Jangan terlena, ketahui 8 hal ini sebelum mengonsumsi antibiotik
Merdeka.com - Sebagian besar dari kita mengonsumsi obat antibiotik ketika mengalami infeksi. Meskipun antibiotik membantu melindungi tubuh dari bakteri, tetapi obat ini juga memiliki efek samping yang tak bisa diremehkan.
Dalam beberapa kasus, antibiotik memberikan efek samping berupa kembung, diare, sembelit dan bahkan resistensi antibiotik. Nah, untuk mencegah munculnya efek samping tersebut, berikut ini merupakan delapan hal yang harus kamu ketahui sebelum mengonsumsi antibiotik, seperti yang dilansir melalui thehealthsite.
1. Antibiotik untuk melawan infeksi bakteri
-
Kenapa antibiotik harus dihabiskan? Bakteri penyebab penyakit tersebut belum tentu hilang sepenuhnya meskipun saat gejala sudah menghilang. Minum antibiotik sampai habis juga bisa mencegah resistensi bakteri atau bakteri yang jadi kebal terhadap obat-obatan tersebut. Jadi, penyakit bisa benar-benar sembuh dan infeksi pun tidak datang kembali.
-
Apa saja makanan yang harus dihindari sebelum minum obat? Dilansir dari St. Luke Health, berikut adalah deretan makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum mengonsumsi obat: Jeruk Grapefruit Produk Olahan Susu Makanan Kaya Tyramine Sayuran Hijau Alkohol
-
Apa yang harus diketahui sebelum minum obat batuk? 'Sebaiknya memang di tahap awal dapat melakukan pengobatan sendiri untuk meredakan gejala batuk. Tapi sebelum itu, penting untuk mengetahui jenis batuk yang diderita, apakah batuk kering atau batuk berdahak, dan apakah batuknya setelah terpapar suatu alergen atau tidak. Karena kalau obat yang diminum tidak sesuai, gejala batuk tidak akan teratasi,' jelasnya.
-
Apa fungsi utama antibiotik? Antibiotik adalah obat yang dirancang khusus untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini bekerja dengan dua cara: menghentikan pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri itu sendiri. Oleh karena itu, antibiotik sangat berguna ketika tubuh kita tidak dapat melawan infeksi bakteri secara efektif.
-
Kenapa konsumsi antibiotik yang tidak bijak berbahaya? Penggunaan antibiotik yang tidak bijak menjadi penyebab utama munculnya bakteri kebal yang sulit diatasi, sehingga memperburuk kondisi kesehatan pasien.
-
Kapan antibiotik diberikan? Obat ini diberikan untuk pencegahan infeksi bakteri atau profilaksis. Antibiotik biasanya diberikan buat pasien yang berisiko tinggi atau sedang mengalami infeksi.
Sederhananya, anti berarti melawan, sedangkan biotik berarti mikro-organisme yaitu bakteri yang hidup. Oleh karena itu, antibiotik sebenarnya hanya digunakan untuk menangani infeksi bakteri, dan tidak digunakan untuk mengobati penyakit atau virus.
2. Dosis yang tepat
Dosis yang dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik adalah 2-3 kali sehari. Jadi, jangan pernah mengonsumsi antibiotik lebih dari itu. Ini karena mengonsumsi antibiotik secara berlebihan dapat menyebabkan komplikasi pencernaan. Yang terpenting adalah mengonsumsi antibiotik sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
3. Jangan konsumsi makanan pedas atau alkohol
Biasanya, konsumsi antibiotik dianjurkan setelah makan. Namun, dalam beberapa kasus dokter mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsinya sebelum atau saat makan. Satu hal yeng penting, jangan mengonsumsi makanan pedas atau alkohol saat kamu sedang mengonsumsi antibiotik.
4. Sertakan probiotik
Antibiotik bisa saja menyerang bakteri usus yang bermanfaat bagi tubuh bersama dengan bakteri berbahaya. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, kamu bisa mengonsumsi probiotik untuk meningkatkan bakteri usus. Ini juga berperan untuk melawan efek berbahaya dari antibiotik.
5. Konsumsi air yang cukup
Pastikan kamu mendapatkan asupan air putih yang cukup (setidaknya 2-3 liter setiap hari). Kamu juga bisa mendapatkan asupan cairan dari jus buah segar. Ini adalah cara yang efektif untuk membantu membersihkan bahan kimia berbahaya dari tubuh.
6. Menjauh dari makanan berminyak
Selama mengonsumsi antibiotik, penting bagi kamu untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan juga makanan lain yang memengaruhi pencernaan. Selain itu, sebaiknya hindari makanan yang berminyak dan mengonsumsi makanan dalam porsi yang kecil.
7. Mengonsumsi vitamin
Saat mengonsumsi antibiotik, kamu bisa mengiringinya dengan mengonsumsi suplemen vitamin dan kalsium. Tetapi, sebaiknya kamu menghindari konsumsi suplemen zat besi.
8. Olahraga ringan
Kamu bisa melakukan latihan ringan atau yoga selama kamu mengonsumsi antibiotik. Cara ini cukup ampuh untuk meningkatkan metabolisme selama konsumsi obat.
Sebagai penutup, sangat umum untuk mengalami beberapa masalah pencernaan seperti sembelit atau diare saat mengonsumsi antibiotik. Tetapi, ini bukan berarti bahwa kamu harus berhenti mengonsumsinya. Jika 8 hal di atas tak bekerja pada tubuh kamu, maka sebaiknya kamu konsultasikan segera ke dokter.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temukan berbagai fakta penting saat minum antiobitik, biar nggak salah!
Baca SelengkapnyaMemperhatikan dosis obat adalah hal penting yang harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaKedua bakteri ini dapat menyerang seluruh sistem organ dalam tubuh manusia dan menyebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaPerhatikan petunjuk label obat sebelum mengonsumsinya.
Baca SelengkapnyaDampak resistensi antimikroba akibat konsumsi antibiotik berlebihan masih belum disadari banyak orang.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca Selengkapnya