Jika Sudah Rampung, Vaksin Merah Putih Bisa Digunakan Sebagai Booster Tahun Depan
Merdeka.com - Pada saat ini, proses pembuatan dan pengembangan Vaksin Merah Putih masih terus berjalan dan direncanakan rampung tahun depan. Pada tahun 2022 mendatang, diperkirakan program vaksinasi COVID-19 nasional juga akan selesai.
Terkait hal tersebut, Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran (UNPAD), Dr Mia Miranti, mengatakan, walau program vaksinasi COVID-19 nasional telah usai, Vaksin Merah Putih tetap bisa digunakan sebagai vaksinasi ke-3 atau booster atau dapat pula disumbangkan.
“Vaksin Merah Putih dapat digunakan sebagai booster dan dapat disumbangkan pada negara yang belum mendapatkan akses vaksin,” Mia kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks belum lama ini.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kapan imunisasi susulan bisa dilakukan? Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Mengapa penting untuk divaksinasi MMR? Pemberian vaksin MMR sangat penting untuk mencegah tiga penyakit menular yang dapat menyebabkan komplikasi serius, yaitu campak, gondongan, dan rubella.
-
Siapa yang perlu divaksinasi MMR? Pemberian vaksin MMR sangat penting tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki kekebalan rendah terhadap penyakit ini.
Senada dengan Mia, Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany juga mengatakan pendapat serupa terkait Vaksin Merah Putih.
“Kalau disumbangkan ya boleh, Alhamdulillah itu pahala besar, tapi setelah kita memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujar Hasbullah.
243 Juta Dosis Tidak Cukup
Sementara itu, lanjut Hasbullah, jumlah vaksin COVID-19 yang dimiliki Indonesia sekitar 243 juta dosis sama sekali tidak cukup untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Mengingat, untuk mencapai kekebalan kelompok setidaknya 70 persen penduduk harus divaksinasi.
“Dan, kalau vaksinnya tidak cukup efektif maka jumlahnya harus lebih banyak. 70 persen itu dengan efikasi 90 persenan, tapi kalau efikasi 60 persen ya harus 100 persen penduduk divaksinasi,” katanya.
“Kita perlu 540 juta dosis vaksin dan itu kalau sekali saja, padahal vaksin virus influenza tidak bertahan lebih dari setahun, tahun berikutnya vaksin lagi," Hasbullah menambahkan.
Artinya, selama virus Corona penyebab COVID-19 masih bergentayangan di muka bumi, vaksin dibutuhkan. Namun, jika Indonesia sudah mampu memproduksi vaksin sendiri, hal tersebut tidak jadi masalah tinggal sesuaikan jumlahnya, kata Hasbullah.
“Di sisi lain, jika produksinya dalam volume besar maka harganya pun akan lebih murah itu namanya economy of scale,” ujarnya.
Untuk Booster
Sebelum disumbangkan untuk negara lain, Hasbullah dan Mia memang lebih mengutamakan vaksin Merah Putih untuk digunakan sebagai booster.
“Untuk booster, kenapa tidak? Karena booster adalah penambahan vaksin yang memperkuat kalau antibodi yang dibentuk oleh vaksin yang sekarang sudah berkurang,” kata Hasbullah.
“Kita tunggu jawaban Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sejauh vaksin itu efektif maka tidak ada masalah untuk dijadikan booster,” dia menekankan.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya