Inovasi Kreatif dalam Dunia Makanan Bisa Cegah Terjadinya Diabetes
Merdeka.com - Tingginya jumlah penderita diabetes di Indonesia menyebabkan perlunya dilakukan Inovasi pencegahan dan pengendalian terhadapnya. Salah satu hal yang telah dilakukan di Indonesia adalah pelabelan makanan (food labelling)sebagai peringatan kepada masyarakat mengenai makanan dan minuman yang tidak sehat.
Dalam hal ini, pelabelan makanan ditujukan pada makanan yang terlalu banyak mengandung gula, garam, dan lemak. Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek menyampaikan, saat ini, Indonesia telah mengeluarkan peraturan untuk industri makanan/minuman kemasan dan siap saji.
"Mereka harus mencantumkan kandungan gula, garam dan lemak dalam makanan olahan," kata Menkes Nila.
-
Bagaimana menangani diabetes di Indonesia? Dalam upaya menangani penyakit diabetes, Rumah Sakit PELNI meluncurkan Klinik Diabetes Ca-Re (Cardio-Renal Diabetes) sebagai solusi yang terintegrasi. Klinik ini menawarkan berbagai layanan, mulai dari perawatan diabetes hingga pencegahan komplikasi seperti penyakit jantung dan ginjal, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya.
-
Apa makanan yang dapat membantu mengurangi risiko diabetes? Mengonsumsi makanan yang kaya serat tidak hanya membantu mencegah diabetes, tetapi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit serius lainnya, seperti obesitas, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker.
-
Bagaimana cara mencegah diabetes? Supaya tubuh kita tidak kelebihan gula yang menyebabkan penyakit, sebaiknya perlu diketahui cara mengontrol asupan gula kita setiap hari.
-
Makanan apa yang menyebabkan diabetes? Makanan-makanan ini tidak hanya berdampak pada kadar gula darah, tetapi juga dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yang merupakan salah satu penyebab utama diabetes tipe 2.
-
Apa itu diabetes? Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme gula darah.
-
Makanan apa yang bisa sebabkan diabetes? Makanan yang kita konsumsi sehari-hari sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita, terutama jika kita memiliki risiko tinggi terkena diabetes. Beberapa jenis makanan diketahui dapat menyebabkan diabetes atau meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ini.
Penting untuk memastikan ketersediaan lebih banyak pilihan makanan dan minuman sehat di pasar. Kehadiran makanan sehat dapat mendorong masyarakat mengonsumsi makanan sehat.
"Ini bisa membuat orang-orang mengalihkan konsumsi mereka dari makanan dan minuman ringan ke makanan dan minuman sehat," lanjut Menkes Nila.
Bukan hanya pelabelan makanan, ada juga diabetes registry berupa aplikasi pada telepon seluler yang mendata dan mencatat pencegahan risiko dan kontrol tentang diabetes. Aplikasi tersebut juga memberi peringatan otomatis secara reguler untuk olahraga pada area publik, seperti bandara, stasiun, pasar, dan super market).
Sistem diabetes registry sudah dilakukan di beberapa negara, baik kawasan Asia dan Eropa. Di Spanyol dan Italia, inovasi berupa model pelayanan kesehatan yang strategis. Integrasi pelayanan kesehatan penyakit tidak menular dilakukan bersama Belanda, Prancis, Jerman, dan Inggris.
Pada tahap lebih lanjut, perlu pengkajian lebih tentang rekayasa genetika untuk mengurangi jumlah penderita diabetes tipe 1.
"Untuk mencapai keberhasilan upaya pencegahan dan pengendalian diabetes, diperlukan kerja sama pemangku kepentingan lain di luar sektor kesehatan, baik lintas sektoral di tingkat nasional. Kemudian juga kerjasama di lintas kawasan regional maupun secara global," Menkes Nila menambahkan.
Konferensi MCOD berhasil menyepakati pemahaman mengenai kebutuhan mendesak untuk menangani ancaman epidemi diabetes yang terus meningkat. Kolaborasi dengan kementerian atau lembaga lain (Kemenko PMK, Bappenas, Kemenkeu, Kemenaker, Kementan, Kemenpora, Kemendikbud, Kemenhub, Kemenperin, Kemendag, dan BPOM) dapat diterapkan.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) pada 2024 ini perlu disambut baik karena manfaat kesehatan yang mungkin diberikannya.
Baca SelengkapnyaPenerapan Nutri-Level di Indonesia merupakan langkah penting dalam upaya mengendalikan konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaBerikut program NutriGrade Singapura untuk mengatasi warganya terkena penyakit diabetes.
Baca SelengkapnyaAda empat tingkatan (level A, B, C, dan D) yang menunjukkan kategori pangan olahan berdasarkan kandungan GGL.
Baca SelengkapnyaAturan untuk takaran gula ini merupakan langkah penting untuk jaga kesehatan anak.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta melakukan pengawasan dari instansi/lembaga terkait terhadap peredaran makanan/minuman tinggi gula dan ultra-proses.
Baca SelengkapnyaPenerapan cukai minuman berpemanis bisa menjadi cara untuk lindungi pola konsumsi dan kesehatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMinuman kemasan dengan rasa manis tidak memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman manis yang dilakukan seseorang terutama anak bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas.
Baca SelengkapnyaPelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaKebiasaan memastikan kandungan gula pada makanan bisa menjadi langkah awal cegah masalah kesehatan di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaPuan mengingatkan agar kebijakan yang dikeluarkan dapat berlaku adil bagi semua pihak.
Baca Selengkapnya