Intip Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi
Merdeka.com - Kurangnya informasi dan pemahaman sering menimbulkan penolakan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Maka dari itu, perlu pemahaman yang lebih komprehensif terkait vaksin, vaksinasi dan imunisasi agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh misinformasi.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmita, memaparkan perbedaan vaksin, vaksinasi, dan imunisasi. Menurutnya, vaksin merupakan zat yang mengandung antigen dari virus atau bakteri spesifik yang telah dilemahkan. Proses untuk memasukkannya ke dalam tubuh itulah yang disebut sebagai vaksinasi.
"Vaksin tidak berguna kalau belum masuk, kalau sudah disuntikkan atau diminum atau disemprot, itu (baru) akan menghasilkan antibodi," ujarnya dalam Dialog Produktif 'Mendalami Vaksin dan Imunisasi' di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), ditulis Kamis (29/10).
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
Sementara, imunisasi adalah reaksi dari tubuh kita sesudah kita disuntik vaksin atau mendapat vaksin. Badan akan dirangsang, terjadi respon dari imunologi, sistem imun, sistem pertahanan tubuh dihasilkan antibodi.
"Selain antibodi, badan juga membuat sel memori, (kalau virus) datang lagi langsung dibunuh," jelasnya.
Dia menambahkan, vaksin telah terbukti dapat mengalahkan berbagai macam penyakit. Bahkan sudah banyak penyakit yang hilang dan tidak lagi bisa menyerang manusia.
"Bahkan program imunisasi bisa mengeliminasi, menghilangkan penyakit cacar. Polio hampir hilang, tinggal di 2 negara," ungkapnya.
Selain menghindari diri dari berbagai resiko infeksi penyakit, imunisasi juga membantu melindungi orang lain yang tidak bisa divaksinasi yang dikarenakan berbagai alasan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaPemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaMencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca SelengkapnyaMasih tingginya angka kanker serviks bisa dipicu oleh masih banyaknya orang yang takut memeriksakan diri.
Baca Selengkapnya