengkapnyaAlergi pada bayi bisa terjadi karena sejumlah hal dan perlu disadari secara cepat oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaPrevelansi anak Indonesia yang mengalami alergi susu sapi diperkirakan mencapai 0,5 hingga 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaAlergi dingin adalah kondisi di mana paparan suhu rendah menyebabkan reaksi alergi pada kulit anak-anak.
Baca SelengkapnyaAsma adalah penyakit paru yang paling umum dan dapat menyerang anak-anak dengan cara yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaMasalah rinitis alergi pada anak bisa menunjukkan gejala khas yang perlu dipahami oleh orangtua.
Baca Selengkapnya