Ini tes yang dapat mendeteksi seluruh virus yang diidap seseorang
Merdeka.com - Demi dapat menangani pasien secara tepat, identifikasi terhadap penyakit yang diderita adalah hal yang paling utama. Kesalahan dalam identifikasi penyakit dapat berakibat pada penanganan yang tidak tepat. Penemuan terbaru ini dapat membantu untuk mendeteksi penyakit yang diderita seseorang secara tepat.
Dilansir dari Popular Science, sebuah penelitian dari Washington University si St. Louis berhasil menemukan sebuah tes diagnostik yang mampu mendeteksi bermacam virus yang menginfeksi baik manusia maupun hewan. Hasil penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Genome Research dan diberi nama ViroCap.
Demi mengembangkan tes ini, peneliti mengumpulkan berbagai macam pola unik DNA dan RNA dari setiap jenis virus yang menjangkit manusia dan hewan. Sejauh ini telah terdapat dua juta rangkaian unik yang berasal dari genetis. pola unik DNA dan RNA itu dicocokkan dengan den yang terdapat pada pasien yang menderita penyakit tertentu tersebut. Hasil dari hal ini dimanfaatkan untuk membuat diagnosis penyakit.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara melihat virus? Ukuran dan bentuk virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Bagaimana peneliti mengidentifikasi virus di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Dimana virus dapat ditemukan? Virus merupakan makhluk parasit intraseluler yang membutuhkan inang untuk berkembang biak.
Peneliti berharap bahwa teknik terbaru ini dapat membantu untuk mendeteksi lebih cepat berbagai virus berbahaya seperti Ebola, Marburg, dan SARS. Berdasar hasil percobaan, teknologi terbaru ini dapat berhasil menemukan kandungan virus pada tubuh pasien 52 persen lebih banyak dibanding menggunakan metode tradisional. Selain itu tes ini juga dapat untuk mendeteksi perbedaan variasi genetik yang sangat kecil.
Akan tetapi tes ini masih belum dapat digunakan untuk membantu pengobatan klinis hingga beberapa tahun ke depan. Masih perlu terdapat perbaikan serta penambahan variasi pola genetis dan virus dalam data untuk tes ini. Selanjutnya diharap tes ini juga dapat mengenali penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaVirus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Baca Selengkapnyaeneliti mengembangkan AI yang dapat mendeteksi kanker dan infeksi virus sejak dini dengan analisis gambar sel resolusi tinggi.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaTeknologi revolusioner dan mutakhir yang masih dikembangkan ini memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaGoogle bekerja sama dengan Salcit Technologies untuk mengembangkan AI yang menganalisis suara batuk guna mendeteksi penyakit, terutama di daerah terpencil.
Baca Selengkapnya