Ini yang Perlu Dilakukan Terhadap Anak Korban Bullying atau Perundungan
Merdeka.com - Kasus bullying atau perundungan yang dialami oleh ABZ, siswi SMP korban pengeroyokan siswa SMA di Pontianak diyakini bakal memberikan sejumlah dampak. Salah satu hal yang diyakini psikolog bakal terjadi pada ABZ adalah trauma.
"Trauma itu kan sangat subjektif, ya. Jadi, kita enggak tahu setelah kejadian ini apa yang muncul di dalam benak korban dan apa yang dipelajari korban akan dunianya," kata psikolog anak Astrid Wen saat dihubungi Liputan6.com .
Untuk saat ini, korban kekerasan seperti ABZ perlu istirahat fisik dan mental. Apalagi setelah viral, mungkin korban memikirkan banyak hal.
-
Apa dampak bullying ke mental korban? Korban bullying sering merasakan stres dan kecemasan yang berkepanjangan karena ketakutan terus-menerus akan pelecehan atau ancaman. Bullying dapat menyebabkan depresi pada korban karena merasa terisolasi, tidak berharga, dan tidak dicintai. Korban bullying sering mengalami penurunan kepercayaan diri dan merasa tidak mampu untuk berinteraksi dengan teman sebaya atau lingkungannya.
-
Apa itu bullying menurut psikolog? 'Artinya dari orang tua atau keluarga penting sekali mendidik anak sejak dini untuk memahami apa sih bullying (perundungan) itu? Apa sih bedanya bullying dan bercanda? Perilaku apa aja sih yang udah disebut sebagai bullying?', terangnya dilansir dari Antara.
-
Apa dampak buruk dari bullying? Bullying memiliki dampak negatif yang sangat besar, baik bagi korban maupun pelaku. Bagi korban, bullying dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental, seperti stres, depresi, kecemasan, dan bahkan menyebabkan gangguan makan.
-
Siapa saja yang terdampak bullying? Perilaku bullying tak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pelaku.
-
Siapa yang bisa jadi korban bullying? Ini adalah perilaku yang tidak adil dan merugikan, terutama saat dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki kekuatan atau keunggulan atas korban.
Hal terpenting lainnya setelah mengalami kejadian tidak menyenangkan yang menimpanya, korban perlu mendapatkan pendampingan atau konseling. Aktivitas ini tidak hanya perlu dilakukan korban tapi juga keluarga.
"Sehingga ahli bisa melihat kemampuan korban dalam penyelesaian masalah atau bagaimana dengan cara berpikir. Kehadiran ahli di sini akan membantu memperbaiki pola pikir yang salah atau cara menyelesaikan masalah yang kurang tepat," tutur Astrid.
Selain pendampingan psikologis, perlu juga ada pendampingan keamanan serta memastikan bahwa sekolah tempatnya belajar menerima dia dan tidak melakukan bullying terhadapnya
Tujuan akhir pendampingan dari psikolog atau konselor adalah anak tidak lagi merasa menyandang label korban melainkan sebagai penyintas.
"Bahwa dia adalah pemenang yang telah berhasil melewati kejadian itu," kata Astrid.
Artinya, dia bisa pulih, serta menjalani hidup dengan baik setelah melewati kejadian tidak menyenangkan. Kasus Bullying atau perundungan ini perlu jadi perhatian banyak pihak karena mungkin dilakukan dan dialami oleh banyak anak tanpa disadari.
Reporter: Benedikta DesideriaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak bullying di sekolah bisa dialami pada korban sekaligus pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban perundungan siswa senior SMA Binus School Serpong, bersama tim hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan, mendatangi kantor LPSK, Jumat (23/1).
Baca SelengkapnyaBullying memberikan dampak negatif jangka panjang pada korbannya, dan menjadi masalah umum di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSelain itu, alasan keluarga sepakat damai karena orangtua pelaku dan pondok pesantren sudah datang ke rumah.
Baca SelengkapnyaKorban adalah anak yatim. Dia tinggal bersama neneknya di RT 06 RW 07 Pitara, Pancoran Mas, Depok
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca Selengkapnya