Jalan kaki sama sehatnya dengan berlari

Merdeka.com - Jika Anda ingin menurunkan risiko penyakit jantung, Anda cukup berjalan kaki. Sebab manfaat kesehatan berlari untuk menurunkan risiko tersebut ternyata juga bisa didapat dengan jalan kaki, demikian menurut penelitian terbaru.

Selama enam tahun penelitian, para ahli menemukan fakta dari para pelari dan pejalan kaki. Jika lari mampu menurunkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes, jalan kaki juga sama.

Peneliti tepatnya menganalisis kebiasaan 33.060 pelari yang terdaftar dalam National Runners' Health Study dan 15.045 yang tergabung di National Walkers' Health Study. Seluruh responden memiliki usia antara 18-80 tahun, meskipun kebanyakan dari mereka berumur 40-50 tahun.

Untuk menentukan apakah berjalan kaki dan berlari memengaruhi kesehatan jantung, peneliti memeriksa pengeluaran energi para responden. Selain itu diagnosis dari dokter seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes, dan penyakit jantung juga diperiksa.

"Pelari dan pejalan kaki terbukti punya manfaat kesehatan yang sama," tegas peneliti Paul T. Williams dari Lawrence Berkeley National Laboratory, seperti yang dikutip My Health News Daily (04/04).

Bukan cuma itu, peneliti menegaskan jika pelari dan pejalan kaki semakin aktif banyak bergerak, semakin besar manfaat kesehatan yang didapatkan.

Namun olahraga yang lebih menyehatkan adalah menggabungkan jalan kaki dan berlari. Misalnya menghabiskan waktu 30 menit dan berlari 20 menit masing-masing dua kali seminggu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan detak jantung yang menyehatkan sistem kardiovaskular, mengontrol berat badan, dan menurunkan berbagai risiko serangan penyakit.

Hasil penelitian tersebut kemudian dilaporkan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology.

Baca juga:Ini alasan tak perlu pemanasan sebelum olahragaKurang olahraga tingkatkan risiko kanker usus3 Cara menikmati olahragaOlahraga berlebihan bikin mandul?Pria lebih suka olahraga daripada seks? (mdk/riz)