Jangan Ragu, Hasil Penelitian Vaksin Sinovac dan Sinopharm Efektif Lawan Varian Delta
Merdeka.com - Meski sudah digunakan secara masif, namun penelitian tentang ‘efikasi’ vaksin atau tingkat kemanjuran dan/atau kemampuan vaksin dalam memberikan manfaat bagi individu yang divaksinasi, masih terus dilakukan.
Melansir dari Liputan6.com, diantara berbagai macam vaksin yang telah digunakan, baru-baru ini peneliti China mempublikasikan hasil temuan terkait efikasi vaksin inaktif (Sinovac dan Sinopharm) untuk melawan varian Delta di Guangzhou.
Penelitian dengan judul “Efficacy of Inactivated SARS-CoV-2 Vaccines Against the Delta Variant Infection in Guangzhou: A Test-Negative Case-Control Real-World Study” menunjukkan bahwa vaksin Sinovac dan Sinopharm efektif terhadap varian Delta, yakni varian yang pertama kali terdeteksi di India dan sebuah studi menunjukkan bahwa mutan virus ini empat kali lebih menular daripada varian sebelumnya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Hasil penelitian peneliti China di Guangzhou tersebut diatas, menunjukkan:
59,0 persen dapat mencegah COVID-19 bergejala,
70,2 persen mencegah COVID-19 gejala sedang, dan
100 persen mencegah COVID-19 gejala berat
Penelitian itu menggunakan Vaksin Sinovac sebanyak 61,3 persen sedangkan Vaksin Sinopharm sebanyak 27,5 persen.
Adapun penelitian lain yang menunjukkan efektivitas vaksin Sinovac dan Sinopharm dalam melawan varian Delta, berjudul “Effectiveness of Inactivated COVID-19 Vaccines Against COVID-19 Pneumonia and Severe Illness Caused by the B.1.617.2 (Delta) Variant: Evidence from an Outbreak in Guangdong, China”. Dimana penelitian tersebut menunjukkan bahwa efektivitas vaksin Sinovac dan Sinopharm mencapai 69,5 persen dalam mencegah pneumonia akibat COVID-19, serta 100 persen mencegah COVID-19 gejala berat. Persentase vaksin yang digunakan pada penelitian tersebut pun sejumlah 51,29 persen untuk Sinovac dan 48,69 persen untuk Sinopharm.
Kedua jenis vaksin yakni Sinopharm dan Sinovac adalah vaksin Corona yang diproduksi dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan. Sinovac sendiri merupakan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi CoronaVac asal Beijing, China. Sedangkan Sinopharm merupakan vaksin COVID-19 buatan China National Pharmaceutical Group, ialah perusahaan farmasi milik pemerintah China.
Liputan6.com/Ade Nasihudin Al Ansori (mdk/ttm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya