Ini yang terjadi pada telinga saat mendengar musik keras!
Merdeka.com - Telinga adalah salah satu organ tubuh dan panca indera penting yang kita miliki. Meski begitu, tak jarang orang mengabaikan kesehatannya. Misalkan dengan mendengarkan musik yang terlalu keras dan bisa merusak pendengaran.
Kebiasaan mendengarkan musik terlalu keras bisa mengubah dunia Anda yang awalnya ramai menjadi sepi dan tak bersuara ketika musik itu merusak telinga dan mengambil kemampuan pendengaran Anda. Tak percaya? Seorang profesor dari Harvard Medical School, M. Charles Liberman, Ph.D menjelaskan beberapa tahapan saat musik keras mulai merusak pendengaran Anda, seperti dilansir oleh Men's Health (15/08) berikut ini.
1. Telinga menerima vibrasi yang terlalu keras
-
Kenapa suara keras bisa merusak telinga? “Paparan suara keras dapat merusak atau menghancurkan sel rambut yang terdapat dalam organ pendengaran kita,“ jelas Dr. Ana Kim, seorang ahli THT di Columbia University Medical Center di New York City.
-
Apa yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran? Paparan berlebihan terhadap suara keras ini dapat mengakibatkan masalah pendengaran yang serius.
-
Gimana cara headphone merusak telinga? Ketika volume musik tinggi, getaran menjadi lebih kuat, membuat sel-sel rambut tersebut bergerak lebih agresif. Jika terlalu sering, sensitivitas sel-sel rambut ini akan berkurang, dan pada kondisi tertentu, bahkan bisa berubah bentuk atau 'melipat'.
-
Apa dampak buruk telinga kotor? Jika telinga dibiarkan kotor, maka dapat menimbulkan beberapa dampak buruk bagi kesehatan dan pendengaran Anda, seperti:
-
Apa bahaya headphone buat telinga? Risiko kerusakan akibat headphone mirip dengan dampak suara keras lainnya, tetapi terjadi secara bertahap seiring waktu.
-
Kenapa headphone bisa merusak pendengaran? Dengan kata lain, kebiasaan mendengarkan musik dengan volume tinggi melalui headphone dapat merusak pendengaran secara bertahap.
Beberapa mikrodetik setelah musik mulai, telinga bagian luar kita akan menambah gelombang suara dan menyalurkannya melalui kanal pendengaran ke gendang telinga, yaitu membran tipis berbentuk seperti kerucut yang ada di dalam telinga. Gelombang suara itu kemudian akan menggetarkan gendang telinga. Semakin kencang suara yang diterima, semakin hebat juga getaran gendang telinga.
2. Benturan gelombang suara
Gendang suara yang bergetar kemudian akan menekan tulang kecil pada telinga bagian tengah yang dinamakan ossicles. Ketika tulang ini bergerak-gerak tak beraturan karena suara dan getaran yang sangat keras, getaran tersebut akan menyebabkan gelombang pada cairan dalam koklea dalam. Jika suara yang diterima sangat keras, gelombang dalam koklea tersebut akan sangat liar.
3. Getaran menuju otak
Gelombang yang liar di dalam koklea akan menyebabkan gerakan pada rambut-rambut halus di dalamnya. Gerakan ini diubah menjadi energi listrik yang memicu pelepasan zat kimia yang sampai pada jaringan saraf. Jaringan saraf kemudian memproduksi lonjakan listrik dan membawanya ke bagian otak yang bertugas menangkap sinyal suara.
4. Sinyal turun
Rentetan zat kimia yang kelebihan beban akibat suara keras akan mempengaruhi jaringan saraf di dekat mereka. Ini berarti beberapa sel rambut halus yang berfungsi normal tak akan bisa mengirimkan sinyal suara tersebut. Sementara sel rambut halus yang bekerja terlalu keras karena suara kencang lainnya akan kelelahan dan mati. Proses ini bisa berlangsung cepat atau lambat tergantung dari seberapa lama Anda memiliki kebiasaan mendengarkan musik keras.
5. Bunyi berdenging
Ini adalah hal yang lucu tentang otak. Jika mereka tak menerima sinyal yang seharusnya diterima dari jaringan saraf, mereka akan mencoba mengubah volume dengan memproduksi sinyal saraf abnormal. Biasanya ini terdengar seperti bunyi berdenging pada telinga. Ketika Anda memiliki kebiasaan mendengarkan musik kencang dalam waktu lama, kemudian mulai sering mendengarkan bunyi berdenging, itu adalah suara indera pendengaran Anda yang mulai sekarat.
Itulah yang terjadi ketika telinga menerima musik yang terlalu keras. Rentetan hal di atas bisa jadi tak menimbulkan efek jika terjadi satu atau dua kali. Namun jika itu terus berlangsung setiap hari selama berbulan-bulan, bahkan tahun karena kebiasaan Anda mendengarkan musik yang terlalu kencang, kemungkinan Anda akan kehilangan kemampuan pendengaran.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Musik jedag-jedug full bass dalam volume kencang bisa menyebabkan masalah pendengaran hingga jantung.
Baca SelengkapnyaPenggunaan headphone dan earphone tetap bisa dilakukan secara aman dengan menerapkan berbagai hal berikut:
Baca SelengkapnyaSeorang wanita alami gangguan telinga permanen akibat hobi pakai earphone. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaMendengarkan musik secara pribadi melalui earphone memang lebih nikmat. Tapi, Anda harus waspada dengan dampaknya dan gunakan alat ini secara aman.
Baca SelengkapnyaKotoran telinga merupakan masalah yang umum terjadi pada telinga. Dan jika dibiarkan dapat menimbulkan dampak buruk.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya sensitivitas kita terhadap suara bisa terjadi secara mendadak akibat sejumlah hal. Kenali sejumlah penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTelinga berdenging dalam istilah medis disebut tinitus.
Baca SelengkapnyaKepercayaan yang berkembang di masyarakat menjadikan kondisi yang umum ini tampak serius dan harus diperhatikan
Baca SelengkapnyaTelinga kanan berdenging kerap dikaitkan dengan pertanda atau firasat tertentu.
Baca SelengkapnyaPenggunaan TWS dan earphone yang terlalu lama bisa menyebabkan dampak kesehatan dan harus dihindari.
Baca SelengkapnyaMelindungi telinga dari suara bising penting dilakukan untuk menjaga kesehatan pendengaran.
Baca SelengkapnyaTelinga berdenging adalah fenomena biasa, namun sering dikaitkan dengan mitos-mitos tertentu.
Baca Selengkapnya