Ini Usia yang Disarankan untuk Mulai Deteksi Dini Kerusakan Otak
Merdeka.com - Seiring usia, tidak hanya tubuh saja, namun otak manusia juga bakal bertambah tua. Pada orangtua, hal ini bisa menyebabkan penyakit seperti alzheimer dan demensia sehingga penting dilakukan medical checkup untuk mendeteksi penyakit kerusakan otak.
"Dalam konteks penuaan di otak, setiap orang saat usia 40 tahun atau lebih muda, sebaiknya sudah pernah melakukan medical check-up untuk mengecek faktor risiko termasuk deteksi dini kerusakan otak," kata dokter spesialis saraf Yuda Turana.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Atma Jaya Jakarta pada 2016, tes pemeriksaan saraf penciuman dapat mendeteksi tanda awal proses penuaan di otak yang berisiko demensia.
-
Tes apa yang direkomendasikan di usia 40an? Di usia 40-an, risiko kesehatan mulai meningkat, terutama terkait penglihatan dan kanker. Tes yang direkomendasikan meliputi:
-
Apa yang penting untuk menjaga kesehatan kognitif di usia lanjut? Dr. Meredith Bock, seorang ahli saraf, menjelaskan bahwa 'fungsi kognitif yang baik memiliki peran penting dalam penuaan yang sehat.'
-
Bagaimana amusia memengaruhi otak? Pemindaian otak menunjukkan bahwa otak orang yang mengalami amusia menerima dan merespons informasi nada, tetapi informasi tersebut tidak sampai ke kesadaran. Neuron-neuron merespons perbedaan nada yang tidak dapat mereka bedakan sendiri.
-
Siapa yang rentan terkena Alzheimer di usia muda? Alzheimer merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang paling umum dan biasanya terkait dengan penuaan. Namun, dalam beberapa kasus, Alzheimer dapat menyerang pada usia yang lebih muda, yang sering kali dikenal sebagai Alzheimer dini.
-
Kenapa tes kesehatan penting di usia 30an? Di usia 30-an, tubuh mulai menunjukkan perubahan yang menuntut perhatian lebih pada kesehatan. Beberapa tes penting yang perlu dilakukan meliputi:
-
Mengapa penting untuk menjaga kesehatan otak? Hal itu sangat penting, karena otak memiliki peran dalam mengendalikan seluruh fungsi tubuh.
"Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan aroma yang familiar dengan kondisi Indonesia. Bila pasien tidak mampu mengidentifikasi jenis aroma (kecuali saat pilek atau gangguan hidung lainnya) maka kemungkinan besar pasien menderita demensia", jelas Yuda.
Selain itu, pemeriksaan MRI otak, pemeriksaan kognitif, pemeriksaan olfaktorius dapat digunakan untuk memeriksa gejala dari demensia.
Sampai sekarang demensia belum ada obatnya. Maka dari itu, kata Yuda, penting melakukan deteksi dini untuk memperlambat atau mencegah penyakit demensia dengan melakukan medical check up.
Yuda juga mendorong masyarakat untuk menginvestasikan otak mulai dari usia dini. Jangan menunggu saat tua nanti.
Investasi kesehatan otak bukan dilakukan pada usia 50 tahun atau sejak kecil, tetapi sejak manusia dalam kandungan.
"Jika seorang ibu misalnya perokok, biasanya akan menjadi prediksi bahwa anaknya nanti akan tidak produktif dan ketika tua nanti akan pikun" tandasnya.
Reporter: Febrianingsih AlamakoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki usia 30-an, kita sebaiknya mulai melakukan sejumlah tes kesehatan berikut secara rutin:
Baca SelengkapnyaMedical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang.
Baca SelengkapnyaData terbaru angka prevalensi diabetes pada 2018 menunjukkan, 9 dari 10 atau 8,9 persen orang Indonesia memiliki diabetes.
Baca SelengkapnyaStroke dapat terjadi pada orang-orang muda, termasuk mereka yang masih dalam masa produktif.
Baca SelengkapnyaAnak muda wajib mengetahui berbagai faktor penyebab stroke, gejala, hingga cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaOtak bisa bertambah tua seiring usia. Sejumlah cara bisa dilakukan mengatasinya.
Baca SelengkapnyaPada sejumlah kasus penurunan kemampuan otak itu dimulai pada usia 30 tahun
Baca SelengkapnyaPada usia 40-an, seiring menerapkan gaya hidup sehat, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca SelengkapnyaWaspada stroke dini yang siap menyerang kaum muda. Ketahui gejala dan cara menanganinya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaMencegah gejala penuaan terutama berupa demensia bisa dilakukan sejak muda terutama oleh para Gen-Z sejak sekarang.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan ingatan di usia 30-an bisa berdampak luar biasa pada kemampuan otak kita seumur hidup.
Baca SelengkapnyaTerdapat doa agar tidak lupa atau pikun dan amalan lainnya yang bisa dipraktikkan sehari-hari.
Baca Selengkapnya